Kau panggil namaku, saat aku rindu, khawatir dan gundah.
Kugenggam tangan kecilmu saat aku hilang arah, hilang keseimbangan dan saat aku harus bangkit dari keterpurukan.
Kau berlindung di balik pundakku, saat aku perlu dorongan, pijakan dan rasa aman.
Kau meringkuk di pelukanku, saat aku perlu kehangatan, kedamaian dan mimpi indah.
Kau cium pipiku, saat aku perlu tambahan energi, semangat dan harapan.
Dan kau hadir, saat aku membutuhkan dunia dan seisinya.
I love you my little princess.
Buah Pikiran dan Tulisan, Pesan untuk buah hatiku... Arumdapta dan Altaf
Saturday, December 18, 2010
Saturday, November 20, 2010
Arum dan bukunya
Minggu lalu, aku membuka tas sekolah Arum, cuman mau ngecek apakah bukunya sudah lengkap untuk besok, dan aku kaget. Di dalam tasnya ada juga buku Dinosaurus Pop-Up dan satu buku ilmu pengetahuan. Padahal buku sekolahnya sudah banyak dan berat, dia masih menambahkan buku kesukaannya itu lagi.
"Kenapa bawa buku dinosaurus juga, Sayang?"
"Nggak papa, Arum mau mbaca nanti kalau istirahat."
"Nggak tambah berat tasnya nanti, Sayang?"
"Nggak papa, Pa."
"Kalau istirahat Arum nggak main sama temannya?"
"Malas Pa...."
Arum memang kurang suka bersosialisasi, persis seperti Mamanya, tapi dia punya teman cukup banyak. Dia lebih suka membaca buku-buku pengetahuan yang sering kubelikan.
"Kenapa bawa buku dinosaurus juga, Sayang?"
"Nggak papa, Arum mau mbaca nanti kalau istirahat."
"Nggak tambah berat tasnya nanti, Sayang?"
"Nggak papa, Pa."
"Kalau istirahat Arum nggak main sama temannya?"
"Malas Pa...."
Arum memang kurang suka bersosialisasi, persis seperti Mamanya, tapi dia punya teman cukup banyak. Dia lebih suka membaca buku-buku pengetahuan yang sering kubelikan.
Tuesday, November 2, 2010
Supervisor
Klien tempatku bekerja, sebuah perusahaan pemegang hak pengelolaan blok migas, secara rutin, hampir tiap 2 tahun, merekrut anak-anak muda calon supervisor lapangan. Notabene, mereka adalah calon supervisor kita nantinya.
Pada masa-masa training (trainee), mereka, yang sering bertanya-tanya pada kami orang lapangan, terlihat sopan dan hormat pada kami. Tapi anehnya, kalau sudah "in charge", rata-rata mereka jadi sombong dan angkuh.
Entah mereka memang dìdidik seperti itu, atau bawaan aslinya memang sombong dan angkuh, atau memang posisi mereka yang membuat mereka merasa berhak angkuh dan sombong terhadap kami, bawahannya.
Akibatnya, banyak diantara kami yang malas mengajari mereka. Kami berpikir, buat apa? Nanti kalau sudah in charge malah jadi sombong.
Aku sendiri pernah mengalaminya, ada beberapa supervisor yang dulu sempat bertanya-tanya sama aku, sekarang malah jadi sombong. Tapi aku sendiri sebenarnya tidak kapok. Karena menurutku, kalau kita mengajari orang, insyaallah kita bisa menambah ilmu lagi. Paling nggak, menyegarkan kembali yang dulu pernah dipelajari.
Lagipula, tidak pernah ada salahnya jika kita berbuat baik kepada orang.
Alhamdulillah, masih ada beberapa supervisor yang baik, ramah dan enak untuk diajak bekerjasama.
Pada masa-masa training (trainee), mereka, yang sering bertanya-tanya pada kami orang lapangan, terlihat sopan dan hormat pada kami. Tapi anehnya, kalau sudah "in charge", rata-rata mereka jadi sombong dan angkuh.
Entah mereka memang dìdidik seperti itu, atau bawaan aslinya memang sombong dan angkuh, atau memang posisi mereka yang membuat mereka merasa berhak angkuh dan sombong terhadap kami, bawahannya.
Akibatnya, banyak diantara kami yang malas mengajari mereka. Kami berpikir, buat apa? Nanti kalau sudah in charge malah jadi sombong.
Aku sendiri pernah mengalaminya, ada beberapa supervisor yang dulu sempat bertanya-tanya sama aku, sekarang malah jadi sombong. Tapi aku sendiri sebenarnya tidak kapok. Karena menurutku, kalau kita mengajari orang, insyaallah kita bisa menambah ilmu lagi. Paling nggak, menyegarkan kembali yang dulu pernah dipelajari.
Lagipula, tidak pernah ada salahnya jika kita berbuat baik kepada orang.
Alhamdulillah, masih ada beberapa supervisor yang baik, ramah dan enak untuk diajak bekerjasama.
Monday, November 1, 2010
Arum Sakit
Kemaren istriku ngasih kabar kalau Arum muntah-muntah di sekolah dan akhirnya pulang. Sejak itu pikiranku jadi nggak karuan, aku khawatir banget.
Selama ini, alhamdulillah Arum itu jarang sakit. 2 tahun-an yang lalu memang sering panas karena amandelnya, tapi sekarang sudah enggak lagi. Yang paling parah adalah waktu Arum kena cacar air.
Sekarang ini Arum katanya panas badannya, tapi pagi ini muntah juga. Dan sekarang sedang di rumah sakit pertamina untuk periksa. Mudah-mudahan sakitnya tidak terlalu mengkhawatirkan.
Arum sayang, kalau saja bisa, papa rela memberikan seluruh kesehatan papa buat Arum. Cepat sembuh ya sayang.
Selama ini, alhamdulillah Arum itu jarang sakit. 2 tahun-an yang lalu memang sering panas karena amandelnya, tapi sekarang sudah enggak lagi. Yang paling parah adalah waktu Arum kena cacar air.
Sekarang ini Arum katanya panas badannya, tapi pagi ini muntah juga. Dan sekarang sedang di rumah sakit pertamina untuk periksa. Mudah-mudahan sakitnya tidak terlalu mengkhawatirkan.
Arum sayang, kalau saja bisa, papa rela memberikan seluruh kesehatan papa buat Arum. Cepat sembuh ya sayang.
Friday, October 22, 2010
Kasak kusuk cari lowongan
Sudah seminggu ini istriku sibuk kasak kusuk di internet, nyari lowongan buat aku. Dia pengen aku untuk mencoba kerja di tempat lain, yang lebih baik, lebih profesional dan syukur-syukur gajinya lebih besar.
Selain karena di perusahaan yang sekarang banyak faktor yang mulai bikin nggak betah, aku juga ingin mengembangkan kemampuanku dengan mencari pengalaman bekerja di lokasi lain. Walaupun sudah tidak terlalu muda lagi, tapi mumpung masih sehat dan recordku masih bagus di sini, aku mau mencoba cari pengalaman lagi.
Karena sebenarnya, masih banyak hal-hal di bidangku ini yang masih belum aku kuasai sepenuhnya. Dan kalau aku masih terus di sini, sangat jarang untuk bisa menguasainya.
Jadi ingat 7 tahun-an yang lalu, waktu istriku juga kasak kusuk di internet mencari kerja buat aku. Walaupun kondisinya sekarang berbeda, tapi aku tidak pernah menyesali masa-masa sulit dulu. Masa-masa ujian kebersamaan dan kesabaran kami, semoga akan selalu menguatkan kami untuk melewati ujian-ujian-Mu berikutnya.
Amin.
I love you my wife, don't ever stop fighting.
Selain karena di perusahaan yang sekarang banyak faktor yang mulai bikin nggak betah, aku juga ingin mengembangkan kemampuanku dengan mencari pengalaman bekerja di lokasi lain. Walaupun sudah tidak terlalu muda lagi, tapi mumpung masih sehat dan recordku masih bagus di sini, aku mau mencoba cari pengalaman lagi.
Karena sebenarnya, masih banyak hal-hal di bidangku ini yang masih belum aku kuasai sepenuhnya. Dan kalau aku masih terus di sini, sangat jarang untuk bisa menguasainya.
Jadi ingat 7 tahun-an yang lalu, waktu istriku juga kasak kusuk di internet mencari kerja buat aku. Walaupun kondisinya sekarang berbeda, tapi aku tidak pernah menyesali masa-masa sulit dulu. Masa-masa ujian kebersamaan dan kesabaran kami, semoga akan selalu menguatkan kami untuk melewati ujian-ujian-Mu berikutnya.
Amin.
I love you my wife, don't ever stop fighting.
Monday, October 18, 2010
Amnesia
Aku masih berkutat dengan lemahnya ingatanku.
Banyaknya teman-teman sekolah, kuliah dan kerja yang kerap tidak kuingat namanya. Teman-teman yang dulu memang tidak terlalu dekat atau tidak ada kenangan bersama yang erat melekat.
Hal ini kerap membuatku salah tingkah waktu bertemu orang-orang yang ingat sama aku tapi aku lupa sama namanya, walau biasanya aku masih ingat wajahnya.
Tapi tenang saja teman-teman dan sahabat-sahabat karibku, yang pernah melalui masa-masa susah dan senang bersamaku, yang merekatkan erat memori itu di otakku selalu, aku takkan mungkin melupakan kalian.
Ada satu tips agar kita gampang mengingat nama seseorang, sering-seringlah memanggil namanya. Insyaallah, dia pun tak akan bisa melupakan kita.
Padahal dulu, pernah aku ingin memiliki amnesia, melupakan masa-masa pahit romansa yang berakhir pedih.
Banyaknya teman-teman sekolah, kuliah dan kerja yang kerap tidak kuingat namanya. Teman-teman yang dulu memang tidak terlalu dekat atau tidak ada kenangan bersama yang erat melekat.
Hal ini kerap membuatku salah tingkah waktu bertemu orang-orang yang ingat sama aku tapi aku lupa sama namanya, walau biasanya aku masih ingat wajahnya.
Tapi tenang saja teman-teman dan sahabat-sahabat karibku, yang pernah melalui masa-masa susah dan senang bersamaku, yang merekatkan erat memori itu di otakku selalu, aku takkan mungkin melupakan kalian.
Ada satu tips agar kita gampang mengingat nama seseorang, sering-seringlah memanggil namanya. Insyaallah, dia pun tak akan bisa melupakan kita.
Padahal dulu, pernah aku ingin memiliki amnesia, melupakan masa-masa pahit romansa yang berakhir pedih.
Sunday, October 3, 2010
Tablig Akbar
Hari ini aku menghadiri tabligh akbar di mesjid dekat rumahku. Sebuah mesjid setengah jadi di komplek perumahan elit yang dihuni oleh mayoritas non-muslim.
Acara pertama adalah sambutan dari ketua pembina mesjid. Sang ketua menceritakan latar belakang mesjid tersebut. Bahwa mesjid itu didirikan mulanya dari proses yang panjang, karena developer adalah non-muslim dan nampaknya sangat berat untuk memberikan tanah.
Acara kedua adalah penjelasan teknis yang ternyata berupa penggalangan dana untuk menyelesaikan mesjid itu oleh sang arsitek yang juga seorang ustad. Penggalangan dana dilakukan dengan paparan volume pekerjaan lantai, plafon dan cat, lalu para hadirin "ditantang" untuk memberikan komitmen, dalam satuan meter pekerjaan, sekecil apapun itu. Beberapa orang yang memang terkenal sangat kaya bahkan ditawarin untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan lantai. Hasilnya, 3 orang sekaligus bersedia menanggung pekerjaan lantai sebesar 450 juta. Sedangkan, pekerjaan plafon dan cat dibagi kepada jamaah dengan variasi jumlah komitmen. Menakjubkan, dalam 45 menit, berhasil didapatkan komitmen sebesar 725 juta rupiah. Tahun lalu bahkan didapatkan 1.2 milyar rupiah.
Arum tanya aku, "kenapa papa nggak nyumbang?" Aku menjawab, "kalau kita nyumbang, nggak perlu orang lain tahu".
Walaupun hasilnya sangat baik, tapi aku merasa, ada unsur riya di dalamnya. Harusnya, jika tangan kanan kita memberi, tangan kiri kita tidak perlu mengetahuinya. Wallahualam.
Tapi, bagiku, ini merupakan gambaran kekuatan islam yang terpendam. Aku yakin banyak muslimin di seluruh Indonesia yang kaya raya, yang mau menyumbangkan hartanya untuk kemaslahatan umat. Wallahualam.
Yang menarik, ustad itu sempat bertanya, "bapak-bapak, ibu-ibu yang tahun lalu menyumbang untuk mesjid ini, apakah harta bapak-bapak, ibu-ibu ada yang berkurang?" dan semua jemaah menjawab tidak.
Acara pertama adalah sambutan dari ketua pembina mesjid. Sang ketua menceritakan latar belakang mesjid tersebut. Bahwa mesjid itu didirikan mulanya dari proses yang panjang, karena developer adalah non-muslim dan nampaknya sangat berat untuk memberikan tanah.
Acara kedua adalah penjelasan teknis yang ternyata berupa penggalangan dana untuk menyelesaikan mesjid itu oleh sang arsitek yang juga seorang ustad. Penggalangan dana dilakukan dengan paparan volume pekerjaan lantai, plafon dan cat, lalu para hadirin "ditantang" untuk memberikan komitmen, dalam satuan meter pekerjaan, sekecil apapun itu. Beberapa orang yang memang terkenal sangat kaya bahkan ditawarin untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan lantai. Hasilnya, 3 orang sekaligus bersedia menanggung pekerjaan lantai sebesar 450 juta. Sedangkan, pekerjaan plafon dan cat dibagi kepada jamaah dengan variasi jumlah komitmen. Menakjubkan, dalam 45 menit, berhasil didapatkan komitmen sebesar 725 juta rupiah. Tahun lalu bahkan didapatkan 1.2 milyar rupiah.
Arum tanya aku, "kenapa papa nggak nyumbang?" Aku menjawab, "kalau kita nyumbang, nggak perlu orang lain tahu".
Walaupun hasilnya sangat baik, tapi aku merasa, ada unsur riya di dalamnya. Harusnya, jika tangan kanan kita memberi, tangan kiri kita tidak perlu mengetahuinya. Wallahualam.
Tapi, bagiku, ini merupakan gambaran kekuatan islam yang terpendam. Aku yakin banyak muslimin di seluruh Indonesia yang kaya raya, yang mau menyumbangkan hartanya untuk kemaslahatan umat. Wallahualam.
Yang menarik, ustad itu sempat bertanya, "bapak-bapak, ibu-ibu yang tahun lalu menyumbang untuk mesjid ini, apakah harta bapak-bapak, ibu-ibu ada yang berkurang?" dan semua jemaah menjawab tidak.
Tuesday, September 28, 2010
Crew-ku

Sebagai pimpinan di lapangan, aku dihadapkan pada berbagai macam jenis dan tingkah laku crew-ku.
Ada yang sangat berpengalaman, cukup rajin, suka mengajari, tapi sering meremehkan pekerjaan.
Ada yang rajin, cukup pintar, nggak suka membantah, tapi pendiam.
Ada yang kecil, rajin, penurut, tapi nggak terlalu pintar.
Ada yang pengalaman, pintar, suka bergaul, tapi malah jadi arogan dan suka membantah.
Ada juga yang rajin, kuat, cukup pintar, tekun, tapi kadang-kadang suka melanggar aturan keselamatan.
Memang nggak ada yang sempurna, karena manusia tidak ada yang sempurna. Tapi sebagai pimpinan, aku bukannya berhak mendapatkan crew yang sempurna, tapi aku berkewajiban untuk tahu kekurangan dan kelemahan crew-ku dan mengatur agar masing-masing crew bisa mengisi kekurangan yang lain.
Sebagai pimpinan, aku juga harus sadar kalau aku pun masih harus terus belajar dan tetap terbuka terhadap masukan dari semua pihak, termasuk dari crew-ku yang paling sedikit pengalamannya sekalipun.
Wednesday, September 22, 2010
Kemping...
Awal juli 2010
Arum sangat antusias dengan rencana kami, apalagi Iki dan Edo, sepupunya Arum. Malam ini kami rencananya akan kemping di pantai.
Walau arum awalnya takut, tapi ternyata dialah yang akhirnya paling antusias.
Sejak pagi aku sudah menyiapkan segala sesuatunya, makanan, minuman dan tenda.
Jam 2 siang mulailah kami pergi menjemput 2 ponakanku sekalian mengambil tambahan perlengkapan di rumah mertuaku. Jam 3 kami sudah siap berangkat ke pantai. Di jalan, aku singgah untuk membeli singkong.
Rencanaku adalah, kami kemping di pantai, membuat api unggun, masak mie untuk makan malam, bakar singkong, mencari bintang jatuh, dan tidur di dalam tenda sampai pagi. Aku ingin anak-anakku bisa mendapatkan pengalaman sekaligus petualangan outdoor. Bukan hanya bermain-main di mall.
Setelah meninjau pantai Manggar, akhirnya aku putuskan kemping di pantai Lamaru, sekitar 5 km dari pantai Manggar, karena aku merasa pantai Lamaru lebih bersih dan lebih aman.
Sesampainya di pantai Lamaru, aku biarkan anak-anak main di pantai dulu. Sementara aku melihat-lihat kondisi sekaligus mencari tempat untuk mendirikan tenda. Sekalian juga mencari informasi, apakah keadaannya aman untuk berkemah dari para penjual makanan dì pantai itu. Ternyata, menurut penjual es kelapa muda, di sana sangat aman, tidak pernah ada kejadian apa-apa.
Setelah yakin aman, aku langsung mempersiapkan tempat mendirikan tenda dan mulai mengumpulkan kayu bakar.
Jam setengah enam, kupanggil anak-anak untuk segera mandi dan bersiap-siap mendirikan tenda. Sialnya, ternyata para pejaga kamar mandi umum sudah pada pulang. Terpaksa aku ajak anak-anak mandi dari sumur penduduk.
Selesai mandi, aku ajak mereka mengumpulkan kayu bakar. Lalu aku mendirikan tenda dan mulai membuat api unggun. Ternyata, membuat api unggun tidak semudah yg kubayangkan. Walaupun akhirnya jadi juga api unggunnya, tapi aku harus mencari cara lagi untuk mengatur api itu agar bisa buat memasak. Karena anak-anak sudah kelaparan, mereka akhirnya memakan roti yang disiapkan istriku.
Akhirnya, jadi juga tungku sederhana buatanku. Segera kumasak kornet dan indomie untuk makan malam. Untungnya lagi, ibunya Edo membawakan kami nasi. Jadilah makan malam kami, nasi + indomie + kornet ala chef papa. Anak-anak makan cukup lahap.
Acara selanjutnya, bakar singkong. Tanpa dikupas, aku masukkan singkong ke perapian, dan dalam keadaan masih panas dan terbungkus arang, kukupas dan kami makan.
Jam 8 malam, istriku nelpon dan nangis-nangis. Dia menyuruh kami pulang, alasannya katanya sering ada orang mabuk yang suka mengganggu orang yang kemping di situ.
Kulihat kondisinya memang kurang pas. Selain cuman kami yang berkemah, bulan juga sedang tidak bersinar, dan kami tidak membawa lentera, jadi gelap banget.
Waktu kuputuskan untuk pulang, Arum nangis, dia maunya sampai pagi. Aku bujuk dia, aku janji lain kali pasti kita kemping lagi.
Agar tidak terlalu kecewa, pulangnya kami singgah ke pasar malam dadakan. Disana kami bermain 2 wahana, yang ternyata cukup mengobati kekecewaan mereka.
Arum sangat antusias dengan rencana kami, apalagi Iki dan Edo, sepupunya Arum. Malam ini kami rencananya akan kemping di pantai.
Walau arum awalnya takut, tapi ternyata dialah yang akhirnya paling antusias.
Sejak pagi aku sudah menyiapkan segala sesuatunya, makanan, minuman dan tenda.
Jam 2 siang mulailah kami pergi menjemput 2 ponakanku sekalian mengambil tambahan perlengkapan di rumah mertuaku. Jam 3 kami sudah siap berangkat ke pantai. Di jalan, aku singgah untuk membeli singkong.
Rencanaku adalah, kami kemping di pantai, membuat api unggun, masak mie untuk makan malam, bakar singkong, mencari bintang jatuh, dan tidur di dalam tenda sampai pagi. Aku ingin anak-anakku bisa mendapatkan pengalaman sekaligus petualangan outdoor. Bukan hanya bermain-main di mall.
Setelah meninjau pantai Manggar, akhirnya aku putuskan kemping di pantai Lamaru, sekitar 5 km dari pantai Manggar, karena aku merasa pantai Lamaru lebih bersih dan lebih aman.
Sesampainya di pantai Lamaru, aku biarkan anak-anak main di pantai dulu. Sementara aku melihat-lihat kondisi sekaligus mencari tempat untuk mendirikan tenda. Sekalian juga mencari informasi, apakah keadaannya aman untuk berkemah dari para penjual makanan dì pantai itu. Ternyata, menurut penjual es kelapa muda, di sana sangat aman, tidak pernah ada kejadian apa-apa.
Setelah yakin aman, aku langsung mempersiapkan tempat mendirikan tenda dan mulai mengumpulkan kayu bakar.
Jam setengah enam, kupanggil anak-anak untuk segera mandi dan bersiap-siap mendirikan tenda. Sialnya, ternyata para pejaga kamar mandi umum sudah pada pulang. Terpaksa aku ajak anak-anak mandi dari sumur penduduk.
Selesai mandi, aku ajak mereka mengumpulkan kayu bakar. Lalu aku mendirikan tenda dan mulai membuat api unggun. Ternyata, membuat api unggun tidak semudah yg kubayangkan. Walaupun akhirnya jadi juga api unggunnya, tapi aku harus mencari cara lagi untuk mengatur api itu agar bisa buat memasak. Karena anak-anak sudah kelaparan, mereka akhirnya memakan roti yang disiapkan istriku.
Akhirnya, jadi juga tungku sederhana buatanku. Segera kumasak kornet dan indomie untuk makan malam. Untungnya lagi, ibunya Edo membawakan kami nasi. Jadilah makan malam kami, nasi + indomie + kornet ala chef papa. Anak-anak makan cukup lahap.
Acara selanjutnya, bakar singkong. Tanpa dikupas, aku masukkan singkong ke perapian, dan dalam keadaan masih panas dan terbungkus arang, kukupas dan kami makan.
Jam 8 malam, istriku nelpon dan nangis-nangis. Dia menyuruh kami pulang, alasannya katanya sering ada orang mabuk yang suka mengganggu orang yang kemping di situ.
Kulihat kondisinya memang kurang pas. Selain cuman kami yang berkemah, bulan juga sedang tidak bersinar, dan kami tidak membawa lentera, jadi gelap banget.
Waktu kuputuskan untuk pulang, Arum nangis, dia maunya sampai pagi. Aku bujuk dia, aku janji lain kali pasti kita kemping lagi.
Agar tidak terlalu kecewa, pulangnya kami singgah ke pasar malam dadakan. Disana kami bermain 2 wahana, yang ternyata cukup mengobati kekecewaan mereka.
Thursday, September 9, 2010
Idul Fitri 1431 H (10 Sept 2010)
Alhamdulillah, akhirnya aku bisa berlebaran dengan keluarga.
Alhamdulillah, ramadhan tahun ini lebih banyak ibadah sunnah yang kukerjakan.
Alhamdulillah, Arum tahun ini sudah berpuasa sehari penuh, cuma 2 hari aja puasanya pecah.
Mudah-mudahan aku masih dipanjangkan umur hingga lebaran mendatang.
Mudah-mudahan ramadhan tahun depan ibadahku lebih baik.
Mudah-mudahan tahun depan Arum bisa berpuasa sebulan penuh.
Alhamdulillah, ramadhan tahun ini lebih banyak ibadah sunnah yang kukerjakan.
Alhamdulillah, Arum tahun ini sudah berpuasa sehari penuh, cuma 2 hari aja puasanya pecah.
Mudah-mudahan aku masih dipanjangkan umur hingga lebaran mendatang.
Mudah-mudahan ramadhan tahun depan ibadahku lebih baik.
Mudah-mudahan tahun depan Arum bisa berpuasa sebulan penuh.
Sunday, August 29, 2010
Lelaki sejati
Pria bukan dianggap jantan karena bisa meniduri atau menghamili seorang gadis. Bahkan jika akhirnya dia bersedia menikahi gadis itu. Tapi pria jantan yang sejati adalah pria yang bisa menjaga kehormatan wanita, dimanapun, kapanpun dan siapapun wanita itu.
Muak aku ngeliat para laki-laki yang nggak bertanggung jawab itu. Malah bangga dengan kelakuannya.
Ya Allah, jauhkanlah anakku dari jenis laki-laki yang begitu.
Muak aku ngeliat para laki-laki yang nggak bertanggung jawab itu. Malah bangga dengan kelakuannya.
Ya Allah, jauhkanlah anakku dari jenis laki-laki yang begitu.
Tuesday, July 27, 2010
Berlari kecil
Setiap kali, sejak Arum masuk TK, melihat dia berlari-lari kecil masuk ke gerbang sekolah dan tempat kursus, ada keharuan dan kebanggaan dalam hatiku. Terharu karena dia tumbuh jadi anak yang sehat dan pintar, bangga karena dia begitu bersemangat bersekolah dan menuntut ilmu.
Aku cuma bisa mengucapkan, alhamdulillah dan allahuakbar.
Aku cuma bisa mengucapkan, alhamdulillah dan allahuakbar.
Tuesday, July 20, 2010
Jilbab
Mulai kemaren, awal Arum masuk kelas 3, Arum sekolah memakai baju lengan panjang, rok panjang dan jilbab.
Semua itu atas kemauannya sendiri. Tanpa ada himbauan apalagi paksaan sama sekali dari aku dan istriku.
Memang sudah lama dia pengen pake jilbab. Bahkan di luar sekolah pun dia selalu merasa risih jika memakai celana atau rok yang terlalu pendek, atau baju dengan bahu terbuka.
Mudah-mudahan dia bisa selalu menjaga pakaiannya hingga dia dewasa nanti.
Semua itu atas kemauannya sendiri. Tanpa ada himbauan apalagi paksaan sama sekali dari aku dan istriku.
Memang sudah lama dia pengen pake jilbab. Bahkan di luar sekolah pun dia selalu merasa risih jika memakai celana atau rok yang terlalu pendek, atau baju dengan bahu terbuka.
Mudah-mudahan dia bisa selalu menjaga pakaiannya hingga dia dewasa nanti.
Monday, July 19, 2010
Sakit perut
"Pa, perut Arum sakit"
"Sini papa kasih minyak tawon" aku usapkan minyak tawon, andalan keluarga kami, ke perut anakku.
"Sini peluk papa" aku peluk Arum, dan dia memelukku erat.
"Masih sakit, Pa, perut Arum" katanya tak lama kemudian.
Mendengar itu aku sedih. Aku berharap, dengan pelukanku, sakitnya bisa hilang. Rupanya dia pun berfikir yang sama.
Aku ingin dia tidak pernah sakit atau terluka. Aku ingin selalu menjaganya.
"Sini papa kasih minyak tawon" aku usapkan minyak tawon, andalan keluarga kami, ke perut anakku.
"Sini peluk papa" aku peluk Arum, dan dia memelukku erat.
"Masih sakit, Pa, perut Arum" katanya tak lama kemudian.
Mendengar itu aku sedih. Aku berharap, dengan pelukanku, sakitnya bisa hilang. Rupanya dia pun berfikir yang sama.
Aku ingin dia tidak pernah sakit atau terluka. Aku ingin selalu menjaganya.
Sunday, July 18, 2010
NG Club

Pertengahan 1999, waktu aku baru lulus kuliah dan masih nganggur di Samarinda, Faisal, temen karibku sejak SMP mengajakku untuk ikut klub NG.
Klub NG, singkatan dari Next Generation ini adalah klub bahasa Inggris yang beranggotakan orang-orang, sebagian besar anak muda, yang menggemari bahasa Inggris dan berkomitmen untuk bersama-sama mengembangkan kemampuan bahasa Inggris.
Pendiri klub ini adalah beberapa mahasiswa Universitas Mulawarman yang kebetulan bersahabat dan memiliki kesamaan ingin mengembangkan kemampuan bahasa Inggris. Di antara dedengkotnya antara lain Adi, Dini, Lina dan Yeni. Mereka jugalah yang memiliki kemampuan bahasa Inggris paling baik di antara anggota yang lain, sehingga mereka yang biasanya memimpin acara setiap minggunya, dan Adi secara aklamasi diangkat sebagai ketuanya.
Acara rutinnya, setiap hari minggu berkumpul, berdiskusi, main game, berdebat kadang-kadang, menggunakan bahasa Inggris. Intinya, melakukan kegiatan bersama untuk mengembangkan kemampuan bahasa Inggris.
Biasanya ada salah satu senior yang menentukan dan memimpin kegiatan dengan topik atau tema tertentu. Biasanya berupa diskusi, menyampaikan pendapat atau berdebat tentang suatu topik yang lagi hangat. Setelah itu, ada permainan/game yang ringan sebagai penutup. Semuanya dilakukan dengan menggunakan bahasa Inggris.
klub NG ini begitu bebas dan terbuka, siapapun bisa datang tanpa ikatan sama sekali. Tidak perlu bayar apapun. Sayangnya, karena keterbukaannya ini, tidak ada komitmen yang memikat anggota, kecuali komitmen pada diri masing-masing untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris. Sehingga, sering terjadi, ada orang baru yang datang sekali, minggu depannya tidak datang lagi. Yang kutangkap, rata-rata mereka tidak kembali lagi karena mereka minder melihat anggota yang lain yang sepertinya lebih bagus bahasa Inggrisnya. Padahal, kami tidak pernah membeda-bedakan kemampuan, apalagi merendahkan. Prinsip kami, kita belajar sama-sama, saling mengisi, saling berbagi.
Ada seorang anggota yang nekat walau kemampuannya kurang, tapi dia rajin ikut kegiatan di NG. Terbukti sekarang bahasa Inggrisnya lumayan, karena dia bertekad kuat untuk belajar, berani malu dan nggak takut salah. Aku terus terang salut dia, dia sekarang menjadi orang yang cukup sukses.
Yang menarik, anggotanya sangat beragam, ada yang masih SMA, karyawan, pengangguran, dan mahasiswa (sebagian besar). Keuntungannya, kita bisa mendapatkan wawasan dari latar belakang yang berbeda-beda. Sebagian besar anggota yang rutin datang biasanya juga menjadi sahabat di luar klub.
Aku sempat hampir setahun ikut klub ini, dan terus terang aku akui, klub ini telah memberikan banyak pengalaman dan pelajaran yang berharga, hingga aku akhirnya diterima bekerja di sebuah perusahaan multi nasional di Balikpapan. Dan sayangnya, semenjak aku kerja, aku mulai jarang datang, karena agak berat musti bolak-balik Samarinda - Balikpapan setiap minggunya. Dan setelah aku menikah, aku tidak pernah ikut kegiatan NG lagi. Dan aku dengar sekarang, dari temen-temen NG yang jadi sahabatku hingga sekarang, NG sudah vakum. Maklum juga, sebagian besar anggota, terutama yang senior, sudah bekerja dan menikah.
Prestasi terbesar NG adalah, waktu kami berhasil mengadakan lomba pidato dalam bahasa Inggris untuk tingkat SMA di Samarinda yang diadakan di Mall Mesra Indah. Walau dengan dana dan sponsor yang kurang memadai, kami berhasil menyelenggarakannya dengan sukses. Tapi bagiku, dalam lomba itu, bisa membangkitkan keberanian untuk berlomba, kebanggaan guru dan orangtua adik-adik peserta, adalah kesuksesan yang sebenarnya. It's priceless.
Sayang, klub NG ini nggak aktif lagi. Beberapa kali aku berfikir untuk membentuk klub seperti ini lagi. Aku yakin, banyak pemuda-pemudi kita yang memiliki potensi yang bagus. Aku ingin memberikan kontribusi, walau sedikit, untuk kemajuan bangsa ini.
Kepada semua senior dan anggota NG, dengan tulus, aku mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua yang telah kalian beri dan bagikan kepada aku. Baik itu pelajaran maupun persahabatan.
Tuesday, July 13, 2010
Arum's First Day at School
Arum's First Days at School
Kemaren adalah hari pertama anak-anak masuk sekolah. Di tivi, banyak berita tentang anak-anak yang menangis di hari pertama sekolah mereka, biasanya karena takut dan tidak mau ditinggal ibunya.
Aku jadi teringat waktu Arum pertama kali sekolah TK, tanpa aku duga sebelumnya, Arum ternyata tidak cerewet sama sekali. Waktu guru TK yang belum dikenalnya menjemput di gerbang sekolah, dia langsung nurut.
Padahal Arum biasanya tidak mau ikut sama orang yang tidak dikenalnya. Tapi mungkin karena dia tau itu guru, dan mungkin karena dia sangat bersemangat untuk bersekolah maka dia jadi berani. Malah aku yang khawatir, di hari pertama itu, aku menungguinya sampai dia pulang. Waktu itu aku liat, banyak anak-anak yang menangis di hari pertama sekolah itu. Aku jadi sangat bangga dengan Arum hari itu.
Begitupun waktu masuk SD, walau hampir tidak ada teman yang dikenalnya, tapi dia tidak takut, bahkan bersemangat di hari pertamanya itu. Malahan, dia pesan sama mamanya untuk tidak ditunggui. Aku tambah bangga dengan Arum.
Mudah-mudahan, dia selalu bersemangat dan tidak takut untuk belajar dan menghadapi tantangan-tantangan baru.
Kemaren adalah hari pertama anak-anak masuk sekolah. Di tivi, banyak berita tentang anak-anak yang menangis di hari pertama sekolah mereka, biasanya karena takut dan tidak mau ditinggal ibunya.
Aku jadi teringat waktu Arum pertama kali sekolah TK, tanpa aku duga sebelumnya, Arum ternyata tidak cerewet sama sekali. Waktu guru TK yang belum dikenalnya menjemput di gerbang sekolah, dia langsung nurut.
Padahal Arum biasanya tidak mau ikut sama orang yang tidak dikenalnya. Tapi mungkin karena dia tau itu guru, dan mungkin karena dia sangat bersemangat untuk bersekolah maka dia jadi berani. Malah aku yang khawatir, di hari pertama itu, aku menungguinya sampai dia pulang. Waktu itu aku liat, banyak anak-anak yang menangis di hari pertama sekolah itu. Aku jadi sangat bangga dengan Arum hari itu.
Begitupun waktu masuk SD, walau hampir tidak ada teman yang dikenalnya, tapi dia tidak takut, bahkan bersemangat di hari pertamanya itu. Malahan, dia pesan sama mamanya untuk tidak ditunggui. Aku tambah bangga dengan Arum.
Mudah-mudahan, dia selalu bersemangat dan tidak takut untuk belajar dan menghadapi tantangan-tantangan baru.
Monday, June 28, 2010
Teman-temanku di fesbuk
Ada temenku yang laptopnya rusak, beli yang baru, eh ternyata yang lama masih diperbaiki.
Ada juga temanku yang lagi kangen sama anaknya yang sedang liburan di tempat neneknya.
Ada temanku yang sedang kasmaran.
Ada temenku yang senang banget nonton F1.
Ada juga temenku cewek yang ternyata senang nonton piala dunia dan ada yang jadi pendukung setia kesebelasan kotaku.
Semua itu bisa aku tau hanya dari memantau status mereka di fesbuk. Walaupun ada sebagian yang hanya berdasarkan prasangkaku saja. Tapi aku tidak menjadikan prasangka itu sebagai keyakinan apalagi kenyataan.
Sedangkan aku sendiri sekarang jarang bikin status. Kenapa? Karena aku menghindari adanya efek negatif dari status yang kubuat. Paling aku nulis posisiku sekarang, dan kalau bisa, nasihat atau kutipan yang positif.
Aku juga berusaha menghindari sifat pamer atau arogan dari statusku. Contohnya, jika kita menulis "lagi nyuci mobil", bagiku sama aja dgn pamer bahwa kita punya mobil. Sadar nggak, mungkin aja ada yang iri karenanya.
Selain memantau, kalau perlu aku juga mensupport temen-teman yang perlu dukungan, walaupun cuma jempol.
Ada juga temanku yang lagi kangen sama anaknya yang sedang liburan di tempat neneknya.
Ada temanku yang sedang kasmaran.
Ada temenku yang senang banget nonton F1.
Ada juga temenku cewek yang ternyata senang nonton piala dunia dan ada yang jadi pendukung setia kesebelasan kotaku.
Semua itu bisa aku tau hanya dari memantau status mereka di fesbuk. Walaupun ada sebagian yang hanya berdasarkan prasangkaku saja. Tapi aku tidak menjadikan prasangka itu sebagai keyakinan apalagi kenyataan.
Sedangkan aku sendiri sekarang jarang bikin status. Kenapa? Karena aku menghindari adanya efek negatif dari status yang kubuat. Paling aku nulis posisiku sekarang, dan kalau bisa, nasihat atau kutipan yang positif.
Aku juga berusaha menghindari sifat pamer atau arogan dari statusku. Contohnya, jika kita menulis "lagi nyuci mobil", bagiku sama aja dgn pamer bahwa kita punya mobil. Sadar nggak, mungkin aja ada yang iri karenanya.
Selain memantau, kalau perlu aku juga mensupport temen-teman yang perlu dukungan, walaupun cuma jempol.
Friday, June 18, 2010
Rangking
Kenaikan kelas 3 ini Arum mendapat rangking 5. Papa bangga sekali sama Arum, walaupun Arum nggak rangking 1. Papa bangga karena Arum sudah mau intensif kursus untuk membantu pelajaran di sekolah.
Teruslah berusaha anakku sayang. Jangan kendorkan usahamu untuk menjadi lebih baik. Karena dengan kerja keraslah kamu bisa menjadi orang yang sukses.
Teruslah berusaha anakku sayang. Jangan kendorkan usahamu untuk menjadi lebih baik. Karena dengan kerja keraslah kamu bisa menjadi orang yang sukses.
Saturday, June 5, 2010
Banyak Nyamuk
Disinilah aku sekarang, hampir jam 12 malam, masih bekerja. Perkiraan, kalau lancar, akan selesai jam 1-an. Malam ini, nyamuk banyak banget, bahkan Autan pun tak cukup untuk mengusirnya.
Beginilah pekerjaanku. Kalau panas kepanasan, kalau hujan kehujanan, kalau dingin kedinginan. Kuperhatikan teman-temanku, walaupun begitu, tetap semangat bekerja, demi anak istri di rumah. Aku nggak tau, apakah anak istri mereka tau bahwa kamu bekerja seperti ini.
Yang paling melelahkan sebenarnya bukan panasnya terik matahari, dinginnya hujan dan angin malam atau ganasnya nyamuk-nyamuk hutan, tapi bos yang cerewet dan kurang toleransi. Dibandingkan itu, walau kehujanan malam-malam kedinginan sampai kedalam celana dalam, nggak ada apa-apanya. Tapi jika semuanya itu dikombinasikan, rasanya pengen cari kerjaan lain aja.
Semoga jadi cermin bagi kita, sebagai pemimpin, kita harus arif dan bijak. Pemimpin yang baik bukanlah pemimpin yang kata-katanya selalu didengar, tapi pemimpin yang mau mendengarkan bawahannya.
Beginilah pekerjaanku. Kalau panas kepanasan, kalau hujan kehujanan, kalau dingin kedinginan. Kuperhatikan teman-temanku, walaupun begitu, tetap semangat bekerja, demi anak istri di rumah. Aku nggak tau, apakah anak istri mereka tau bahwa kamu bekerja seperti ini.
Yang paling melelahkan sebenarnya bukan panasnya terik matahari, dinginnya hujan dan angin malam atau ganasnya nyamuk-nyamuk hutan, tapi bos yang cerewet dan kurang toleransi. Dibandingkan itu, walau kehujanan malam-malam kedinginan sampai kedalam celana dalam, nggak ada apa-apanya. Tapi jika semuanya itu dikombinasikan, rasanya pengen cari kerjaan lain aja.
Semoga jadi cermin bagi kita, sebagai pemimpin, kita harus arif dan bijak. Pemimpin yang baik bukanlah pemimpin yang kata-katanya selalu didengar, tapi pemimpin yang mau mendengarkan bawahannya.
Tuesday, June 1, 2010
9th Anniversary
Mama cinta, ingat nggak kalau hari ini hari ulang tahun perkawinan kita yang ke 9. Papa mengucapkan terima kasih atas semua yg diberikan selama ini dan yang akan datang. Kalau papa ada salah bukan berarti papa nggak cinta, tapi karena papa manusia yang tidak sempurna. Papa harap mama bisa menjadi contoh yg lebih baik buat anak kita, jadi mama yang sabar dan bertakwa. Terima kasih sudah menjadi mama yang baik untuk papa dan arum. Semoga umur kita dipanjangkan Allah dalam keberkahan, kesehatan dan kebersamaan. I love you both.
Monday, May 31, 2010
Pertanyaan Sulit
Istriku sering bertanya "Bagaimana kalau ada cewek cantik dan seksi yang bilang mau dan suka sama Papa, biarpun dia tau Papa itu sudah punya anak istri?"
Walaupun aku tau pasti, bahwa aku tak akan meninggalkan mereka, anak istriku, aku tetap bingung menjawabnya. Bagaimana bila benar terjadi?
Istriku selalu dilanda kekhawatiran bahwa aku akan berpaling atau terpikat dengan wanita lain. Karena dia sadar, di luar sana banyak wanita-wanita yang lebih cantik.
Tapi aku tau jawabannya sekarang, aku akan bilang, Papa akan bilang; "Kamu harus bersaing dengan anakku yang tersayang, yang kebahagiannya adalah sumber kebahagiaanku, dan kesedihannya menghancurkan hatiku, yang memiliki wajah yang selalu kurindukan, yang pelukannya sanggup mengobati semua luka dan pedihku. Dan mamanya, yang telah memberikannya, merawatnya dan menyayanginya, dan sekaligus merupakan cetakan asli dari anakku, yang jauh lebih dulu kucintai, saat pandangan pertama bahkan saat aku belum mengenalnya. Dan aku sadar, kecantikan dan keseksian cewek manapun tak sebanding dengan melukai dan menyakiti hati mereka berdua."
I miss you both.
Thursday, May 27, 2010
Arum dan bahasa Inggris
Entah darimana, Arum kuperhatikan memiliki bakat di bahasa Inggris. Dari kecil memang dia sudah kami ajarkan kata-kata dalam bahasa Inggris, dan sejak umur 5 tahun dia kami ikutkan kursus bahasa Inggris di dekat rumah kami. Karena memang nampaknya dia menyenangi bahasa Inggris, sampai kelas 2 ini dia tetap kursus bahasa Inggris.
Dan aku sangat bangga, karena di kelasnya dia yang paling kecil, teman kursusnya bahkan ada yang kelas 6 SD.
Pernah waktu kita nonton bioskop, ada trailer film yang diputar sebelum film utama, di akhir trailer film muncul judul filmnya yaitu SHUTTER. Sontak, dia dan seorang remaja yang duduk di sebelahku membaca judulnya bersamaan, sementara remaja itu membacanya "shuter", Arum membacanya dengan benar. Disamping bangga, aku kadang-kadang heran bagaimana dia bisa membaca banyak kata-kata bahasa Inggris secara benar.
Memang aku selalu mendorong dia kursus bahasa Inggris dengan menceritakan temanku yang kursus bahasa Inggris dari kecil hingga sekarang bisa kuliah S-3 di luar negeri. Dan kayaknya dia juga pengen kuliah di luar negeri.
Anakku sayang, raihlah pendidikan setinggi-tingginya. Papa akan selalu mendukungmu. Apapun yang papa lakukan sekarang adalah untuk masa depanmu. Papa berusaha, walaupun papa sudah tidak ada, apa yang papa tinggalkan bisa mencukupi kebutuhan pendidikanmu. Raihlah masa depan yang sebaik-baiknya. Jadilah orang yang berguna untuk bangsa, negara dan agama, seperti doa papa dan mama selama ini.
Walaupun Arum tidak bisa mencapai S-2 atau S-3, Arum tetap harus tekun melakukan apapun tugas Arum. Karena ketekunan dan kesungguhan adalah kunci sukses yang sesungguhnya.
Dan aku sangat bangga, karena di kelasnya dia yang paling kecil, teman kursusnya bahkan ada yang kelas 6 SD.
Pernah waktu kita nonton bioskop, ada trailer film yang diputar sebelum film utama, di akhir trailer film muncul judul filmnya yaitu SHUTTER. Sontak, dia dan seorang remaja yang duduk di sebelahku membaca judulnya bersamaan, sementara remaja itu membacanya "shuter", Arum membacanya dengan benar. Disamping bangga, aku kadang-kadang heran bagaimana dia bisa membaca banyak kata-kata bahasa Inggris secara benar.
Memang aku selalu mendorong dia kursus bahasa Inggris dengan menceritakan temanku yang kursus bahasa Inggris dari kecil hingga sekarang bisa kuliah S-3 di luar negeri. Dan kayaknya dia juga pengen kuliah di luar negeri.
Anakku sayang, raihlah pendidikan setinggi-tingginya. Papa akan selalu mendukungmu. Apapun yang papa lakukan sekarang adalah untuk masa depanmu. Papa berusaha, walaupun papa sudah tidak ada, apa yang papa tinggalkan bisa mencukupi kebutuhan pendidikanmu. Raihlah masa depan yang sebaik-baiknya. Jadilah orang yang berguna untuk bangsa, negara dan agama, seperti doa papa dan mama selama ini.
Walaupun Arum tidak bisa mencapai S-2 atau S-3, Arum tetap harus tekun melakukan apapun tugas Arum. Karena ketekunan dan kesungguhan adalah kunci sukses yang sesungguhnya.
Sunday, May 23, 2010
Nasihat 2
Belum separo perjalanan dari Samarinda aku nyetir menuju Balikpapan. Arum sudah tertidur pulas di jok tengah. Walau nggak ada yang khusus dibeli di Samarinda, tapi mood istriku sedang baik. Mungkin karena tadi bertemu dengan adik bungsuku yang baru aja melahirkan dan melangsungkan tasmiyahan, salah satu alasan kami ke Samarinda.
Seperti biasanya, istriku ngajak ngobrol supaya aku nggak ngantuk. Perlahan, akhirnya obrolan kami menyinggung pertengkaran antara dia dan anaknya beberapa hari lalu.
"Ma, jangan terlalu keras sama Arum." aku memulai, memasuki celah mood dan topik.
"Sadar nggak kalau dia itu sebenarnya fotokopi mama sendiri. Seringkali, orang itu dianugrahi anak oleh Allah yang sifatnya persis seperti diri mereka sendiri. Kalau mereka kerap merepotkan atau menjengkelkan kita, mungkin itu merupakan peringatan dari Allah, bahwa seperti itulah dulu kita membuat repot dan jengkel orang tua kita. Kadang pula kita marah melihat tabiat jelek anak kita, karena kita tau, tabiat jelek itu yang dulu kita punya, yang kadang-kadang masih ada sampai sekarang." Istriku tersenyum tipis, sadar bahwa betapa mirip anaknya dengan dia waktu kecil dulu.
"Cobalah lebih berkompromi dengan dia, yang berarti juga berkompromi dengan diri sendiri."
"Tau nggak kenapa dia suka iri sama Mama?, karena dia merasa papa lebih sayang kepada mama daripada kepada dia. Dia cemburu karena mama lebih sering dibelikan."
"Papa, lebih banyak perhatian sama Arum, harapannya mama bisa maklum, karena mama yang lebih dewasa, bisa lebih mengerti."
"Bagi papa, Arum memang kesayangan papa nomer satu, tapi mama, kecintaan papa nomer satu." kataku sambil mencubit dagu istriku, seperti kebiasaanku. Itulah keadilan yang bisa kuberikan pada mereka.
Di dalam hati, aku berjanji, aku akan memberi waktu lebih buat istriku. I love you both.
Seperti biasanya, istriku ngajak ngobrol supaya aku nggak ngantuk. Perlahan, akhirnya obrolan kami menyinggung pertengkaran antara dia dan anaknya beberapa hari lalu.
"Ma, jangan terlalu keras sama Arum." aku memulai, memasuki celah mood dan topik.
"Sadar nggak kalau dia itu sebenarnya fotokopi mama sendiri. Seringkali, orang itu dianugrahi anak oleh Allah yang sifatnya persis seperti diri mereka sendiri. Kalau mereka kerap merepotkan atau menjengkelkan kita, mungkin itu merupakan peringatan dari Allah, bahwa seperti itulah dulu kita membuat repot dan jengkel orang tua kita. Kadang pula kita marah melihat tabiat jelek anak kita, karena kita tau, tabiat jelek itu yang dulu kita punya, yang kadang-kadang masih ada sampai sekarang." Istriku tersenyum tipis, sadar bahwa betapa mirip anaknya dengan dia waktu kecil dulu.
"Cobalah lebih berkompromi dengan dia, yang berarti juga berkompromi dengan diri sendiri."
"Tau nggak kenapa dia suka iri sama Mama?, karena dia merasa papa lebih sayang kepada mama daripada kepada dia. Dia cemburu karena mama lebih sering dibelikan."
"Papa, lebih banyak perhatian sama Arum, harapannya mama bisa maklum, karena mama yang lebih dewasa, bisa lebih mengerti."
"Bagi papa, Arum memang kesayangan papa nomer satu, tapi mama, kecintaan papa nomer satu." kataku sambil mencubit dagu istriku, seperti kebiasaanku. Itulah keadilan yang bisa kuberikan pada mereka.
Di dalam hati, aku berjanji, aku akan memberi waktu lebih buat istriku. I love you both.
Nasihat
Setelah dia mandi, masih dalam balutan handuk, aku memeluknya dalam pangkuanku, kebiasaannya jika kedinginan setelah mandi. Kuambil kesempatan ini untuk berbicara dengannya, setelah pertengkaran hebatnya dengan mamanya sore tadi.
"Arum, kamu nggak boleh lagi melawan mama. Kamu harus bicara dengan baik sama Mama. Mama itu sudah susah payah mengurus kita, jadi dia patut kita sayangi."
"Papa juga sayang sama mama karena mama yang melahirkan dan mengurus Arum sampai besar dan pintar. Tapi bagi papa, Arum tetap kesayangan papa nomer satu."
"Arum tau apa yang papa takutkan?" Dia menggeleng pelan, matanya mulai berkaca-kaca.
"Papa takut kalau papa cepat meninggal. Papa takut nggak bisa menemani Arum sampe Arum besar" Airmataku pecah bersamaan dengan pecahnya airmatanya. Pelukannya tambah erat, seolah itu juga ketakutannya yang terbesar.
"Papa takut, kalau papa cepat meninggal, Arum tetap nggak bisa akur sama mama. Siapa nanti yang mengurus Arum?" Airmatanya tambah deras mengalir.
"Papa juga maunya mengurus Arum tiap hari, tapi papa harus kerja, itu juga buat Arum dan Mama."
"Janji ya sama Papa. Arum nggak boleh melawan mama lagi." Kekerasan hatinya mendorong dia tetap menggelengkan kepalanya. Walaupun aku tau, dia mau berjanji, setidaknya, mengurangi.
Lalu aku ungkapkan, walau dia keras kepala, aku tetap bangga padanya. Kuceritakan juga bagaimana dulu mama mengurus dia dari bayi.
Kujelaskan tentang konsep adil, karena dia cemburu, merasa aku lebih sayang sama mama daripada dia.
Kuakhiri nasihat panjangku dengan mengulangi, bahwa dialah kesayanganku yang nomer satu.
Ya Allah, panjangkanlah umur kami dalam keberkahan, kerukunan dan kesehatan. Amin.
"Arum, kamu nggak boleh lagi melawan mama. Kamu harus bicara dengan baik sama Mama. Mama itu sudah susah payah mengurus kita, jadi dia patut kita sayangi."
"Papa juga sayang sama mama karena mama yang melahirkan dan mengurus Arum sampai besar dan pintar. Tapi bagi papa, Arum tetap kesayangan papa nomer satu."
"Arum tau apa yang papa takutkan?" Dia menggeleng pelan, matanya mulai berkaca-kaca.
"Papa takut kalau papa cepat meninggal. Papa takut nggak bisa menemani Arum sampe Arum besar" Airmataku pecah bersamaan dengan pecahnya airmatanya. Pelukannya tambah erat, seolah itu juga ketakutannya yang terbesar.
"Papa takut, kalau papa cepat meninggal, Arum tetap nggak bisa akur sama mama. Siapa nanti yang mengurus Arum?" Airmatanya tambah deras mengalir.
"Papa juga maunya mengurus Arum tiap hari, tapi papa harus kerja, itu juga buat Arum dan Mama."
"Janji ya sama Papa. Arum nggak boleh melawan mama lagi." Kekerasan hatinya mendorong dia tetap menggelengkan kepalanya. Walaupun aku tau, dia mau berjanji, setidaknya, mengurangi.
Lalu aku ungkapkan, walau dia keras kepala, aku tetap bangga padanya. Kuceritakan juga bagaimana dulu mama mengurus dia dari bayi.
Kujelaskan tentang konsep adil, karena dia cemburu, merasa aku lebih sayang sama mama daripada dia.
Kuakhiri nasihat panjangku dengan mengulangi, bahwa dialah kesayanganku yang nomer satu.
Ya Allah, panjangkanlah umur kami dalam keberkahan, kerukunan dan kesehatan. Amin.
Saturday, May 22, 2010
Matchmaker
Aku pernah berusaha menjodohkan teman-temanku. Tapi sampai saat ini, belum ada yang berhasil hingga ke pelaminan. Ada 4 kasus yang paling kuingat.
Pertama, aku mengenalkan teman kerjaku dengan adik temen kuliahku. Waktu itu aku merasa mereka bakalan cocok. Dan memang, nggak lama mereka menjadi akrab. Waktu keakraban mereka mulai meningkat, aku menjadi khawatir, karena aku tau cowok itu sudah punya pacar. Tapi waktu itu aku belum tau seberapa serius hubungan mereka dan aku berharap cowok itu memilih temanku ini. Tapi ternyata dia lebih memilih pacar lamanya. Dan cewek itu marah besar setelah dia tau aku sebenarnya sudah tau kalau cowok itu sudah punya pacar. I'm sorry Lin, I should have told you.
Kedua, aku mengenalkan temanku, seorang mekanik dengan teman kerjaku dulu. Aku yakin banget mereka cocok, dan ternyata mereka memang cocok, tapi sayangnya si cewek ini ternyata sudah punya calon suami.
Ketiga, aku mengenalkan lagi teman mekanikku ini dengan teman club english-ku dulu. Cewek ini seorang perawat dan umurnya sudah waktunya menikah. Waktu kenalan, mereka berkomitmen untuk mencari suami/istri dan bukan mencari pacar. Setelah melalui masa pendekatan, cewek ini menanyakan komitmen cowok ini lewat aku. Dan aku marah waktu cowok ini bilang belum siap. Karena dari segi umur, mental dan finansial menurutku dia sudah cukup siap. Apalagi si cewek ini juga sudah bekerja sebagai perawat PNS.
Keempat, aku mengenalkan operatorku dengan teman adikku. Mulanya aku nggak yakin mereka cocok, tapi belum sebulan kenalan, ternyata mereka jadian. Walaupun jarang ketemu karena si cewek di samarinda dan si cowok di balikpapan, tapi mereka sering telpon-telponan.
Sekarang aku lagi mengamati perkembangannya nih. Aku nggak bisa dan nggak mau mengarahkan hubungan mereka. Biar mereka aja yang memutuskan.
Pertama, aku mengenalkan teman kerjaku dengan adik temen kuliahku. Waktu itu aku merasa mereka bakalan cocok. Dan memang, nggak lama mereka menjadi akrab. Waktu keakraban mereka mulai meningkat, aku menjadi khawatir, karena aku tau cowok itu sudah punya pacar. Tapi waktu itu aku belum tau seberapa serius hubungan mereka dan aku berharap cowok itu memilih temanku ini. Tapi ternyata dia lebih memilih pacar lamanya. Dan cewek itu marah besar setelah dia tau aku sebenarnya sudah tau kalau cowok itu sudah punya pacar. I'm sorry Lin, I should have told you.
Kedua, aku mengenalkan temanku, seorang mekanik dengan teman kerjaku dulu. Aku yakin banget mereka cocok, dan ternyata mereka memang cocok, tapi sayangnya si cewek ini ternyata sudah punya calon suami.
Ketiga, aku mengenalkan lagi teman mekanikku ini dengan teman club english-ku dulu. Cewek ini seorang perawat dan umurnya sudah waktunya menikah. Waktu kenalan, mereka berkomitmen untuk mencari suami/istri dan bukan mencari pacar. Setelah melalui masa pendekatan, cewek ini menanyakan komitmen cowok ini lewat aku. Dan aku marah waktu cowok ini bilang belum siap. Karena dari segi umur, mental dan finansial menurutku dia sudah cukup siap. Apalagi si cewek ini juga sudah bekerja sebagai perawat PNS.
Keempat, aku mengenalkan operatorku dengan teman adikku. Mulanya aku nggak yakin mereka cocok, tapi belum sebulan kenalan, ternyata mereka jadian. Walaupun jarang ketemu karena si cewek di samarinda dan si cowok di balikpapan, tapi mereka sering telpon-telponan.
Sekarang aku lagi mengamati perkembangannya nih. Aku nggak bisa dan nggak mau mengarahkan hubungan mereka. Biar mereka aja yang memutuskan.
Monday, April 5, 2010
Kemalingan
Hari ini rumahku kemalingan, 1 unit TV dan beberapa sepatu hilang dicuri dari rumahku. Tapi anehnya, aku tidak merasa sedih sama sekali, karena aku sangat bersyukur bahwa anak dan istriku tidak apa-apa. Itu yang utama bagiku.
Sebenarnya, semuanya hampir seperti yang kurencanakan. Aku memasang teralis yang tidak terlalu kuat di rumah dengan harapan hanya untuk menghambat orang dari luar, bukan mengurung keluargaku jika terjadi hal-hal yang buruk. Terbukti, teralis itu tidak terlalu susah dibuka.
Aku juga membiarkan beberapa barang berharga di luar kamar, dengan harapan jika ada orang jahat yang bisa masuk, tak perlu dia melukai anak dan istriku, cukup barang itu aja yang mereka bawa.
Yang aku herankan, TV yang dicuri itu cukup besar. Berarti, pengawasan dari security kurang tinggi.
Sekarang, aku berusaha mengambil hikmahnya aja. Mungkin kita kurang bersedekah, mungkin kita kurang mensyukuri rezeki kita dengan jalan yang benar. Aku sangat bersyukur bahwa Allah memperingatkan aku "hanya" dengan sebuah televisi.
Sebenarnya, semuanya hampir seperti yang kurencanakan. Aku memasang teralis yang tidak terlalu kuat di rumah dengan harapan hanya untuk menghambat orang dari luar, bukan mengurung keluargaku jika terjadi hal-hal yang buruk. Terbukti, teralis itu tidak terlalu susah dibuka.
Aku juga membiarkan beberapa barang berharga di luar kamar, dengan harapan jika ada orang jahat yang bisa masuk, tak perlu dia melukai anak dan istriku, cukup barang itu aja yang mereka bawa.
Yang aku herankan, TV yang dicuri itu cukup besar. Berarti, pengawasan dari security kurang tinggi.
Sekarang, aku berusaha mengambil hikmahnya aja. Mungkin kita kurang bersedekah, mungkin kita kurang mensyukuri rezeki kita dengan jalan yang benar. Aku sangat bersyukur bahwa Allah memperingatkan aku "hanya" dengan sebuah televisi.
Wednesday, March 31, 2010
Patah Hati
Papa harap, papa ada di sana, saat pesona seorang pemuda menggetarkan ruang hatimu, mengusik pikiranmu dan membuatmu merasa melayang.
Tapi jika papa tak disana, ingatlah bahwa perasaan itu alamiah, nikmatilah tapi jangan sampai kau terhanyut karenanya. Sisakan ruang di hatimu untuk dirimu sendiri agar pandanganmu tetap terbuka. Dan berpijaklah pada ajaran agama yang dibenamkan di dirimu sejak kecil.
Karena papa sering melihat seorang gadis yang dibutakan oleh cintanya, dan ditulikan oleh ketakutan akan kehilangan seorang lelaki.
Dan papa harap, papa ada di sana saat pesona seorang pemuda mematahkan hatimu, mengacaukan pikiranmu dan menghempaskanmu.
Tapi jika papa tak disana, ingatlah bahwa itu perasaan yang alamiah juga. Ingatlah bahwa masih banyak yang sayang sama kamu yang mungkin sedang perlu perhatianmu. Biarkan rasa kecewa itu berangsur hilang dengan aktifitas yang positif, dan biarkan rasa terluka itu sembuh dengan mengobati luka hati orang di sekitarmu.
Berjuta-juga orang mampu melewati masa-masa patah hati, dan papa yakin, kamu juga pasti bisa.
Ambil hikmah atas semua kejadian buruk yang menimpamu, dengannya, kamu tidak akan terlarut dalam penyesalan dan kesedihan.
Ingatlah, papa selalu bangga sama kamu.
Tapi jika papa tak disana, ingatlah bahwa perasaan itu alamiah, nikmatilah tapi jangan sampai kau terhanyut karenanya. Sisakan ruang di hatimu untuk dirimu sendiri agar pandanganmu tetap terbuka. Dan berpijaklah pada ajaran agama yang dibenamkan di dirimu sejak kecil.
Karena papa sering melihat seorang gadis yang dibutakan oleh cintanya, dan ditulikan oleh ketakutan akan kehilangan seorang lelaki.
Dan papa harap, papa ada di sana saat pesona seorang pemuda mematahkan hatimu, mengacaukan pikiranmu dan menghempaskanmu.
Tapi jika papa tak disana, ingatlah bahwa itu perasaan yang alamiah juga. Ingatlah bahwa masih banyak yang sayang sama kamu yang mungkin sedang perlu perhatianmu. Biarkan rasa kecewa itu berangsur hilang dengan aktifitas yang positif, dan biarkan rasa terluka itu sembuh dengan mengobati luka hati orang di sekitarmu.
Berjuta-juga orang mampu melewati masa-masa patah hati, dan papa yakin, kamu juga pasti bisa.
Ambil hikmah atas semua kejadian buruk yang menimpamu, dengannya, kamu tidak akan terlarut dalam penyesalan dan kesedihan.
Ingatlah, papa selalu bangga sama kamu.
Monday, March 29, 2010
Me and My Co-Workers
Hampir setiap pagi aku melihat wajah-wajah ini. Wajah-wajah pekerja lapangan sumur minyak dan gas. Wajah-wajah yang lebih sering terpisah dengan keluarganya daripada dengan sumur.
Sebagian ada yang bertahan karena semangat beribadah untuk mencari nafkah untuk orang tercinta. Ada yang bertahan karena hampir tidak ada pilihan lain, ada yang bertahan karena gajinya yang lumayan, dan ada pula yang bertahan karena dia menyukai pola hidup begini.
Sebenarnya, banyak kesempatan dan hikmah di sini. Ada yang mengambil kesempatan ini untuk melakukan hal-hal di luar sepengetahuan keluarganya, ada yang menggunakannya untuk belajar dan mengembangkan diri dan ada yang menggunakannya untuk memperbanyak ibadah.
Dan aku sendiri, berusaha untuk menggunakan kesempatan ini untuk mengembangkan diri dan memperbanyak ibadah. Karena sangat kelewatan jika aku menyia-nyiakan kepercayaan dan doa anak istriku demi keselamatanku cuma demi kenikmatan sesaat. Terima kasih untuk istriku, atas kepercayaan dan doanya. I love you more.
Sebagian ada yang bertahan karena semangat beribadah untuk mencari nafkah untuk orang tercinta. Ada yang bertahan karena hampir tidak ada pilihan lain, ada yang bertahan karena gajinya yang lumayan, dan ada pula yang bertahan karena dia menyukai pola hidup begini.
Sebenarnya, banyak kesempatan dan hikmah di sini. Ada yang mengambil kesempatan ini untuk melakukan hal-hal di luar sepengetahuan keluarganya, ada yang menggunakannya untuk belajar dan mengembangkan diri dan ada yang menggunakannya untuk memperbanyak ibadah.
Dan aku sendiri, berusaha untuk menggunakan kesempatan ini untuk mengembangkan diri dan memperbanyak ibadah. Karena sangat kelewatan jika aku menyia-nyiakan kepercayaan dan doa anak istriku demi keselamatanku cuma demi kenikmatan sesaat. Terima kasih untuk istriku, atas kepercayaan dan doanya. I love you more.
Saturday, March 27, 2010
Sebuah renungan dari teman
Bagi sebagian orang muslim, berhaji adalah kewajiban yang utama. Begitu pentingnya berhaji ini, sehingga rezeki yang mencukupi mereka gunakan untuk berhaji. Dan begitu pentingnya haji ini, hingga panggilan dan titel haji menjadi ukuran kemuliaan.
Bagiku, sudah jelas, haji wajib jika kita mampu melakukannya. Dan aku masih merasa belum mampu melakukannya. Karena aku masih merasa, sebagai orang tua, jaminan kelangsungan pendidikan untuk anakku jauh lebih penting. Dan bagiku juga, masih banyak keluarga dan saudara terdekat yang masih membutuhkan bantuanku.
Tapi kemarin Lely nelpon dari Jogja, dia mengingatkan, dalam rezeki kita ada tanggung jawab untuk menggunakannya untuk melaksanakan rukun islam yang terakhir itu. Dia menyarankan, jika belum mampu untuk naik haji plus, kenapa nggak daftar dan setor biaya awal untuk haji aja terlebih dahulu untuk mendapatkan nomer urut haji. Harapannya, jika giliran kita ada, dengan keadaan sekarang sekitar 4-5 tahun, kita sudah siap. Harapannya juga, dengan begitu, niat kita untuk melaksanakan haji sudah dicatat oleh Allah.
Lely juga bilang, rezeki masing-masing orang sudah diatur oleh Allah. Orang-orang yang kita anggap wajib kita bantu pasti ada rezekinya sendiri dari Allah. Jika kita gunakan rezeki yang kita terima untuk mengunjungi rumah Allah, insyaallah Allah akan menambah rezeki kita, sehingga kita masih bisa membantu mereka yang memang membutuhkannya.
Lely bilang, Allah sudah memberi kita rezeki yang banyak, masak kita nggak bisa menyisihkan sebagian untuk memenuhi undangan-Nya. Walaupun benar, ini seperti tamparan untuk aku. Karena jika kembali ke alasanku tadi, aku bertanya sendiri, apakah aku sudah cukup menyalurkan rezeki yang kuterima untuk orang yang membutuhkan, atau aku cenderung menumpuk harta dengan alasan berinvestasi dan mengumpulkan aset.
..?
Terima kasih Lely, nggak sia-sia aku terus berkomunikasi jarak jauh dengan kamu.
Kini saatnya aku harus memikirkan untuk meningkatkan investasi dan aset untuk di akhirat kita nanti.
Bagiku, sudah jelas, haji wajib jika kita mampu melakukannya. Dan aku masih merasa belum mampu melakukannya. Karena aku masih merasa, sebagai orang tua, jaminan kelangsungan pendidikan untuk anakku jauh lebih penting. Dan bagiku juga, masih banyak keluarga dan saudara terdekat yang masih membutuhkan bantuanku.
Tapi kemarin Lely nelpon dari Jogja, dia mengingatkan, dalam rezeki kita ada tanggung jawab untuk menggunakannya untuk melaksanakan rukun islam yang terakhir itu. Dia menyarankan, jika belum mampu untuk naik haji plus, kenapa nggak daftar dan setor biaya awal untuk haji aja terlebih dahulu untuk mendapatkan nomer urut haji. Harapannya, jika giliran kita ada, dengan keadaan sekarang sekitar 4-5 tahun, kita sudah siap. Harapannya juga, dengan begitu, niat kita untuk melaksanakan haji sudah dicatat oleh Allah.
Lely juga bilang, rezeki masing-masing orang sudah diatur oleh Allah. Orang-orang yang kita anggap wajib kita bantu pasti ada rezekinya sendiri dari Allah. Jika kita gunakan rezeki yang kita terima untuk mengunjungi rumah Allah, insyaallah Allah akan menambah rezeki kita, sehingga kita masih bisa membantu mereka yang memang membutuhkannya.
Lely bilang, Allah sudah memberi kita rezeki yang banyak, masak kita nggak bisa menyisihkan sebagian untuk memenuhi undangan-Nya. Walaupun benar, ini seperti tamparan untuk aku. Karena jika kembali ke alasanku tadi, aku bertanya sendiri, apakah aku sudah cukup menyalurkan rezeki yang kuterima untuk orang yang membutuhkan, atau aku cenderung menumpuk harta dengan alasan berinvestasi dan mengumpulkan aset.
..?
Terima kasih Lely, nggak sia-sia aku terus berkomunikasi jarak jauh dengan kamu.
Kini saatnya aku harus memikirkan untuk meningkatkan investasi dan aset untuk di akhirat kita nanti.
Wednesday, March 24, 2010
Pramex 1997-an
Gambaran itu melekat erat di otakku sampai sekarang. Seperti poster Batgirl yang bertahun-tahun nempel di kamar kosku.
Temanku itu, duduk di seberangku, dengan jilbab ungunya menatap keluar jendela kereta Pramex yang kita naiki menuju Jogja. Buah kelengkeng yang sudah hampir habis dalam plastik hitam ada di meja di antara bangku kita.
Aku nggak tau apa yang dipikirkannya, tapi aku yakin bukan aku. Mungkin dia sedang memikirkan pacarnya, teman sekelasku. Atau mungkin dia memikirkan motornya yang kami tinggal di Stasiun Tugu Jogja.
Cukup aneh memang, kami pergi ke Solo, berdua aja untuk mencari proyek buat PKL. Harusnya ada yang spesial di antara kita, tapi tidak, karena kami telah menemukan banyak kesamaan di antara kita, hingga kami sepakat, kami lebih cocok bersahabat.
Walau persahabatan kami sempat naik turun, sampai sekarang, aku sangat sayang sama dia, sebagai sahabat dan sebagai kakak perempuan yang tidak pernah kumiliki. Sebenarnya, waktu itu, aku malah naksir berat dengan sahabatnya yang hampir seperti kembarannya itu.
Temanku itu, duduk di seberangku, dengan jilbab ungunya menatap keluar jendela kereta Pramex yang kita naiki menuju Jogja. Buah kelengkeng yang sudah hampir habis dalam plastik hitam ada di meja di antara bangku kita.
Aku nggak tau apa yang dipikirkannya, tapi aku yakin bukan aku. Mungkin dia sedang memikirkan pacarnya, teman sekelasku. Atau mungkin dia memikirkan motornya yang kami tinggal di Stasiun Tugu Jogja.
Cukup aneh memang, kami pergi ke Solo, berdua aja untuk mencari proyek buat PKL. Harusnya ada yang spesial di antara kita, tapi tidak, karena kami telah menemukan banyak kesamaan di antara kita, hingga kami sepakat, kami lebih cocok bersahabat.
Walau persahabatan kami sempat naik turun, sampai sekarang, aku sangat sayang sama dia, sebagai sahabat dan sebagai kakak perempuan yang tidak pernah kumiliki. Sebenarnya, waktu itu, aku malah naksir berat dengan sahabatnya yang hampir seperti kembarannya itu.
19 Maret 2010
Akhirnya, kami meninggalkan rumah kami untuk pindah ke rumah baru. Rumah yang penuh kenangan bagi kami sekeluarga.
Aku masih ingat betul, Arum belum lagi setinggi bufet TV waktu kita baru pindah, hingga tinggi Arum sudah jauh melebihi bufet itu. Waktu isi rumah itu cuma kasur dan bufet, hingga satu persatu terisi.
Aku juga ingat waktu rumah itu mau disita bank karena kita menunggak cicilan. Juga setiap tambahan car port dan teras belakang yang kurancang sendiri.
Aku juga ingat saat Arum dan mamanya marahan dan tidur di kamarnya masing-masing. Juga saat mertuaku meninggal di rumah itu.
Kini kami sudah pindah, tepat 7 tahun waktu pertama kami pindah kerumah itu.
Semoga keberkahan dianugrahkan Allah, di manapun kami berada.
Aku masih ingat betul, Arum belum lagi setinggi bufet TV waktu kita baru pindah, hingga tinggi Arum sudah jauh melebihi bufet itu. Waktu isi rumah itu cuma kasur dan bufet, hingga satu persatu terisi.
Aku juga ingat waktu rumah itu mau disita bank karena kita menunggak cicilan. Juga setiap tambahan car port dan teras belakang yang kurancang sendiri.
Aku juga ingat saat Arum dan mamanya marahan dan tidur di kamarnya masing-masing. Juga saat mertuaku meninggal di rumah itu.
Kini kami sudah pindah, tepat 7 tahun waktu pertama kami pindah kerumah itu.
Semoga keberkahan dianugrahkan Allah, di manapun kami berada.
Thursday, March 11, 2010
Istri bekerja
Semenjak lulus kuliah, istriku tidak pernah nganggur, dia selalu bekerja. Sempat pindah kerja beberapa kali, hingga di Schlumberger, tempat kami pertama bertemu. Waktu kami sama-sama keluar dari Schlumberger, dan aku bekerja di Barikin, dia sempat memutuskan untuk tidak bekerja lagi. Tapi karena waktu itu, gajiku tidak mencukupi dan ada kesempatan bagus di Total, walau bukan karyawan permanen, akhirnya dia bekerja lagi.
Selama 3 tahun lebih bekerja di Total, ada aja kejadian atau tingkah laku teman kerjanya yang membuat dia merasa tidak betah. Hingga ada suatu keadaan yang membuat rasa jengkelnya memuncak dan membuatnya memutuskan berhenti.
Walau aku tidak pernah meminta dia berhenti bekerja, tapi waktu itu aku bahagia sekali. Karena aku jadi lebih tenang bekerja, tahu bahwa anakku sepenuhnya diurus oleh istriku.
Ada yang sempat menyayangkan karier yang dilepas istriku, termasuk gaji yang lumayan. Tapi istriku berpendapat, lebih baik kerja keras mengurus keluarga membahagiakan anak dan suami, daripada kerja keras untuk kebahagian bos di tempat kerja.
Yang pasti, istri yang bekerja mengurus keluarga di rumah, pahalanya jauh lebih besar. Jauh lebih bernilai dari gaji yang dia dapatkan dulu.
Sudah hampir 3 tahun sejak dia berhenti kerja, dan katanya, tidak sedikitpun dia menyesal, dan tidak sedikitpun dia ingin kembali bekerja.
Terima kasih istriku, I love you full.
Selama 3 tahun lebih bekerja di Total, ada aja kejadian atau tingkah laku teman kerjanya yang membuat dia merasa tidak betah. Hingga ada suatu keadaan yang membuat rasa jengkelnya memuncak dan membuatnya memutuskan berhenti.
Walau aku tidak pernah meminta dia berhenti bekerja, tapi waktu itu aku bahagia sekali. Karena aku jadi lebih tenang bekerja, tahu bahwa anakku sepenuhnya diurus oleh istriku.
Ada yang sempat menyayangkan karier yang dilepas istriku, termasuk gaji yang lumayan. Tapi istriku berpendapat, lebih baik kerja keras mengurus keluarga membahagiakan anak dan suami, daripada kerja keras untuk kebahagian bos di tempat kerja.
Yang pasti, istri yang bekerja mengurus keluarga di rumah, pahalanya jauh lebih besar. Jauh lebih bernilai dari gaji yang dia dapatkan dulu.
Sudah hampir 3 tahun sejak dia berhenti kerja, dan katanya, tidak sedikitpun dia menyesal, dan tidak sedikitpun dia ingin kembali bekerja.
Terima kasih istriku, I love you full.
Wednesday, March 10, 2010
Arum...
Waktu Arum baru lahir, istriku masih bekerja. Karena waktu itu kami kerja sekantor, jadi kami pergi kerja bersama-sama setiap pagi. Dan aku ingat betul, setiap kami berangkat kerja dan mengucapkan "Dadah.....", dia langsung menangis. Setiap pagi itu juga rasanya hatiku hancur melihat muka meweknya setiap kami berangkat kerja. Walaupun kami masih beruntung, karena selama kami kerja, Arum diurus oleh neneknya dan ibu Yana-nya yang sangat pintar mengurus anak. Tapi tetap saja hatiku sedih setiap pergi kerja.
Yang juga menghancurkan hatiku, Arum sepertinya trauma oleh kata-kata "Dadah..." itu. Karena setiap dia mendengar kata itu, dia langsung mewek dan siap menangis. Pernah aku mendongeng untuk Arum sebelum dia tidur, di cerita itu ada bagian di mana salah satu tokoh saling berpisah dan mengucapkan "Dadah...", saat itu juga wajahnya langsung mewek dan hampir menangis.
Sampai akhirnya aku dan istriku berhenti dari tempat kerja kami dan aku mengambil waktu untuk beristirahat selama sebulan. Di saat itu, Arum terasa mendapat perhatian dan waktu kami secara penuh. Tapi setelah sebulan, aku mengambil pekerjaan yang mengharuskan aku untuk bekerja di luar rumah selama 2 minggu penuh, tapi enaknya, selama 1 minggu days off, aku seminggu penuh di rumah. Pada setahun pertama bekerja, Arum masih nggak bisa melihat aku berangkat kerja, dia pasti menangis pada awalnya. Setelah setahun lebih, dia baru bisa melihat aku berangkat kerja tanpa menangis. Untungnya, kemajuan teknologi komunikasi membuat komunikasi kita seakan tanpa batas. Bahkan, kalau di Sei Meriam, aku masih bisa ber-Video Call dengan anak istriku.
Tapi, terkadang, waktu 1 minggu days off tidak cukup. Arum malah pengennya kalau bisa Papanya di rumah aja, nggak kerja. Tapi kubilang, "Nanti Papa nggak dapat uang, sayang...", dia malah menjawab "..biar aja....". Membuat aku merasa tersanjung, melayang, sekaligus sedih.
Tapi aku bersyukur, di lain pihak, dengan jarangnya aku di rumah, Arum bisa lebih dekat dan akur dengan Mamanya. Karena, kadang-kadang, kupikir, kalau ada aku, mereka sering banget nggak akur. Apalagi sejak mamanya, istriku, tidak bekerja lagi, mereka terlihat lebih dekat sama lain.
Yang juga menghancurkan hatiku, Arum sepertinya trauma oleh kata-kata "Dadah..." itu. Karena setiap dia mendengar kata itu, dia langsung mewek dan siap menangis. Pernah aku mendongeng untuk Arum sebelum dia tidur, di cerita itu ada bagian di mana salah satu tokoh saling berpisah dan mengucapkan "Dadah...", saat itu juga wajahnya langsung mewek dan hampir menangis.
Sampai akhirnya aku dan istriku berhenti dari tempat kerja kami dan aku mengambil waktu untuk beristirahat selama sebulan. Di saat itu, Arum terasa mendapat perhatian dan waktu kami secara penuh. Tapi setelah sebulan, aku mengambil pekerjaan yang mengharuskan aku untuk bekerja di luar rumah selama 2 minggu penuh, tapi enaknya, selama 1 minggu days off, aku seminggu penuh di rumah. Pada setahun pertama bekerja, Arum masih nggak bisa melihat aku berangkat kerja, dia pasti menangis pada awalnya. Setelah setahun lebih, dia baru bisa melihat aku berangkat kerja tanpa menangis. Untungnya, kemajuan teknologi komunikasi membuat komunikasi kita seakan tanpa batas. Bahkan, kalau di Sei Meriam, aku masih bisa ber-Video Call dengan anak istriku.
Tapi, terkadang, waktu 1 minggu days off tidak cukup. Arum malah pengennya kalau bisa Papanya di rumah aja, nggak kerja. Tapi kubilang, "Nanti Papa nggak dapat uang, sayang...", dia malah menjawab "..biar aja....". Membuat aku merasa tersanjung, melayang, sekaligus sedih.
Tapi aku bersyukur, di lain pihak, dengan jarangnya aku di rumah, Arum bisa lebih dekat dan akur dengan Mamanya. Karena, kadang-kadang, kupikir, kalau ada aku, mereka sering banget nggak akur. Apalagi sejak mamanya, istriku, tidak bekerja lagi, mereka terlihat lebih dekat sama lain.
Wednesday, March 3, 2010
Muara Sejahtera Barge
Hari ini aku naik lagi ke barge Muara Sejahtera. Ada perasaan yang berbeda kalau naik kesini. Sebagian crew menolak naik kesini, karena menganggap di sini pekerjaannya lebih repot dan laporannya ribet. Memang sih lebih repot dan ribet, tapi bagiku itu adalah pembelajaran dan pengalaman yang bisa meningkatkan kualitas diri kita.
Tapi, yang enak, di sini bisa dibilang tempat tidur dan tempat kerja hanya dalam radius 25 meter. Sehingga, walaupun rig up rig down tiap hari, istirahatnya lebih nyaman. Lagian, karena jobnya yang padat, badan terasa lebih segar karena sering beraktifitas.
Yang terutama, barge ini merupakan milik Barikin, jadi terasa seperti di rumah sendiri. Bagaimanapun, sejelek apapun, tetap lebih nyaman di rumah sendiri.
Tapi, yang enak, di sini bisa dibilang tempat tidur dan tempat kerja hanya dalam radius 25 meter. Sehingga, walaupun rig up rig down tiap hari, istirahatnya lebih nyaman. Lagian, karena jobnya yang padat, badan terasa lebih segar karena sering beraktifitas.
Yang terutama, barge ini merupakan milik Barikin, jadi terasa seperti di rumah sendiri. Bagaimanapun, sejelek apapun, tetap lebih nyaman di rumah sendiri.
Tuesday, February 23, 2010
Rumah
Dari awal, waktu memutuskan untuk membeli rumah baru, aku berpesan sama istriku "jangan digembar-gemborkan". Kalaupun nanti semua orang tahu kami memiliki rumah baru, itu karena ada perubahan alamat. Sesuatu yang sulit disembunyikan di tempat kerjaku, karena setiap mau berangkat kerja, aku dijemput dari rumah. Aku merasa, apapun bisa terjadi. Selama rumah itu belum lunas cicilannya, aku tidak bisa mengklaim itu sebagai "rumahku". Lagian, semua yang kita miliki aku yakini adalah titipan Allah.
Tapi oleh karena suatu sebab, ada 2 orang temanku yang tahu, tapi aku sudah minta juga untuk dirahasiakan. Tapi karena sebab lain, ada lagi temanku yang tahu. Teman yang tidak bisa kukendalikan untuk merahasiakannya. Susahnya, dia pun bercerita kepada teman-teman yang lain.
Kenapa aku berusaha menutup rapat hal ini?. Tak lain karena aku tidak ingin terkesan sombong. Bagiku, bercerita mengenai apa yang kumiliki, kepada orang yang tidak mampu memilikinya, membawa kesan keangkuhan. Aku tak akan memulai bercerita tentang apa yang kumiliki, kecuali ditanya. Aku tak akan bercerita lebih panjang tentang apa yang kumiliki, kecuali diminta, tapi secukup dan seperlunya saja. Dan jika kau tanyakan harganya, pasti kusebutkan harga yang lebih rendah dari harga aslinya.
Tolong, jangan tanyakan harga barang-barang yang kupunyai. Aku takkan akan mengingatnya dengan pasti. Karena ingatan ku lemah terhadap harga-harga barang yang kumiliki, sekecil dan sebulat apapun harganya.
Wokelah kalau begitu. Hampir semua temanku tau sekarang. Untunglah bukan karena aku yang gembar gembor, tapi karena ada ember di luar sana. Selanjutnya, banyak yang menanyakan, kapan pindahannya? kapan syukurannya?.
Aku sebenarnya tidak mau mengadakan syukuran. Bukan karena aku tidak bersyukur, tapi kalau melihat format acara syukuran yang pernah kudatangi, sepertinya mereka ingin bilang "ini nih, rumah baruku, silahkan datang dan melihat". Bagiku, itu suatu bentuk kesombongan yang tersembunyi dalam baju "syukur". Sudah jelas dalam agama, cara bersyukur itu adalah dengan menggunakan rezeki apapun yang kita terima itu untuk kebaikan, bukan dengan "pameran".
Tapi aku harus tetap berkompromi dengan istriku, yang ingin mengundang makan teman-teman kami jika sudah pindah nanti. Oke deh, formatnya "mengundang makan", walaupun masih tetap ada unsur pamer di dalamnya. Aku hanya bisa berdoa, ya Allah, jauhkan aku dari rasa sombong yang sekecil apapun. Karena aku telah belajar bahwa, rasa sombong itu bukan hanya dibenci Allah, tapi juga menjauhkan simpati dari teman dan kerabat kita.
P.S. : Mohon dimengerti, aku nulis ini bukan karena aku ingin sombong, tapi aku hanya ingin mengeluarkan uneg-unegku.
Tapi oleh karena suatu sebab, ada 2 orang temanku yang tahu, tapi aku sudah minta juga untuk dirahasiakan. Tapi karena sebab lain, ada lagi temanku yang tahu. Teman yang tidak bisa kukendalikan untuk merahasiakannya. Susahnya, dia pun bercerita kepada teman-teman yang lain.
Kenapa aku berusaha menutup rapat hal ini?. Tak lain karena aku tidak ingin terkesan sombong. Bagiku, bercerita mengenai apa yang kumiliki, kepada orang yang tidak mampu memilikinya, membawa kesan keangkuhan. Aku tak akan memulai bercerita tentang apa yang kumiliki, kecuali ditanya. Aku tak akan bercerita lebih panjang tentang apa yang kumiliki, kecuali diminta, tapi secukup dan seperlunya saja. Dan jika kau tanyakan harganya, pasti kusebutkan harga yang lebih rendah dari harga aslinya.
Tolong, jangan tanyakan harga barang-barang yang kupunyai. Aku takkan akan mengingatnya dengan pasti. Karena ingatan ku lemah terhadap harga-harga barang yang kumiliki, sekecil dan sebulat apapun harganya.
Wokelah kalau begitu. Hampir semua temanku tau sekarang. Untunglah bukan karena aku yang gembar gembor, tapi karena ada ember di luar sana. Selanjutnya, banyak yang menanyakan, kapan pindahannya? kapan syukurannya?.
Aku sebenarnya tidak mau mengadakan syukuran. Bukan karena aku tidak bersyukur, tapi kalau melihat format acara syukuran yang pernah kudatangi, sepertinya mereka ingin bilang "ini nih, rumah baruku, silahkan datang dan melihat". Bagiku, itu suatu bentuk kesombongan yang tersembunyi dalam baju "syukur". Sudah jelas dalam agama, cara bersyukur itu adalah dengan menggunakan rezeki apapun yang kita terima itu untuk kebaikan, bukan dengan "pameran".
Tapi aku harus tetap berkompromi dengan istriku, yang ingin mengundang makan teman-teman kami jika sudah pindah nanti. Oke deh, formatnya "mengundang makan", walaupun masih tetap ada unsur pamer di dalamnya. Aku hanya bisa berdoa, ya Allah, jauhkan aku dari rasa sombong yang sekecil apapun. Karena aku telah belajar bahwa, rasa sombong itu bukan hanya dibenci Allah, tapi juga menjauhkan simpati dari teman dan kerabat kita.
P.S. : Mohon dimengerti, aku nulis ini bukan karena aku ingin sombong, tapi aku hanya ingin mengeluarkan uneg-unegku.
Why I Like Madonna
Salah satu idolaku adalah Madonna. Dari sekian banyak kontroversi yang dia buat, mungkin banyak yang menyangkanya aneh.
Waktu SMA, saat aku mulai keranjingan menabung untuk membeli kaset, entah kenapa, aku membeli kaset MAdonna yang "Immaculate Collection", album kompilasinya yang pertama. Waktu itu, aku cuma tau lagu "La Isla Bonita yang ada di album itu. Semakin sering aku dengerin lagu itu, ternyata hampir semua lagu di album itu aku sukai.
Lalu aku mulai mencari dan mengikuti berita dan sepak terjang Madonna melalui majalah dan koran yang saat itu masih sangat jarang. Aku berpendapat, selain cantik, Madonna itu adalah seorang pekerja keras. Bisa dibilang, dia meniti karier dari nol. Dari hanya seorang pelayan bar, penari hingga akhirnya penyanyi.
Sebagai penyanyi pun jalannya tidak mulus. Dengan modal vokal yang tidak istimewa banget, dia harus tetap eksis di dunia musik. Beberapa kontroversi harus dibuat agar namanya tambah dikenal. Tapi hingga sekarang, dia lah satu-satunya penyanyi wanita yang masih eksis dan masih produktif. Harus diakui, dengan modal vokal yang bagus pun, tidak semua penyanyi wanita yang bisa bertahan selama Madonna.
Salah satu kunci kesuksesan Madonna adalah, dia tidak pernah takut berubah. Pada awal karirnya, dia cenderung membawakan lagu pop yang cenderung standar. Tapi dia mulai berani merubah musiknya di album "Erotica" menjadi musik yang cenderung electronic. Tidak sia-sia, di album "Ray of Light" terbukti berhasil secara kualitas. Di album "Confession on The Dance Floor" secara unik, dia menampilkan 11 lagu secara simultan. Dia juga berkolaborasi dengan beberapa penyanyi Hip Hop di album "Hard Candy".
Tapi bagiku, albumnya yang terbaik adalah "Bedtime Stories". Di album yang berkolaborasi dengan Babyface ini, banyak lagu-lagu cinta yang menurutku nggak cengeng. Aku mendengarkan lagu ini di awal-awal masa kuliahku, begitu banyaknya kenangan di awal kuliahku ini, sehingga setiap aku mendengarkan album ini, seolah aku terbawa ke masa itu. Banyak juga lagu-lagu dalam album ini yang seolah sesuai dengan apa yang kualami saat itu. Contohnya "Human Nature", "Love Tried to Welcome Me", "Take A Bow" dan "Forbidden Love". Waktu aku bekerja, saking kangennya dengan lagu ini aku bersedia beli edisi importnya di Jakarta lewat temenku Maya Airin.
Yang mungkin nggak banyak orang tahu, lagu-lagu Madonna banyak yang menyuarakan agar wanita itu kuat, dan jangan gampang menyerah. Terutama di album "American Life" dan "Confession on The Dance Floor". Mungkin ini pengaruh dari anak perempuannya yang sudah tambah dewasa. Dan mugkin juga nggak banyak yang tahu bahwa di album-albumnya yang terakhir, jarang sekali ada lagu cinta yang mewek-mewek dan frontal.
Khusus untuk lagu "You Push Me", aku mempersembahkan lagu itu untuk istriku. Yang terus mendorong agar tidak menyerah, yang terus mendorong saat yang lain menyerah, dan yang mendorong lebih maju dari orang lain. Saat sebagian yang lain memandang dorongan itu adalah beban.
Kerja keras dan prinsip Madonna menurutku patut kita tiru. Tidak ada kata berhenti atau menyerah, dan tidak berhenti walau saat yang lain sudah menyerah.
Mungkin, di blog ini satu persatu akan kutuliskan lagu-lagu Madonna yang inspiratif dan yang memiliki nuansa yang sama dengan yang pernah kurasakan.
Waktu SMA, saat aku mulai keranjingan menabung untuk membeli kaset, entah kenapa, aku membeli kaset MAdonna yang "Immaculate Collection", album kompilasinya yang pertama. Waktu itu, aku cuma tau lagu "La Isla Bonita yang ada di album itu. Semakin sering aku dengerin lagu itu, ternyata hampir semua lagu di album itu aku sukai.
Lalu aku mulai mencari dan mengikuti berita dan sepak terjang Madonna melalui majalah dan koran yang saat itu masih sangat jarang. Aku berpendapat, selain cantik, Madonna itu adalah seorang pekerja keras. Bisa dibilang, dia meniti karier dari nol. Dari hanya seorang pelayan bar, penari hingga akhirnya penyanyi.
Sebagai penyanyi pun jalannya tidak mulus. Dengan modal vokal yang tidak istimewa banget, dia harus tetap eksis di dunia musik. Beberapa kontroversi harus dibuat agar namanya tambah dikenal. Tapi hingga sekarang, dia lah satu-satunya penyanyi wanita yang masih eksis dan masih produktif. Harus diakui, dengan modal vokal yang bagus pun, tidak semua penyanyi wanita yang bisa bertahan selama Madonna.
Salah satu kunci kesuksesan Madonna adalah, dia tidak pernah takut berubah. Pada awal karirnya, dia cenderung membawakan lagu pop yang cenderung standar. Tapi dia mulai berani merubah musiknya di album "Erotica" menjadi musik yang cenderung electronic. Tidak sia-sia, di album "Ray of Light" terbukti berhasil secara kualitas. Di album "Confession on The Dance Floor" secara unik, dia menampilkan 11 lagu secara simultan. Dia juga berkolaborasi dengan beberapa penyanyi Hip Hop di album "Hard Candy".
Tapi bagiku, albumnya yang terbaik adalah "Bedtime Stories". Di album yang berkolaborasi dengan Babyface ini, banyak lagu-lagu cinta yang menurutku nggak cengeng. Aku mendengarkan lagu ini di awal-awal masa kuliahku, begitu banyaknya kenangan di awal kuliahku ini, sehingga setiap aku mendengarkan album ini, seolah aku terbawa ke masa itu. Banyak juga lagu-lagu dalam album ini yang seolah sesuai dengan apa yang kualami saat itu. Contohnya "Human Nature", "Love Tried to Welcome Me", "Take A Bow" dan "Forbidden Love". Waktu aku bekerja, saking kangennya dengan lagu ini aku bersedia beli edisi importnya di Jakarta lewat temenku Maya Airin.
Yang mungkin nggak banyak orang tahu, lagu-lagu Madonna banyak yang menyuarakan agar wanita itu kuat, dan jangan gampang menyerah. Terutama di album "American Life" dan "Confession on The Dance Floor". Mungkin ini pengaruh dari anak perempuannya yang sudah tambah dewasa. Dan mugkin juga nggak banyak yang tahu bahwa di album-albumnya yang terakhir, jarang sekali ada lagu cinta yang mewek-mewek dan frontal.
Khusus untuk lagu "You Push Me", aku mempersembahkan lagu itu untuk istriku. Yang terus mendorong agar tidak menyerah, yang terus mendorong saat yang lain menyerah, dan yang mendorong lebih maju dari orang lain. Saat sebagian yang lain memandang dorongan itu adalah beban.
Kerja keras dan prinsip Madonna menurutku patut kita tiru. Tidak ada kata berhenti atau menyerah, dan tidak berhenti walau saat yang lain sudah menyerah.
Mungkin, di blog ini satu persatu akan kutuliskan lagu-lagu Madonna yang inspiratif dan yang memiliki nuansa yang sama dengan yang pernah kurasakan.
Monday, February 15, 2010
Singapura...., lagi
Sebenarnya, sebagian besar jenis hiburan di sentosa island, singapura, ada di jakarta.
Sea world, gelanggang samudra, bioskop 4 dimensi, taman burung, pantai ada di jakarta. Yang di luar sentosa island seperti night safari ada juga kita punya taman safari di cisarua.
Memang, ada yang tidak dimiliki jakarta, seperti singapore flyer, merlion park, dan river tour yang sulit untuk kita miliki.
Tapi jakarta juga punya water boom, dufan dan monas.
Trus, apa yang membedakan? Mungkin karena faktor geografis dimana singapura merupakan negara yang kecil, jadi, hampir kemana-mana ke seluruh penjuru singapura, terutama ke tempat-tempat wisata itu sangat mudah. Semuanya itu didukung oleh alat transportasi yang terpadu dan informasi yang lengkap. MRT dan bus, jalurnya dirancang sangat terpadu, jadi, walaupun tempat yang dituju jauh dari stasiun MRT, tapi dari MRT tersebut pasti ada bus yang menghubungkan tempat yang kita tuju. Busnya pun sangat nyaman, bersih dan sejuk. Bahkan MRT-nya pun sampai ke bandara Changi.
Jikalaupun kita menggunakan taksi argo, tidak akan susah dan mahal, karena jaraknya relatif dekat-dekat. Dan setahuku, hampir semua taksi disana dilengkapi GPS.
Trus, mungkin nggak Indonesia atau Jakarta bisa seperti itu? Menurut saya harusnya bisa, tinggal ketegasan pemerintah aja.
Dan satu hal yang utama, kota singapura itu sangat bersih, aman dan penduduknya sangat tertib. Hal yang berpuluh-puluh tahun berusaha dicapai oleh kota jakarta, dan mungkin oleh sebagian pribadi kita, warga Indonesia.
Sea world, gelanggang samudra, bioskop 4 dimensi, taman burung, pantai ada di jakarta. Yang di luar sentosa island seperti night safari ada juga kita punya taman safari di cisarua.
Memang, ada yang tidak dimiliki jakarta, seperti singapore flyer, merlion park, dan river tour yang sulit untuk kita miliki.
Tapi jakarta juga punya water boom, dufan dan monas.
Trus, apa yang membedakan? Mungkin karena faktor geografis dimana singapura merupakan negara yang kecil, jadi, hampir kemana-mana ke seluruh penjuru singapura, terutama ke tempat-tempat wisata itu sangat mudah. Semuanya itu didukung oleh alat transportasi yang terpadu dan informasi yang lengkap. MRT dan bus, jalurnya dirancang sangat terpadu, jadi, walaupun tempat yang dituju jauh dari stasiun MRT, tapi dari MRT tersebut pasti ada bus yang menghubungkan tempat yang kita tuju. Busnya pun sangat nyaman, bersih dan sejuk. Bahkan MRT-nya pun sampai ke bandara Changi.
Jikalaupun kita menggunakan taksi argo, tidak akan susah dan mahal, karena jaraknya relatif dekat-dekat. Dan setahuku, hampir semua taksi disana dilengkapi GPS.
Trus, mungkin nggak Indonesia atau Jakarta bisa seperti itu? Menurut saya harusnya bisa, tinggal ketegasan pemerintah aja.
Dan satu hal yang utama, kota singapura itu sangat bersih, aman dan penduduknya sangat tertib. Hal yang berpuluh-puluh tahun berusaha dicapai oleh kota jakarta, dan mungkin oleh sebagian pribadi kita, warga Indonesia.
Arum dan lagu
".....dan lihatlah, dirimu bagai bunga di musim semi, yang tersenyum menatap indahnya dunia, yang seiring menyambut, jawaban segala gundahmu...."
Itulah sepotong lagu Ada band yang kunyanyikan untuk anakku di dalam mobil timor kami yang panas dan tanpa audio system yang bagus, beberapa tahun yang lalu, waktu lagu itu sedang booming. Lagu itu kunyanyikan semerdu dan seharmonik mungkin, sambil melihat ke anakku, seakan lagu itu memang tentang dia.
Waktu aku selesai, mata Arum bersinar, seakan takjub, bukan oleh suaraku, tapi oleh harmoni lagu itu yang sangat bagus. Trus dia bilang "... Lagi Pa...", memintaku menyanyikannya lagi.
Aku takjub, campur aduk, takjub karena dia suka suaraku, takjub karena dia ternyata menyukai lagu dan takjub karena matanya yang bersinar.
Sejak itu, aku berjanji untuk selalu mengisi hidupnya dengan lagu. Karena aku percaya, lagu, apapun jenisnya, bisa meningkatkan kecerdasan. Hingga sekarang, aku selalu menyediakan musik di mobilku dan selalu menyediakan lagu lagu terbaru sesuai permintaan Arum.
Itulah sepotong lagu Ada band yang kunyanyikan untuk anakku di dalam mobil timor kami yang panas dan tanpa audio system yang bagus, beberapa tahun yang lalu, waktu lagu itu sedang booming. Lagu itu kunyanyikan semerdu dan seharmonik mungkin, sambil melihat ke anakku, seakan lagu itu memang tentang dia.
Waktu aku selesai, mata Arum bersinar, seakan takjub, bukan oleh suaraku, tapi oleh harmoni lagu itu yang sangat bagus. Trus dia bilang "... Lagi Pa...", memintaku menyanyikannya lagi.
Aku takjub, campur aduk, takjub karena dia suka suaraku, takjub karena dia ternyata menyukai lagu dan takjub karena matanya yang bersinar.
Sejak itu, aku berjanji untuk selalu mengisi hidupnya dengan lagu. Karena aku percaya, lagu, apapun jenisnya, bisa meningkatkan kecerdasan. Hingga sekarang, aku selalu menyediakan musik di mobilku dan selalu menyediakan lagu lagu terbaru sesuai permintaan Arum.
Friday, February 12, 2010
Temenku
Ada temenku, yang entah kenapa, masih juga ada main dengan cewek lain yang dikenalnya di fesbuk. Padahal dia sudah punya anak dan istri. Hal ini kuketahui dari ceritanya sendiri dan dari fesbuknya. Bahkan di fesbuk, statusnya sudah enganged dengan cewek lain itu. Otomatis, tanpa dia perlu gembar gembor, semua temennya bisa tau. Kadang di statusnya, temen-temen suka memberi comment yang mengisyaratkan status sebenernya. Tapi ternyata itu tidak mempengaruhinya.
Lalu gimana istrinya? Memang istrinya, setahuku, adalah wanita sederhana yang tidak mengerti internet, apalagi fesbuk. Beda dengan istriku yang juga paham internet, dan punya fesbuk juga. Istriku juga tau password fesbuk-ku. Dan seperti banyak pasangan-pasangan lain, kami mencantumkan bahwa kami saling menikah.
Aku berprinsip, keterbukaan itu penting. Dan hal ini juga mencegah aku untuk berbuat macam-macam di fesbuk.
Lalu gimana istrinya? Memang istrinya, setahuku, adalah wanita sederhana yang tidak mengerti internet, apalagi fesbuk. Beda dengan istriku yang juga paham internet, dan punya fesbuk juga. Istriku juga tau password fesbuk-ku. Dan seperti banyak pasangan-pasangan lain, kami mencantumkan bahwa kami saling menikah.
Aku berprinsip, keterbukaan itu penting. Dan hal ini juga mencegah aku untuk berbuat macam-macam di fesbuk.
Sunday, February 7, 2010
Phobia
Aku yakin aku phobia terhadap ular. Entah mulai kapan, aku takut dan benci sekali terhadap ular. Bagiku, lebih baik aku menghadapi harimau atau beruang dari pada ular. Jangankan ular hidup, ular mati aja aku takut.
Sudah ribuan kali aku mimpi di mana aku berada di tempat yang ada ular di mana-mana. Kalau sudah gitu, aku bisa terbangun sampe keringatan.
Akibatnya, aku paling anti jalan di tempat-tempat yang kira-kira ada ularnya. Aku hanya berharap, di rumahku tidak pernah dimasuki ular. Karena aku lebih takut anak istriku yang digigit ular.
Aku tak pernah berusaha menyembuhkan ketakutanku ini, karena aku memang sangat membenci ular.
Sudah ribuan kali aku mimpi di mana aku berada di tempat yang ada ular di mana-mana. Kalau sudah gitu, aku bisa terbangun sampe keringatan.
Akibatnya, aku paling anti jalan di tempat-tempat yang kira-kira ada ularnya. Aku hanya berharap, di rumahku tidak pernah dimasuki ular. Karena aku lebih takut anak istriku yang digigit ular.
Aku tak pernah berusaha menyembuhkan ketakutanku ini, karena aku memang sangat membenci ular.
Wednesday, February 3, 2010
Holiday info
Singapura sangat mendukung pariwisatanya. Dari saat pertama tiba di bandara, kita sudah bisa menemukan brosur-brosur lengkap semua tempat wisata utama, termasuk juga buku panduan yang mencakup keseluruhannya.
Dengan dukungan transportasi MRT yang terintregasi, kemana pun kita akan pergi, dengan sedikit bertanya, akan menjadi sangat mudah. Aku aja yang baru pertama kali kesana, dengan sedikit bertanya, tidak mengalami kesulitan untuk kemana-mana. Bayangkan, untuk ke Sentosa Island, hanya peqlu waktu ± 20 menit dari tempatku menginap. Di tempat wisata itupun, semua pengunjung bisa mendapatkan kemudahan.
Mungkinkah kita bisa menirunya? Faktor bahwa singapura merupakan negara kecil menjadi hal yang penting. Sedangkan indonesia, negara besar dengan tempat wisata yang tersebar di seluruh penjuru nusantara.
Tapi intinya, harus ada informasi yang jelas dan lengkap kepada semua calon wisatawan. Walaupun sebenarnya ada juga faktor kenyamanan dan keamanan yang mendukung.
Dengan dukungan transportasi MRT yang terintregasi, kemana pun kita akan pergi, dengan sedikit bertanya, akan menjadi sangat mudah. Aku aja yang baru pertama kali kesana, dengan sedikit bertanya, tidak mengalami kesulitan untuk kemana-mana. Bayangkan, untuk ke Sentosa Island, hanya peqlu waktu ± 20 menit dari tempatku menginap. Di tempat wisata itupun, semua pengunjung bisa mendapatkan kemudahan.
Mungkinkah kita bisa menirunya? Faktor bahwa singapura merupakan negara kecil menjadi hal yang penting. Sedangkan indonesia, negara besar dengan tempat wisata yang tersebar di seluruh penjuru nusantara.
Tapi intinya, harus ada informasi yang jelas dan lengkap kepada semua calon wisatawan. Walaupun sebenarnya ada juga faktor kenyamanan dan keamanan yang mendukung.
Monday, February 1, 2010
Conserve Water
Di singapur, hampir semua toilet di sana WC-nya tidak menggunakan penyemprot air untuk cebok, tapi disediakan tissu. Bagi kita orang indonesia, mungkin agak risih, karena kita terbiasa cebok menggunakan air.
Alasannya, selain masalah kultur, adalah untuk menghemat air. Sesuai dengan yang tertulis di semua toilet "conserve water". Mungkin karena singapur adalah negara/pulau kecil yang sumber air tawarnya terbatas.
Tapi, kuperhatikan, singapur itu sangat boros kertas dan listrik. Selain pemakaian tissue itu, banyak sekali brosur toko yang dibagikan. Apalagi brosur wisata, sangat tidak terbatas.
Untuk listrik, banyak sekali tangga berjalan MRT yang terus-menerus berjalan walau tak ada orang. Apalagi lampu kota, terasa sangat berlebihan.
Wajar saja, karena mereka hanya mengimpor kertas dan batu bara dari negara-negara terdekat. Mungkin juga dari negara kita.
Ironis, saat masih banyak daerah di indonesia masih byar pet.
Alasannya, selain masalah kultur, adalah untuk menghemat air. Sesuai dengan yang tertulis di semua toilet "conserve water". Mungkin karena singapur adalah negara/pulau kecil yang sumber air tawarnya terbatas.
Tapi, kuperhatikan, singapur itu sangat boros kertas dan listrik. Selain pemakaian tissue itu, banyak sekali brosur toko yang dibagikan. Apalagi brosur wisata, sangat tidak terbatas.
Untuk listrik, banyak sekali tangga berjalan MRT yang terus-menerus berjalan walau tak ada orang. Apalagi lampu kota, terasa sangat berlebihan.
Wajar saja, karena mereka hanya mengimpor kertas dan batu bara dari negara-negara terdekat. Mungkin juga dari negara kita.
Ironis, saat masih banyak daerah di indonesia masih byar pet.
Saturday, January 30, 2010
29 January 2010
29-jan-2010
Last day at orchard road
Padahal tadi malam kita pikir nggak akan ke orchard lagi.
Next plan, packing and ready to KL. Ready for a 6-hours bus trip.
12:45 di bis menuju kualA lumpur. Bisnya nyaman banget, kursinya lega banget, Dan kebetulan penumpangnya cuma 4 orang termAsuk kita.
Ternyata busnya terlambat sampai KL. Sebenarnya tepat waktu, tapi waktu masuk Kl, kita terjebak macet. Jadinya malam itu kita cuma istirahat di hotel sambil menikmati suasana KL dari ketinggian lantai 20.
Last day at orchard road
Padahal tadi malam kita pikir nggak akan ke orchard lagi.
Next plan, packing and ready to KL. Ready for a 6-hours bus trip.
12:45 di bis menuju kualA lumpur. Bisnya nyaman banget, kursinya lega banget, Dan kebetulan penumpangnya cuma 4 orang termAsuk kita.
Ternyata busnya terlambat sampai KL. Sebenarnya tepat waktu, tapi waktu masuk Kl, kita terjebak macet. Jadinya malam itu kita cuma istirahat di hotel sambil menikmati suasana KL dari ketinggian lantai 20.
Saturday, January 23, 2010
Jakarta, 23 januari 2010
Cuma sempat sehari di jakarta, karena emang cuma mau transit. Dari awal emang sudah direncanakan untuk Kidzania dan nontor Avatar 3D.
Sayangnya, di Kidzania, Arum nggak mau mencoba satupun profesi yang ada di sana. Padahal sudah bayar cukup mahal. Dia terlalu malu dan takut. Aku sempat marah, bukan karena mahalnya tiket, tapi karena sifatnya yang terlalu malu itu. Oke deh, PR baru nih, gimana supaya dia bisa lebih berani.
Akhirnya kita nonton Avatar D. Luar biasa, sebuah pengalaman yang luar biasa. Bagiku itu bukan nonton, tapi petualangan di Pandora.
Sorenya kami ketemuan dengan Liana, teman kuliahku, sekeluarga. Sayangnya kami nggak sempet ngobrol terlalu banyak dan nggak sempat ke rumahnya. Lain kali deh, insyaallah.
Sayangnya, di Kidzania, Arum nggak mau mencoba satupun profesi yang ada di sana. Padahal sudah bayar cukup mahal. Dia terlalu malu dan takut. Aku sempat marah, bukan karena mahalnya tiket, tapi karena sifatnya yang terlalu malu itu. Oke deh, PR baru nih, gimana supaya dia bisa lebih berani.
Akhirnya kita nonton Avatar D. Luar biasa, sebuah pengalaman yang luar biasa. Bagiku itu bukan nonton, tapi petualangan di Pandora.
Sorenya kami ketemuan dengan Liana, teman kuliahku, sekeluarga. Sayangnya kami nggak sempet ngobrol terlalu banyak dan nggak sempat ke rumahnya. Lain kali deh, insyaallah.
Friday, January 22, 2010
Liburan.....
Hari ini, kami sekeluarga pergi liburan. Agak mendadak memang. Karena dengan jadwal kerjaku yg tidak menentu, aku tidak bisa menyusun liburan jauh-jauh hari.
Rencananya, hari ini ke jakarta, muter2 mall aja. Rencananya sih, mau ke kidzania dan nonton Avatar 3D.
Mudah-mudahan lancar dan selamat aja deh.
Rencananya, hari ini ke jakarta, muter2 mall aja. Rencananya sih, mau ke kidzania dan nonton Avatar 3D.
Mudah-mudahan lancar dan selamat aja deh.
Sunday, January 17, 2010
Raport Arum
Raport
Tanggal 4 januari kemaren, Arum bagi raport.
Hasilnya cukup bagus sebenarnya, tapi dia "hanya" rangking 9.
Awalnya aku sempat kecewa, karena waktu semester 1 kelas 1 dulu dia rangking 1. Tapi waktu semester 2 kelas 1 jadi rangking 4. Ada penurunan memang dari nilai keseluruhannya. Tapi sebenarnya cukup bagus, karena cuman satu yang 7, lainnya 8 dan bahkan 9. Mungkin karena persaingan di kelasnya cukup ketat, dan banyak yang lebih pintar.
Seperti kebanyakan orang tua yang lain, aku juga sebenarnya ingin anakku jadi yang terbaik. Tapi dengan menurunnya peringkat Arum ini, aku baru sadar, tidak semua anak bisa menjadi juara 1. Dan kita tidak bisa memaksakan keinginan kita kepada anak kita. Aku juga yakin, walaupun rangking-nya tidak seperti yang kita harapkan, tapi dia punya kelebihan lain. Yang penting adalah, dia telah berusaha.
Jangan sampai, obsesi kita terlalu membebani anak kita. Karena dia punya hak untuk menikmati masa kanak-kanaknya. Dan kita, wajib memberikan kesempatan dia untuk berkembang di segala bidang. Yang terutama, kita membekali dia dengan ilmu agama sebaik-baiknya.
Lagian, rangking di sekolah, bukanlah ukuran baku atas kualitas seseorang. Jangan sampai kita didangkalkan oleh peringkat yang diberikan oleh sekolah anak.
Tanggal 4 januari kemaren, Arum bagi raport.
Hasilnya cukup bagus sebenarnya, tapi dia "hanya" rangking 9.
Awalnya aku sempat kecewa, karena waktu semester 1 kelas 1 dulu dia rangking 1. Tapi waktu semester 2 kelas 1 jadi rangking 4. Ada penurunan memang dari nilai keseluruhannya. Tapi sebenarnya cukup bagus, karena cuman satu yang 7, lainnya 8 dan bahkan 9. Mungkin karena persaingan di kelasnya cukup ketat, dan banyak yang lebih pintar.
Seperti kebanyakan orang tua yang lain, aku juga sebenarnya ingin anakku jadi yang terbaik. Tapi dengan menurunnya peringkat Arum ini, aku baru sadar, tidak semua anak bisa menjadi juara 1. Dan kita tidak bisa memaksakan keinginan kita kepada anak kita. Aku juga yakin, walaupun rangking-nya tidak seperti yang kita harapkan, tapi dia punya kelebihan lain. Yang penting adalah, dia telah berusaha.
Jangan sampai, obsesi kita terlalu membebani anak kita. Karena dia punya hak untuk menikmati masa kanak-kanaknya. Dan kita, wajib memberikan kesempatan dia untuk berkembang di segala bidang. Yang terutama, kita membekali dia dengan ilmu agama sebaik-baiknya.
Lagian, rangking di sekolah, bukanlah ukuran baku atas kualitas seseorang. Jangan sampai kita didangkalkan oleh peringkat yang diberikan oleh sekolah anak.
Saturday, January 16, 2010
Cambuk
Kuda itu berlari lebih cepat jika dicambuk, bukan dielus-elus.
Oleh karena itu, jadikan hinaan, cemoohan dan kritikan sebagai cambuk agar kita terus maju dan berusaha. Dan janganlah kita terlena oleh pujian dan keberhasilan.
Oleh karena itu, jadikan hinaan, cemoohan dan kritikan sebagai cambuk agar kita terus maju dan berusaha. Dan janganlah kita terlena oleh pujian dan keberhasilan.
Thursday, January 14, 2010
You Are Very Special
You Are Very Special
(by Zain Bhikha)
You are very special, there's no one just like you
Created by the Master, Allah created you.
You are very special, exclusively designed.
You are very special, and I'm so glad you're mine.
You were made by Allah, He fashioned your heart.
You were made by Allah, He knew you from the start.
You were made by Allah, unique in all your ways.
You were made by Allah, to praise Him all your days.
Bright little eyes He gave you, to help you find your way.
My Allah grant them wisdom, to see through each day.
You are very special, there's only of you.
You are very special, and remember I love you.
Whatever life will bring you, whatever you will bear.
Remember your creator, Allah is always there.
And when your world is crumbling, with pain and darkness too,
Just look into your heart, Allah is there for you.
(by Zain Bhikha)
You are very special, there's no one just like you
Created by the Master, Allah created you.
You are very special, exclusively designed.
You are very special, and I'm so glad you're mine.
You were made by Allah, He fashioned your heart.
You were made by Allah, He knew you from the start.
You were made by Allah, unique in all your ways.
You were made by Allah, to praise Him all your days.
Bright little eyes He gave you, to help you find your way.
My Allah grant them wisdom, to see through each day.
You are very special, there's only of you.
You are very special, and remember I love you.
Whatever life will bring you, whatever you will bear.
Remember your creator, Allah is always there.
And when your world is crumbling, with pain and darkness too,
Just look into your heart, Allah is there for you.
Subscribe to:
Posts (Atom)