Tuesday, March 12, 2013

hard times

Ini bulan yang berat bagi karyawan Barikin, bayangkan, sampe tanggal 29 ini kami belum menerima gaji. Bulan lalu pun kami terlambat menerima gaji, separuh tanggal 12 dan separuhnya lagi tanggal 29. Sedangkan bulan ini kami belum menerima sama sekali. Seluruh teman teman resah, bayangkan, biasanya kami terima gaji maksimum tanggal 10. Dan mungkin tidak semua karyawan yang mempunyai tabungan untuk sebulan kedepan. Kalau cuma buat makan aja mungkin masih "ada". Tapi yang berat adalah untuk menutupi cicilan cicilan. Bahkan sudah ada yang didatangi debt collector. Keresahan juga terlihat dari status fesbuk teman-teman. Walau sebelumnya ada himbauan untuk tidak mengumbar urusan dalam perusahaan, tapi kita sudah tidak tahan lagi, ini sudah kelewatan, dan teman teman sudah terlalu kesal hingga melampiaskannya ke fesbuk. Kuakui, teman teman ini sangat loyal, walau sudah telat sebulan, mereka masih saja tetap mau bekerja, walau ada 1-2 orang yang selalu memprovokasi untuk demo atau mengambil tindakan. Aku pun sebenarnya berfikir kalau demo tidak akan menyelesaikan masalah, malah akan menambah masalah. Aku pun percaya bahwa manajemen sudah berusaha maksimal untuk mengatasinya. Walau akhirnya emosiku pecah juga karena nggak ada info sama sekali setelah pemberitahuan resmi tanggal 21 kemaren. Setelah dijanjikan 1 minggu, dari kemaren tidak ada satupun info walaupun itu info yang negatif, bahwa gaji belum cair. Ini salah satu faktor yang mendorongku untuk pindah ke perusahaan lain, selain faktor faktor lain, walau sebenarnya aku masih merasa berat.

Dilema

Dilema Aku sedang dalam dilema. 2 minggu lalu aku sudah mendapat sinyal positif atas lamaranku ke Elnusa, aku bahkan sudah melakukan psikotest. Tapi sampai sekarang belum ada panggilan lagi dari Elnusa. Sementara itu, tawaran dari Oman datang minggu ini, padahal tele intervew-nya sudah lebih dari 2 minggu lalu. Tawaran yang dari Oman ini cukup menjanjikan, tapi sayangnya jadwalnya 3 bulan on dan 1 bulan off. Terus terang, jadwal ini buat aku berat banget. Aku kayaknya nggak bakal sanggup berpisah dengan Arum dan mamanya selama itu. Arum juga sudah protes tidak setuju. Wong kalau aku off cuma seminggu aja dia protes. Setelah aku cari cari info, ternyata temanku yang kerja di Oman juga schedulenya 35 - 35. Kalau schedulenya seperti itu aku juga pasti mau. Walaupun sebenarnya aku pengen mencari pengalaman baru dengan bekerja di tempat yang lain. Aku masih menunggu tawaran dari Elnusa. Mudah-mudahan tawarannya bagus. Karena bagiku, kalau yang ditawarkan kurang lebih sama dengan yang sekarang, aku lebih baik tetap di sini. Karena lebih dekat dari rumah, dan aku tidak harus berpisah terlalu lama dengan anak istriku. Uang bukan segalanya, bagiku keluarga tetaplah yang utama. Buat apa gaji besar tapi waktu untuk keluarga tidak ada.