Monday, December 30, 2013

Out Of Comfort Zone

Out Of Comfort Zone

Here I am, out of my comfort zone.
Akhirnya aku keluar dari yang selama ini disebut zona nyamanku. Dari pekerjaan mapan dengan pengalaman 10 tahun di area Total, dengan gaji yang lumayan aku keluar dan bekerja di tempat lain. Tempat yang belum pernah aku bekerja sebelumnya, walau jenis pekerjaannya sama, tapi masih banyak yang baru bagiku.
Kenapa aku mau keluar dari zona nyamanku? Di tempat yang lama sebenarnya aku ada kegelisahan dan kejenuhan. Jenis pekerjaan yang tidak terlalu beragam dan masih banyak bagian dari dunia Slickline ini yang belum kupelajari. Nah, di tempat ini, kesempatan untuk belajar bagian itu sangat besar. Selain itu juga, di tempat yang lama itu, sampai kapanpun aku akan tetap di posisi itu, gitu gitu aja. Aku tidak meremehkan pekerjaan di tempat sebelumnya, tapi aku menjadi merasa stagnan karena tuntutan untuk menambah ilmu tidak terlalu besar. Aku jadi terlena oleh kemapanan itu, sehingga aku lupa bahwa kita harus terus maju dan terus belajar.
Tapi resiko yang kuambil dengan keluar dari zona nyamanku ini tidaklah terlalu besar. Dari segi pendapatan pun tidak berkurang banyak, tapi paling nggak masalah penggajian selalu on time.
Niatku dari awal adalah untuk mengembangkan karier dan kemampuanku dan memberikan yang terbaik untuk keluargaku.
Haddori Amma

Saturday, December 28, 2013

Ganti Baju

Ganti Baju

Akhirnya, awal desember 2013 ini aku "ganti baju". Ganti baju adalah istilah yang kami gunakan jika kami berpindah perusahaan. Mulai desember ini aku pindah kerja ke EXPRO, sebuah perusahaan multi nasional yang bergerak di bidang yang sama dengan tempatku bekerja sebelumnya. Lingkup kerjanya pun sama, hanya saja lokasinya berbeda. Makanya disebut ganti baju, karena pekerjaannya sama aja, cuman baju/coverallnya aja yang berbeda.
Banyak alasan kenapa aku ganti baju, tapi yang utama adalah aku ingin mengembangkan pengetahuanku di bidang ini. Karena walaupun sudah 10 tahun bekerja, banyak hal hal yang belum kudapatkan di tempat sebelumnya. Hal ini karena karakteristik sumurnya yang berbeda-beda. Selain itu juga aku menginginkan kepastian mengenai penggajian dan keprofesionalan perusahaan tempatku bekerja.
Awal kerja yang kurasakan memang berat. Mobilisasi kerja disini lebih cepat, dalam sehari kita bisa rig up rig down 2 kali, apalagi kami terus kehujanan selama hampir seminggu disini. Dan akomodasi pun tidak seenak di area Total. Apalagi waktu pertama kali naik ternyata aku langsung in charge sebagai chief operator, padahal aku pikir aku harus orientasi dulu. Untung saja aku mendapatkan crew yang pengalaman dan sangat membantu sekali dalam pekerjaan. Alhamdulillah minggu pertama aku naik itu semua berjalan lancar.
Sekarang ini aku naik untuk trip kedua, alhamdulillah sampai saat ini lancar lancar aja. Walau lebih capek, tapi insyaallah karena niatnya belajar, maka semua proses ini dinikmati aja. Mudah-mudahan semua berjalan lancar, karena niatku untuk memberikan yang lebih baik untuk keluarga.

Tuesday, December 24, 2013

Insyaallah

Pagi tadi, sebelum aku berangkat kerja, aku sempatkan untuk membeli test pack untuk istriku. Sebenarnya sudah dari tadi malam mau beli, tapi kelupaan terus. Dan sudah beberapa hari ini istriku belum haid, padahal sudah lewat waktunya. Jadinya subuh subuh aku keluar cari apotik yang buka 24 jam buat beli test pack.
Waktu aku berangkat kerja tadi sih belum sempat di tes. Tapi kira kira 1 jam sesudah berangkat, aku ditelpon istriku, katanya dia test dua kali, hasilnya positif. Jadi kemungkinan besar hamil.
Kami mencoba menahan diri dulu, tidak mau terlalu senang tapi tetap harus berhati-hati. Karena kehamilan yang terakhir gagal, dan istriku harus dikuret. Jadi kami tidak gembar gembor dulu, aku cuma pesan sama istriku supaya jangan terlalu capek dan rajin minum madu yang dulu kami beli di korea.
Aku juga berdoa, semoga kami dan anak kami tetap diberi kesehatan. Itu saja yang kami minta. Amin.

Sunday, December 22, 2013

Akil Baliqh


Kemaren, tanggal 22 desember 2013, Arum mulai haid. Tanda bahwa dia sudah memasuki fase dewasa, fase dimana semua dosanya dicatat. Fase dimana secara biologis dia sudah mampu bereproduksi.
Perasaanku campur aduk, antara senang dan khawatir. Senang karena anakku sudah besar, sudah dewasa. Padahal rasanya baru kemaren aku menceboki dia, memandikan dia dan menghisap ingusnya waktu dia pilek. Tapi aku juga khawatir, apakah aku sudah cukup mengajarkannya tentang tanggung jawabnya kepada Allah, bahwa dia harus rajin sholat dan beribadah.
Beberapa bulan ini, jarak kami terasa jauh, dia sudah tidak mau dekat aku lagi, bahkan dia sudah tidak mau bicara lagi. Aku cuma bisa menciumnya tiap subuh saat dia tidur. Dan yang pasti, aku pasti mendoakannya di setiap doaku, semoga dia menjadi anak yang sehat, sholehah dan pintar. Amin.

Sunday, November 17, 2013

Korean Tour 3 oCTOber 2013

Korean Tour
3 oCTOber 2013


Di hari terakhir ini, kami berangkat dari Hotel dengan seluruh koper siap kembali pulang ke Indonesia. Tapi sebelumnya kami singgah dulu ke Insadong, tempat belanja juga. Ternyata di insadong ini barang barangnya lebih beragam, lebih banyak yang tradisional, lebih bagus dan yang jelas lebih murah. Disinilah sebenarnya favorit tempat belanja kami, sayangnya waktu kami tidak lama disini dan karena koper sudah penuh dan kami sudah berbelanja di tempat tempat sebelumnya, jadi tidak banyak yang kami beli disini.
Setelah itu kami menuju Airport Inchien, di dekat Inchien kami makan siang yang ternyata ada tempat belanja oleh olehnya juga. Dan ternyata masih sempat juga belanja lagi walau sedikit.
Dan akhirnya kami ke bandara Inchieon. Sebelum pesawat berangkat, masih sempat juga kami berharap bertemu salah satu artis Korea yang kami kenal, syukur syukur kalau bisa ketemu SNSD atau Super Junior, tapi sayangnya kami tidak beruntung.
Jadi kesimpulan dari liburan ini, Korea itu bersih banget dan rapi. Tempat wisatanya tertata rapi, tapi masih lebih ramah-turis Singapura. Dan perjalanan ikut paket tour ini kita lebih nyaman karena semua sudah diatur dan cukup murah. Tapi kekurangannya, kita tidak leluasa menentukan tujuan perjalanan dan banyak tempat yang tidak kunjungi lebih mendalam.
Ke Korea lagi? mungkin tidak dalam 5 tahun ini...

Korean Tour 2 oCTOber 2013

Korean Tour
2 oCTOber 2013

Hari ini tujuan pertama kami adalah Bukchon Hanok Village, ini adalah suatu area di Seoul dimana bangunan rumah-rumahnya masih asli tradisional Korea. Kami tidak masuk terlalu jauh, cukup berfoto-foto didepannya saja. Sayang padahal ternyata di dalamnya lebih banyak yang bisa dilihat.
Lalu kami menuju Gyeongbok Palace, istana raja Korea. Disini kami bisa melihat juga singgasana raja, tour guide kami memberikan sejarah singkat mengenai istana dan raja Korea ini.
Selanjutnya kami diajak menuju Ginseng Center, disini kami lagi lagi mendapat sales yang fasih berbahasa Indonesia, sebelum berbelanja kami mendapatkan penjelasan mengenai sejarah dan khasiat ginseng. Mereka juga sangat membanggakan tentang khasiat ginseng asli Korea dibandingkan dengan ginseng Cina, Jepang dan Amerika. Kami membeli Ginseng Extract karena kami tertarik dengan khasiat yang ditawarkan, walaupun harganya tidak bisa dibilang murah.
Selanjutnya kami diajak berbelanja di Duty Free Shop. Toko ini dikhususkan memang hanya wisatawan manca negara. Barang barang disini sudah bebas pajak, jadi seharusnya bisa lebih murah. Sebenarnya barang disini bagus bagus, tapi kebetulan tidak ada barang yang kami cari jadi saya tidak terlalu lama didalam. Sambil menunggu grup kami berbelanja, kami jalan ke sekitar Duty Free Shop ini dan ternyata dekat dengan pusat kota, seperti alun-alun, diseberang istana raja dimana ada air mancur dan patung raja Korea.
Sorenya kami diajak berbelanja di Myeondong Street. Kata guide kami, ini adalah pusat perbelanjaan seperti Malioboro di Yogya. Berbagai macam barang dari makanan sampai pakaian, dijual disini. Walau guide kami tidak terlalu menyarankan karena katanya disini banyak produk Cina. Tapi bagi kami yang penting kan murah. Tidak banyak juga kami berbelanja di sini. Malah kami mencoba Kebab dan Es Krim Turki yang penyajiannya bikin kita tertawa kaarena kami seolah olah dikerjai oleh pennjual es krim itu. Kami juga mencoba gula-gula Korea yang dibuat langsung di depan kami. Tapi yang berkesan adalah Food Street berupa lapisan roti dibawah dan telur ceplok dilapisan atasnya. Rasanya enak sekali, antara manisnya roti dan gurihnya telur ceplok. Yang unik, sang penjual tidak memegang duit pembayaran sama sekali. Pembeli disuruh memasukan uang pembayaran ke kotak yang disediakan. Dan bila ada kembalian, pembeli sendiri juga yang harus mengambilnya. Mungkin maksudnya biar higienis karena tangan sang penjual hanya memegang bahan-bahan makanan. Aku juga mencoba food street berupa potongan jeruk besar, bukan jeruk bali, yang ditaruh di mangkuk dan diatasnya disiram madu atau susu.


Korean Tour 1 oCTOber 2013

Korean Tour
1 oCTOber 2013

Hari ini tujuan pertama kami adalah Kimchi School, sebelum belajar kami ke lantai 1 dulu. Di sini disediakan pakaian tradisional Korea, setelah memakai pakaian tradisional Korea sesuai ukuran masing-masing, kami berfoto-foto, baik sendirian, keluarga maupun grup.
Setelah itu kami ke lantai dua dimana kami belajar membuat kimchi. Sebenarnya cara membuatnya sederhana saja, tapi mungkin bahan bahan yang agak berbeda dengan yang ada di Indonesia menjadikan rasanya mungkin sedikit berbeda jika membuatnya di Indonesia. Selain itu, ternyata ada juga bubuk gingseng sebagai bahannya. Katanya gingseng ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sehingga orang orang Korea itu sehat sehat dan jarang yang gendut.
Setelah itu seharusnya kami dijadwalkan menuju One Mount Ice Ring, sebuah permainan indoor yang ditutupi oleh salju dan es. Tapi oleh tour guide kami, diberi pilihan untuk ke perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan saja, setelah pengambilan suara, akhirnya kami ke perbatasan ini.
Sebenarnya sih aku dan anakku lebih memilih ke Ice Ring, tapi kita kalah suara sama orang-orang tua yang lebih memilih untuk melihat perbatasan Korea. Di sini kami bisa melihat langsung perbatasan Korea Utara dan Selatan serta perbedaan tanah di kedua negara. Disini juga ada film dokumenter tentang sejarah pecahnya Korea ini. Menurut guide kami, sebenarnya rakyat Korea tidak mau adanya perpecahan ini, tapi karena kepentingan negara negara sekutu setelah perang dunia II, maka terpecahlah Korea ini.
Selanjutnya kami menuju Face Shop, sepertinya kami digiring kesini sebagai salah satu produk asli Korea. Kata Arum, Face Shop ini milik salah satu anggota boyband Korea. Di Face Shop ini kami dilayani oleh salah satu sales yang cantik yang ternyata bisa berbahasa Indonesia dengan baik, dan ternyata memang orang Indonesia, pantas saja. Kata istriku, barang barang di Face Shop ini harganya jauh lebih murah daripada di Face SHop di Indonesia, bisa sampai 3 kali lipat. Aku nggak terlalu betah disini, jadi au keluar toko dan mencoba jalan jalan disekitar Face Shop itu saja, sekalian cari memory card untuk kameraku.
Selanjutnya kami menuju National Folk Museum, sayang hari itu museum itu tutup, jadi kami hanya bisa masuk sedikit saja dan tidak sampai kedalam sekali.
Sore harinya kami diajak berbelanja di Dongdaemun Fashion Market, DOota. Disini katanya pusat fashion di Seoul dengan kualitas yang bagus tapi harganya miring. Dan ternyata memang kualitas bajunya serta modelnya bagus bagus, tapi tetap saja bagiku masih mahal. Dan ternyata baju ukuran istriku tidak tersedia disini. Jadinya kami membeli satu buah jaket dan satu buah baju untuk Arum. Disini sebenarnya kami diberi waktu yang panjang, yaitu sampai jam 9 malam, tapi ternyata waktu belanja yang panjang yang sudah kami harapkan ternyata tidak terlalu banyakk terpakai, selain karena capek, juga karena harganya yang ternyata cukup mahal.

Korean Tour 30 September 2013

Korean Tour
30 September 2013


Hari ini kembali ke Seoul dengan pesawat Asiana Airlines lagi. Sesampainya di Seoul kami langsung naik bus menuju Nami Island. Perjalanan ke Nami Island dari bandara Gimpo sekitar 2 jam-an. Sampai sana sudah agak sore, jadi waktunya sempit.
Nami Island ini merupakan sebuah pulau yang kecil di tengah sungai. Pulau ini menjadi terkenal karena menjadi tempat syuting drama Korea yang judulnya Winter Sonata. Di sana ada juga patung pemeran utama drama ini. Sebenarnya pulau ini biasa saja, tapi ditata dengan baik dan bersih sehingga banyak spot spot untuk berfoto yang indah, terutama untuk yang berpasangan. Spot utamanya adalah jajaran pohon cemara yang tinggi tinggi yang juga jadi image di drama korea Winter Sonata itu yang paling memorable. Pengunjung Nami Island pada saat itu banyak banget, bukan hanya wisatawan manca negara, tapi juga wisatawan lokal. Sayang sekali waktu kami terbatas dan memang sudah sore, jadi kalaupun lebih lama kami disini pasti sudah gelap juga.
Sepulangnya dari Nami Island, kami disinggahkan ke Yeoju Premium Outlet. Menurut tour guide kami, ini merupakan pusat perbelanjaan yang baru yang menjual barang barang bermerk dengan harga yang "miring". Walaupun katanya miring, tapi tetap mahal aja bagiku, karena memang barangnya asli semua.
Nampaknya, tempat ini merupakan bagian dari persinggahan wajib untuk paket paket wisata Korea, jadi suka tidak suka kami harus kesini.
Setelah makan malam, kami ke hotel di Seoul. Hotel yang kami dapatkan, lebih tepatnya merupakan sebuah residence. Tidak seperti hotel umumnya, residence ini seperti apartemen saja. Kamar hotelnya sangat kecil dan ringkas, persis seperti apartemen, ada mesin cuci dan kompor juga di dalamnya. Tapi bagi kami sebenarnya ini sudah cukup, yang penting kami bisa beristirahat dengan baik setelah seharian jalan-jalan.

Korean Tour 29 September 2013

Korean Tour
29 September 2013

Setelah sarapan yang lumayan enak, dan tidak ketinggalan kimchi, jam 9 kami sepakat berkumpul dan berangkat lagi. Dengan ikut paket tour ini, kami diharuskan untuk tepat waktu, karena jadwalnya padat dan banyak tempat yang harus kami kunjungi. Pada beberapa tempat wisata pun waktu kami dibatasi, yang penting sudah foto foto.
Hari ini tempat pertama adalah Seongeup Folk Village. Ini adalah desa asli pulau Jeju dengan rumah asli Jeju. Disini kami belajar tentang rumah asli penduduk Jeju, termasuk adat dan kebiaaan masyarakat Jeju. Ternyata, pulau Jeju ini merupakan pulau buangan dari Korea, dulu kaum lelaki sangat sedikit di Jeju ini, jadi kaum lelaki tidak diperbolehkan bekerja, mereka disuruh tetap tinggal di rumah, sementara kaum wanita yang bekerja. Setelah penjelasan adat istiadat Jeju, mereka menawarkan madu sebagai obat dengan berbagai macam khasiat. Oh iya, tempat yang kami datangi ini ternyata juga pernah menjadi tempat syuting salah satu drama korea yang aku lupa judulnya, tapi ditempat ini ada fotonya.
Dari sini kami singgah di tempat jual oleh oleh khas Jeju, yaitu coklat isi jeruk dan vitamin C. Jeju memang terkenal dengan jeruknya.
Setelah itu kami menuju Seopjikoji, yaitu tempat di pinggir pantai dengan panorama yang indah. Sayang, sebagian besar waktu kami di Jeju dihiasi hujan, jadi kami tidak leluasa untuk berfoto-foto.
Setelah makan siang, kami dijadwalkan menuju Seongsan Sunrise Peak, ini adalah suatu area di pinggir pantai yang jika dilihat dari atas seperti bekas kawah gunung merapi, seluruh areanya dilapisi rumput hijau. Katanya kalau mau melihat sunrise disinilah tempat yang paling indah. Kalau malam tahun baru katanya pengunjung menginap di peak ini untuk bisa melihat sunrise pertama di tahun baru. Sebenarnya telah disediakan tangga naik yang nyaman dan tidak curam untuk menuju ke puncak, tapi karena hujan dan istriku juga kayaknya tidak bakalan kuat, akhirnya kami menikmati pemandangan di kakinya saja yang tidak kalah indahnya. Ohya, ternyata pulau Jeju ini termasuk salah satu dari 7 keajaiban dunia, walau sebenarnya banyak tempat di Indonesia yang jauh lebih indah. Tapi memang harus diakui, penataan tempat wisata di Korea ini sangat bagus, rapi dan bersih, jadi sangat mendukung wisatawan.
Setelah itu kami menuju museum Teddy Bear, yang pada dasarnya hanya museum dengan banyak sekali boneka Teddy Bear dengan berbagai macam bentuk dan dandanan. Di Korea katanya banyak sekali Museum Teddy Bear, ternyata konon katanya nenek moyang orang Korea adalah beruang.
Setelah itu kami makan malam dan kembali ke hotel karena besok pagi kami harus kembali ke Seoul.

Korean Tour 28 September 2013

Korean Tour
28 September 2013

Kami sampai di Bandara Inchieon, Seoul jam 9-an. Disini kami disambut oleh Tour guide lokal kami, namanya bu Kristin. Bu Kristin ini sangat fasih bicara bahasa Indonesia, ternyata dia pernah kuliah di UGM Yogya dan pernah tinggal di Indonesia selama 5 tahun, pantas aja bahasa-nya lancar. Dari bandara ini kami langsung naik bis menuju bandara Gempo, sekitar 1/2 jam dari Inchieon. Ini adalah bandara yang lebih kecil yang lebih dekat ke kota Seoul. Dari bandara ini kami berangkat lagi ke Jeju Island menggunakan Asiana Air lagi.
Perjalanan ke Jeju Island dari Seoul hanya 55 menit, jadi mungkin seperti antara Jakarta Surabaya. Jeju island ini berada di selatan Korea selatan, mereka bilang seperti Bali-nya Korea.
Sesampainya di Jeju, kami makan siang dulu, menu makan siang kami adalah Ayam yang dimasak dengan ginseng dan diisi nasi. Ini adalah salah satu menu khas Korea. Lumayan enak sih, tapi satu porsi isinya 1 ekor ayam yang tidak mungkin bisa kita habiskan, apalagi kalau cuma pake sumpit dan sendok. Disinilah pertama kali kami merasakan yang namanya Kimchi, lumayan enak sih, disini Kimchi itu seperti sambel kalau di Indonesia, pasti ada tersedia kalau makan.
Setelah makan kami diajak ke Ice Museum, sebenarnya sih cuman tempat yang berisi ukiran-ukiran es, sebelum masuk kami dipinjamkan sehelai selimut untuk menghangatkan badan selama didalam museum. Diatas Ice Museum ini ada Jeju Trick Eye Museum, isinya berupa gambar gambar yang dilukis sedemikian rupa sehingga kita bisa berinterkasi dengan gambar gambar tersebut, misalnya kita bisa berfoto seolah-olah kita bersalaman dengan Steve Jobs atau menerima piala Oscar dari Brad Pitt dan Angelina Jolie. Ada juga kita bisa berpose dengan anggota anggota Girls' Generation, lumayan menarik lah.
Setelah itu kami diajak menuju Mysterious Road, sebuah ruas jalan yang tidak lebih dari 1 km, dimana jika dilihat secara visual, jalan ini terlihat menanjak, tapi waktu dicoba mesin bis dimatikan dan rem dilepas maka bis itu akan berjalan seolah jalan itu menurun. Aneh memang, tapi mungkin itu hanya ilusi visual saja. Tapi ketika dicoba dituangkan segayung air ketengah jalan itu, air itu mengalir seolah olah ke atas.
Setelah itu kami diajak menuju Dragon Head Rock, ini adalah tempat wisata di pinggir pantai Jeju dimana ada batu karang yang besar yang menyerupai kepala naga. Konon katanya dulu ada naga yang hendak mencuri mustika dari Korea, lalu naga itu dipanah sehingga tidak bisa terbang kembali ke langit dan menjadi batu di pantai itu.
Setelah itu kami diajak makan, kali ini menunya ikan asap bakar, dengan side dish-nya kimchi, nori, kepiting yang sudah difermentasikan dengan lombok, salad dan sayur dan toge rebus/kukus.
Setelah makan baru kami ke Hotel Hawaii Jeju, jadi setelah perjalanan jumat siang dari Balikpapan, baru sabtu malam kami masuk hotel dan ketemu kasur, cukup melelahkan sih, tapi alhamdulillah senang.

Setelah itu kami menuju museum Teddy Bear, yang pada dasarnya hanya museum dengan banyak sekali boneka Teddy Bear dengan berbagai macam bentuk dan dandanan.

Korean Tour 27 September 2013

Korean Tour
27 September 2013

Setelah minggu yang menegangkan karena belum ada kepastian siapa yang menggantikan di lokasi, akhirnya kami berangkat juga tanggal 27 September menuju Jakarta.
Dengan Batik Air dari Balikpapan menuju Jakarta, Batik Air ini masih satu induk dengan Lion Air, bedanya ini adalah yang full service, dapat makan dan ada tipi-nya.Alhamdulillah kali ini tidak ada delay, jadi kami sampai di Jakarta sekitar jam 4-an. Padahal kita berkumpul di Terminal 2 baru jam 22:30, jadi kami cari lounge di Terminal 3 sambil menunggu waktu berkumpul.
Jam 22:30 kami berkumpul dengan semua anggota Tour dan tour leader di Terminal 2. Ternyata yang mengurus check-in pesawat dan bagasi. Paspor dan dokumen perjalanan juga dibagikan saat itu juga. Setelah briefing singkat, kami masuk bandara menuju ruang tunggu. Pesawat yang membawa kami ke Korea adalah Asiana Air jam 23:30.
Di pesawat istriku sempat hampir pingsan karena kelelahan, aku yang tidak bisa tidur jadi sibuk mengurusi istriku. Kami minta tolong pramugari, tapi sayangnya pramugarinya agak susah berbahasa Inggris. Aku sudah beberapa kali melihat kondisi istriku yang seperti ini sudah mengerti, Aku cuma minta agar istriku bisa diberikan tempat yang agak lapang buat berbaring dan bernafas. Mulanya istriku direbahkan di area pantry, tapi karena mereka mau menyiapkan makan malam, akhirnya istriku diberi tempat di kelas bisnis untuk sementara waktu dan alhamdulillah tidak lama istriku kembali pulih dan bisa kembali ke tempat duduk semula.

Monday, July 29, 2013

Dewasa

Arumdapta anak papa yang cantik jelita. Kamu sekarang sudah memasuki usia dewasa, kamu sudah nggak mau lagi dipeluk dan dicium papa. Papa tidak terlalu masalah sebenarnya, karena papa tau saat itu akan datang. Tapi papa sebenarnya masih sering kangen sama Arum, makanya papa masih suka berkumpul dan bercengkrama dengan Arum dan mama. Walau Arum sekarang lebih suka di kamar sendiri daripada jalan sama papa dan mama. Pada sekarang cemburu karena Arum lebih dekat sama mama daripada sama papa. Tapi nggak papa, asal jangan terlalu ribut sama mama ya. Kalian adalah 2 orang yang paling papa sayangi di dunia ini, jadi kalau kalian ribut itu menyusahkan hati papa. Arum harus lebih sabar dan tidak usah terlalu melawan kalau mama ngomel, karena begitulah mama. Walau Arum sekarang sudah mulai dewasa, tapi jangan sampai merasa papa dan mama jauh ya. Ketahuilah, papa dan mama selalu ada di dekatmu. Kalau ada masalah sekecil apapun, bicarakan dengan mama atau papa. Papa dan mama pasti mendengar. Karena kamulah satu satunya yang paling berharga yang papa mama punya. Papa mama harap kamu bisa lebih menjaga diri. Dan apapun yang kamu lakukan, harap pertimbangkan kasih sayang kami. Terima kasih Allah karena sudah diberikan anak yang membanggakan untuk kami, walau cuma 1. Mohon perlindungan hingga dia dewasa nanti.

Monday, July 8, 2013

blown up

Blown Up 28-May-2013 Bagi kami, slickliner, blown up dan putus kawat adalah merupakan mimpi buruk. Dan hari ini itu terjadi sama aku. Karena kurang awas waktu cabut DHSV, blown up dan putus kawat. Untung tool-nya nggak stuck dan kawatnya tersisa sedikit, dan untungnya lagi waktu sekali fishing, semua tool string naik termasuk DHSV-nya. Ini jadi pelajaran yang sangat berharga. Dan aku juga salut sama crew-ku yang sigap mempersiapkan fishing. Semoga tidak pernah terjadi lagi dan semoga crew-ku diberi berkah.

Arum Mulai Gede

Arum sekarang sudah mulai besar. Tahun ini dia berusia 11 tahun. Aku tau dia sudah memasuki usia aqil baligh. Susunya pun sudah mulai tumbuh. Sepupunya, si Devi, sudah mulai haid sejak umur 10 tahun. Arum sudah mulai dewasa, dia sudah tidak mau kupeluk peluk lagi, kecuali waktu aku baru pulang. Kalau tidur pun sudah tidak mau dipeluk lagi, walau kadang dia memilih tidur di lantai sama aku, tidak di tempat tidurnya. Dan minggu ini, ada lompatan besar, Arum mendadak mau tidur sendiri di kamarnya. Dia membiarkan aku tidur sama mamanya, suatu hal yang sangat drastis. Malam pertama sih aku masih terus monitor, tapi tampaknya dia tenang tenang aja tidur sendiri. Sampai akhirnya aku naik lagi ke lokasi, dia tetap tidur malam sendiri. Kalau suka-sukaan sama cowok sih aku belum ada lihat tanda-tandanya. Tapi istriku selalu monitor dengan sering mengajak Arum ngobrol. Prinsipku, dia harus mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari keluarganya, jadi dia tidak perlu mencari kasih sayang dan perhatian dari luar. Kami juga berusaha memenuhi semua kebutuhan dan kesukaannya, walau kami tetap harus menahan banyak permintaannya demi supaya dia tidak jadi anak yang manja. Satu hal yang aku masih khawatirkan, dia masih belum mau sholat sendiri. Walau kalau kami berjamaah sholat maghrib dia selalu ikut. Aku takut nanti pas saat dia mulai baligh, dia masih belum terbiasa sholat. Anakku sayang, belajarlah segera untuk menjalankan sholat 5 waktu, dan jangan pernah tinggalkan sampai kapanpun. Karena dengan sholat, kita bisa menjaga akhlak dan perilaku kita. Dan percayalah, sholat yang awalnya wajib itu akan menjadi kebutuhan buat kita.

Tuesday, March 12, 2013

hard times

Ini bulan yang berat bagi karyawan Barikin, bayangkan, sampe tanggal 29 ini kami belum menerima gaji. Bulan lalu pun kami terlambat menerima gaji, separuh tanggal 12 dan separuhnya lagi tanggal 29. Sedangkan bulan ini kami belum menerima sama sekali. Seluruh teman teman resah, bayangkan, biasanya kami terima gaji maksimum tanggal 10. Dan mungkin tidak semua karyawan yang mempunyai tabungan untuk sebulan kedepan. Kalau cuma buat makan aja mungkin masih "ada". Tapi yang berat adalah untuk menutupi cicilan cicilan. Bahkan sudah ada yang didatangi debt collector. Keresahan juga terlihat dari status fesbuk teman-teman. Walau sebelumnya ada himbauan untuk tidak mengumbar urusan dalam perusahaan, tapi kita sudah tidak tahan lagi, ini sudah kelewatan, dan teman teman sudah terlalu kesal hingga melampiaskannya ke fesbuk. Kuakui, teman teman ini sangat loyal, walau sudah telat sebulan, mereka masih saja tetap mau bekerja, walau ada 1-2 orang yang selalu memprovokasi untuk demo atau mengambil tindakan. Aku pun sebenarnya berfikir kalau demo tidak akan menyelesaikan masalah, malah akan menambah masalah. Aku pun percaya bahwa manajemen sudah berusaha maksimal untuk mengatasinya. Walau akhirnya emosiku pecah juga karena nggak ada info sama sekali setelah pemberitahuan resmi tanggal 21 kemaren. Setelah dijanjikan 1 minggu, dari kemaren tidak ada satupun info walaupun itu info yang negatif, bahwa gaji belum cair. Ini salah satu faktor yang mendorongku untuk pindah ke perusahaan lain, selain faktor faktor lain, walau sebenarnya aku masih merasa berat.

Dilema

Dilema Aku sedang dalam dilema. 2 minggu lalu aku sudah mendapat sinyal positif atas lamaranku ke Elnusa, aku bahkan sudah melakukan psikotest. Tapi sampai sekarang belum ada panggilan lagi dari Elnusa. Sementara itu, tawaran dari Oman datang minggu ini, padahal tele intervew-nya sudah lebih dari 2 minggu lalu. Tawaran yang dari Oman ini cukup menjanjikan, tapi sayangnya jadwalnya 3 bulan on dan 1 bulan off. Terus terang, jadwal ini buat aku berat banget. Aku kayaknya nggak bakal sanggup berpisah dengan Arum dan mamanya selama itu. Arum juga sudah protes tidak setuju. Wong kalau aku off cuma seminggu aja dia protes. Setelah aku cari cari info, ternyata temanku yang kerja di Oman juga schedulenya 35 - 35. Kalau schedulenya seperti itu aku juga pasti mau. Walaupun sebenarnya aku pengen mencari pengalaman baru dengan bekerja di tempat yang lain. Aku masih menunggu tawaran dari Elnusa. Mudah-mudahan tawarannya bagus. Karena bagiku, kalau yang ditawarkan kurang lebih sama dengan yang sekarang, aku lebih baik tetap di sini. Karena lebih dekat dari rumah, dan aku tidak harus berpisah terlalu lama dengan anak istriku. Uang bukan segalanya, bagiku keluarga tetaplah yang utama. Buat apa gaji besar tapi waktu untuk keluarga tidak ada.

Thursday, February 7, 2013

Study Tour Arum

Tanggal 10 sampai 13 Januari lalu, Arum pergi Study Tour dengan teman sekolahnya ke Bandung dan Jakarta. Mulanya kami mau Arum ditemani oleh mamanya, tapi Arum bersikeras untuk pergi sendiri. Akhirnya dengan berat kami ijinkan dia pergi sendiri. Sebenarnya tahun lalu Arum juga pernah pergi sendiri ke Jakarta, tapi waktu itu dia pergi dengan tantenya, jadi kami tidak terlalu khawatir. Tapi kali ini Arum pergi tanpa Mamanya atau Tantenya, jadi kami sedikit khawatir. Kami masih ragu apakah dia sudah cukup mandiri untuk mengurus dirinya sendiri. Kamis subuh kami antar Arum ke bandara, tadinya aku mau tunggu sampe pesawatnya take off, tapi lagi lagi dia minta segera ditinggal, karena malu sama teman-temannya. Waktu dia telpon sesampainya di Jakarta, separuh kekhawatiranku berkurang. Walaupun mamanya nggak berhenti mewanti-wanti mengingatkan Arum untuk makan, mandi dan barang-barang, tapi aku percaya bahwa Arum pasti bisa. Dan alhamdulillah sampai waktunya pulang Arum bisa mandiri. Dan ketika kujemput pada minggu malam, aku tidak bisa berhenti khawatir sampe akhirnya pesawatnya mendarat dengan selamat. Yang mengejutkan, Arum membelikan mamanya baju yang sangat disukai mamanya. Aku jadi terharu, walau aku tidak dibelikan apa-apa. Bagiku, Arum pulang dengan selamat dan menunjukan dia bisa mandiri sudah sangat cukup bagiku. Suatu saat nanti, cepat atau lambat, aku harus bisa melepaskan Arum untuk mencapai cita-citanya. Jika nanti saatnya tiba, papa harap kamu mampu lebih mandiri. Doa papa selalu menyertaimu.

Wednesday, January 2, 2013

Oktober 2012

Awal oktober lalu kami liburan ke Bandung dan Jakarta. Kali ini kami bawa pasukan, aku, istriku, Arum, bu Yana, Ridho, Rizki, Ehan dan Devy, ponakanku dari Samarinda. Berangkat tanggal 5 oktober, sampe Bandung besok paginya. Di Bandung kami main Ice Skating, ke Trans Studio, Tangkuban Perahu, Factory Outlet, Pasar Kaget Gasibu dan seperti biasa, mborong buku. Tiga hari di Bandung, kami lanjut ke Jakarta, nginep tempat om Joni dan tante Santi. Di Jakarta kami ke Mesjid Istiqlal, Ancol, Monas dan ibu ibu belanja di Thamrin City. Banyak juga sih tempat wisata yang terlewatkan, tapi karena jalanan sering macet dan hujan jadi kami cuma bisa ke tempat itu saja. Paling nggak, cita cita istriku untuk mengajak bu Yana kesampaian, dan aku juga senang karena ponakan kesayanganku, Devy, diajak juga. Dan syukurnya, dengan adanya Devy, emosi Arum lebih bisa diatur.