Tuesday, February 23, 2010

Why I Like Madonna

Salah satu idolaku adalah Madonna. Dari sekian banyak kontroversi yang dia buat, mungkin banyak yang menyangkanya aneh.
Waktu SMA, saat aku mulai keranjingan menabung untuk membeli kaset, entah kenapa, aku membeli kaset MAdonna yang "Immaculate Collection", album kompilasinya yang pertama. Waktu itu, aku cuma tau lagu "La Isla Bonita yang ada di album itu. Semakin sering aku dengerin lagu itu, ternyata hampir semua lagu di album itu aku sukai.
Lalu aku mulai mencari dan mengikuti berita dan sepak terjang Madonna melalui majalah dan koran yang saat itu masih sangat jarang. Aku berpendapat, selain cantik, Madonna itu adalah seorang pekerja keras. Bisa dibilang, dia meniti karier dari nol. Dari hanya seorang pelayan bar, penari hingga akhirnya penyanyi.
Sebagai penyanyi pun jalannya tidak mulus. Dengan modal vokal yang tidak istimewa banget, dia harus tetap eksis di dunia musik. Beberapa kontroversi harus dibuat agar namanya tambah dikenal. Tapi hingga sekarang, dia lah satu-satunya penyanyi wanita yang masih eksis dan masih produktif. Harus diakui, dengan modal vokal yang bagus pun, tidak semua penyanyi wanita yang bisa bertahan selama Madonna.
Salah satu kunci kesuksesan Madonna adalah, dia tidak pernah takut berubah. Pada awal karirnya, dia cenderung membawakan lagu pop yang cenderung standar. Tapi dia mulai berani merubah musiknya di album "Erotica" menjadi musik yang cenderung electronic. Tidak sia-sia, di album "Ray of Light" terbukti berhasil secara kualitas. Di album "Confession on The Dance Floor" secara unik, dia menampilkan 11 lagu secara simultan. Dia juga berkolaborasi dengan beberapa penyanyi Hip Hop di album "Hard Candy".
Tapi bagiku, albumnya yang terbaik adalah "Bedtime Stories". Di album yang berkolaborasi dengan Babyface ini, banyak lagu-lagu cinta yang menurutku nggak cengeng. Aku mendengarkan lagu ini di awal-awal masa kuliahku, begitu banyaknya kenangan di awal kuliahku ini, sehingga setiap aku mendengarkan album ini, seolah aku terbawa ke masa itu. Banyak juga lagu-lagu dalam album ini yang seolah sesuai dengan apa yang kualami saat itu. Contohnya "Human Nature", "Love Tried to Welcome Me", "Take A Bow" dan "Forbidden Love". Waktu aku bekerja, saking kangennya dengan lagu ini aku bersedia beli edisi importnya di Jakarta lewat temenku Maya Airin.
Yang mungkin nggak banyak orang tahu, lagu-lagu Madonna banyak yang menyuarakan agar wanita itu kuat, dan jangan gampang menyerah. Terutama di album "American Life" dan "Confession on The Dance Floor". Mungkin ini pengaruh dari anak perempuannya yang sudah tambah dewasa. Dan mugkin juga nggak banyak yang tahu bahwa di album-albumnya yang terakhir, jarang sekali ada lagu cinta yang mewek-mewek dan frontal.
Khusus untuk lagu "You Push Me", aku mempersembahkan lagu itu untuk istriku. Yang terus mendorong agar tidak menyerah, yang terus mendorong saat yang lain menyerah, dan yang mendorong lebih maju dari orang lain. Saat sebagian yang lain memandang dorongan itu adalah beban.
Kerja keras dan prinsip Madonna menurutku patut kita tiru. Tidak ada kata berhenti atau menyerah, dan tidak berhenti walau saat yang lain sudah menyerah.
Mungkin, di blog ini satu persatu akan kutuliskan lagu-lagu Madonna yang inspiratif dan yang memiliki nuansa yang sama dengan yang pernah kurasakan.

No comments:

Post a Comment