Tuesday, August 18, 2009

Sayang

Tidak seperti kebanyakan orang, aku tidak terlalu mudah memanggil sayang kepada seseorang. Bukannya aku menganggap kata itu sakral, hanya saja aku merasa risih memanggil sayang, kepada teman yang paling kusayang sekalipun.
Yang pertama kupanggil sayang, dengan tulus, adalah pacarku yang pertama. Orang yang memang kusayangi, sampai sekarang, karena dialah yang menjadi istriku.
Tapi tanpa akupun sadari prosesnya, pemilik panggilan sayang itu beralih ke putri kecilku. Hingga setahunya, cuma dialah yang kupanggil sayang. Bahkan dia marah jika kupanggil mamanya dengan panggilan sayang.
Yang aku tidak tahu, jika aku punya anak perempuan lagi, akankah panggilan sayang itu beralih?

Thursday, August 6, 2009

Ulang tahunku

Dimulai dari 2 hari lalu, karena facebook, sudah ada beberapa temen yang mengucapkan selamat, tetap kuterima dengan senang hati.
Kemarin, juga ada yg mengucapkan selamat ulang tahun. Padahal, baru hari ulang tahunku.
Tadi malam Jam 00.00 lewat sedikit, ìstriku sms untuk mengucapkan selamat ultah. Dan hari ini, ketika tengah hari aku buka facebook, ada 30-an pesan di wall-ku. Capek juga mbalas satu-satu, tapi tetap dengan senang hati. Ada juga beberapa temen yg ngucapkan lewat sms.
Dan malamnya, secara tiba-tiba, crew muara sejahtera, mengeluarkan tumpeng sederhana. Hanya dilengkapi telur rebus, ayam goreng, keripik kentang dan buah-buahan. Ada lilinnya juga.
Akhirnya, lengkaplah hari ini. Terima kasih kepada semua temen yg mengucapkan, baik yang jauh maupun yang dekat.
Terima kasih Allah, atas temen-teman yang baik.

Sunday, August 2, 2009

Little Princess

Princess kecilku, jika suatu saat kau bertemu seorang pangeran yang tampan, tahanlah hatimu. Jangan sampai keindahan fisiknya menyilaukanmu. Cukuplah engkau kagumi ciptaan-Nya dulu. Setelah kau tau akhlaknya, baru kau boleh mulai membuka hatimu.

Saturday, August 1, 2009

Cewek Aceh

Perlahan, kilasan kenangan itu kembali.
Tentang seorang wanita di masa kuliahku dulu.
Aku kenal dia di tempat kursus komputer kampusnya. Dari Aceh, Cukup manis dan berjilbab. Suatu saat, pernah dia ngajak ketemuan, mau berdiskusi katanya. Anehnya, dia ngajak bertemu di mesjid dekat kostku. Kenapa nggak di KFC aja?, pikirku waktu itu.
Ternyata dia tidak sendiri, ada 1 orang temen ceweknya juga, jilbaban juga. Dan ternyata dia memang mengajak diskusi tentang agama.
Kenapa aku? Aku juga nggak tau. Apa karena aku berstatus mahasiswa universitas islam indonesia?
Yang membuat aku terkesan bukan karena aku bisa meladeni diskusi itu. Tapi karena ada cewek seperti itu, yang mau berbagi wawasan, tanpa menggurui, tanpa mendoktrin, dan tanpa menuding.
Sayangnya, namanya masih samar di ingatanku. Seperti amnesia menyerangku.