Tuesday, October 29, 2019

29 Oktober 2019

29 Oktober

Papa dan Mama sudah berusaha sebaik mungkin membuat Arum senang, Papa Mama bahkan hampir menghabiskan uang yang kami punya supaya bisa memenuhi impianmu untuk nonton konser BTS di Korea sana. Tapi Papa tetap memberikan batasan batasan, karena bagaimanapun, uang Papa dan Mama terbatas. Tapi Papa berusaha memberikan yang terbaik, Papa bahkan membelikan tiket Garuda PP, supaya kamu nggak pake transit transit ke Korea. Memang waktu kamu tanya harga tiket konser yang 6 juta rupiah Papa sempat marah marah karena menurut Papa harga itu sangat mahal. Dan waktu Arum akhirnya bilang dapat yang harga 4.5 juta, Papa cukup lega.
Sampai waktu terakhir sebelum Papa berangkat kerja sebelum kamu berangkat ke Korea pun Papa berusaha menyiapkan semuanya untukmu. Papa berusaha supaya semua urusanmu lancar dan nyaman waktu ke Korea. Papa Mama pun berkali kali menanyakan tiket konsermu, untuk memastikan semuanya aman, tapi kamu menjawab dengan pasti kalau semua sudah aman. Papa dan Mama nggak berpengalama mengenai nonton konser di luar negeri, bahkan nonton konser di dalam negri pun kami nggak pernah. Jadi kami percayakan saja semuanya sama kamu dan orang yang kami pikir membantumu mengurusnya.
Tapi takdir Allah berkata lain, ternyata kamu tidak bisa menonton konser, walaupun sebenarnya kamu sudah di depan pintu masuk. Semua uang yang Papa Mama keluarkan dan semua usaha yang kita lakukan seakan akan menjadi sia sia. Sebelumnya Papa Mama ikut senang kamu bisa berangkat, tapi kami juga sangat sedih kamu nggak bisa nonton konser itu. Papa sampe lemes karena nggak bisa berbuat apa apa untuk membantu kamu.
Papa cuma bisa berdoa, semoga ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua, supaya kita bisa menjadi bisa lebih sabar dan lebih bersyukur. Mungkin ini teguran buat kita semua dari Allah.
Ingatlah anak Papa Arumdapta yang Papa sayang. Hanya Sabar dan syukur modal kita menghadapi semua takdir Allah. Ketahuilah, Papa dan Mama pun sedih sekali, walau mungkin tak sesedih yang kamu rasakan.
Jagalah sikapmu terhadap Papa Mama, karena walau mungkin kami ada salah, itu bukanlah kesengajaan kami.

Monday, September 9, 2019

Arum dan Altaf

Mungkin keputusan kita untuk membiarkan Arum tidak kuliah tahun ini adalah keputusan yang tepat. Setahun terakhir di SMA sepertinya Arum tidak betah. Arum terlihat tertekan dan bahagia. Setelah berusaha 3 kali masuk perguruan tinggi negri tidak lulus, akhirnya diputuskan untuk tidak kuliah dulu tahun ini. Sekalian menenangkan kondisi psikis Arum dulu.
Beberapa bulan di rumah terlihat perubahan pada diri Arum. Sebelumnya Arum terlihat sensitif dan gampang marah, sekarang tidak lagi. Arum terlihat lebih ceria, lebih sabar dan jarang ribut lagi sama Mamanya. Bahkan sekarang lebih sering bermain sama adeknya. Walaupun adeknya suka bermain Yang keras sampai kakaknya kesakitan, tapi Arum nggak marah. Bahkan Arum melindungi adeknya waktu adeknya mau dipukul mamanya.
Sekarang Arum terlihat lebih dekat sama adeknya. Bahkan kemaren pertama kali Arum jalan jalan keluar berdua saja sama adeknya. Cuma ke Starbucks dan makan kue aja sih, tapi sudah bisa bikin papa dan mama bangga.
Mudah mudahan kalian berdua tetap saling menyayangi sampai tua nanti.

Tuesday, August 6, 2019

Bedtime stories

Sekarang, hampir setiap malam sebelum tidur, Papa bercerita ke Altaf. Tidak seperti kakakmu yang dari kecil sekali selalu papa ceritakan sebelum tidur, Altaf papa cerita kan baru mulai 1 tahun-an ini.
Tapi berbeda dengan kakakmu yang bisa papa ceritakan dongeng umum yang populer, Altaf lebih suka cerita tentang kereta. Pada awalnya ceritanya berasal dari buku bukumu, kemudian cerita nya dari imajinasi papa sendiri.
Sekarang, Karena kadang papa kehabisan ide cerita, Altaf lah yang menentukan jalur ceritanya. Dari jalur cerita Altaf itulah papa mengarang cerita. Pastinya ceritanya tentang kereta api Thomas dan teman temannya.
Bercerita sebelum tidur ke Altaf adalah salah satu momen favorit Papa. Kalau Altaf mau, papa akan Cerita sebanyak mungkin ke Altaf, untuk menggantikan waktu papa yang hilang dengan Altaf.

Tuesday, May 21, 2019

1 mei 2019

Waktu sudah sore, Papa dan Altaf sedang menonton Feeding Show di Sea World Ancol Jakarta. Hanya berdua saja, sejak pagi. Masuk Sea World 2 kali, nonton pertunjukan lumba lumba dan anjing laut. 
Di tengah tengah pertunjukan, Papa tanya ke Altaf, "Altaf capek....?"
Altaf berbicara di telingaku, di tengah keriuhan Feeding Show, "nggak, Altaf senang..."
Tahukah kamu anak Papa, Papa bahagia sekali mendengarnya... Terbayar sudah rasanya semua capek Papa. Terbayar sudah sebagian hutang hutang waktu Papa yang tidak Papa habiskan bersama kamu.
Papa berjanji, Papa akan terus mengajakmu berpetualang. Dan bila masa sudah habis, pergilah kamu berpetualang. Menjelajahi bumi Allah, mensyukuri segala nikmat Allah.

21 Mei

Selamat ulang tahun Arumdapta, anak kesayangan papa.
Hari ini kamu ulang tahun ke 17. Bagi sebagian besar orang, 17 tahun adalah gerbang besar dimulainya perjalanan seseorang menuju kedewasaan. Tapi sebenarnya, perjalanan itu sudah dimulai jauh sebelumnya. Bagi Papa, perjalanan besarmu sudah dimulai semenjak kamu masuk SMA. Dimana kamu mulai tinggal terpisah dari Papa dan Mama dan tinggal dan menghabiskan waktumu lebih banyak jauh dari rumah.
Papa yakin banyak sekali yang kamu alami semenjak masuk SMA, mungkin ada yang baik, mungkin juga ada yang jelek. Mungkin banyak yang tidak berkenan di hati kamu, mungkin banyak yang dikarenakan oleh Papa dan Mama. Maaf Papa tidak bisa memberikan semua yang kamu inginkan, semoga itu tidak menjadikanmu membenci Papa dan Mama. Semoga itu bisa memberikan pelajaran hidup untuk kamu dan kita semua. Mungkin itulah salah satu jalan dari Allah supaya Kita bisa lebih kuat menghadapi semua kesulitan.
Anak Papa Arumdapta, bersemangatlah dalam hidup. Terus berjuang dan berusaha, jauhkan rasa malas dan pesimis. Kita harus optimis bahwa Allah akan membalas semua usaha yang kita lakukan.
Jangan lupa sholat, sholat dan berdoa. Yakinlah bahwa Allah bisa mengabulkan doa doa kita. Percayalah, Papa selalu mendoakan anak Papa Arumdapta, sampai ujung usia Papa nanti.

Sunday, May 12, 2019

Jakarta Bandung

Akhir April hingga awal mei kemaren kami ke Jakarta untuk menghadiri wisuda kakak Arum, dilanjutkan ke Bandung untuk liburan singkat.
Hari pertama setelah sampai Jakarta, kami jalan jalan ke Grand Indonesia sambil menunggu kamar hotel kami siap. Trus Arum sama Mama pergi berdua saja mencari baju untuk kakak Arum ke daerah Mangga Dua.
Hari kedua, aku ajak Altaf jalan jalan ke Sea World Ancol, berdua saja, supaya Mama bisa istirahat. Kami berangkat sekitar jam 8 pagi, sampai Sea World sekitar jam 9, dan ternyata pas bertepatan dengan Hari libur jadi disana rame sekali. Kami masuk ke Sea World, dimana Altaf bisa melihat langsung Stingray, ikan favoritnya selama ini. Alhamdulillah dia nampak senang sekali.
Kami juga masuk ke gelanggang samudra, melihat Stunt Action Show, Pertunjukan Singa Laut dan Lumba Lumba. Walaupun sampai terkantuk kantuk, Altaf senang sekali. Aku sangat bahagia waktu kutanya, Altaf senang kah? Dia menjawab berbisik di telingaku, "Altaf senang...". Alhamdulillah.
Besoknya harusnya kami menghadiri wisuda kakak Arum, tapi aku dilarang masuk karena tidak boleh membawa anak kecil katanya, aneh sekali.
Jadi aku pergi mengajak Altaf naik busway dan naik MRT Jakarta yang baru. Alhamdulillah Altaf terlihat semangat sekali, walaupun sebenarnya dulu dia pernah naik MRT waktu di Singapore. MRT nya bagus sekali, masih bersih, mirip dengan yang di Singapore. Bahkan suasana kereta Dan penumpangnya mirip dengan yang di Singapore. Banyak terlihat pegawai pegawai yang berpakaian bagus dan cantik terlihat memakai moda transportasi ini.
Kami naik MRT sampai blok M, makan sebentar di Blok M Mall, trus balik lagi ke hotel menggunakan MRT dan grab.
Besoknya kami berangkat ke Bandung menggunakan kereta api, supaya Altaf juga bisa merasakan naik kereta, favoritnya. Perjalanan ke Bandung sekitar 3.5 jam, keretanya bersih dan nyaman. Sampai Bandung kita nginep di sebuah apartemen yang kita booking lewat Air BnB. Alhamdulillah apartemennya juga bersih, tempat tidurnya besar. Sore itu Kami ke Paris Van Java, Altaf kuajak mengunjungi kebun binatang mini dimana dia bisa melihat dan memberi makan kambing, kelinci dan burung burung.
Besoknya kita menyewa mobil, berkat teman yang tinggal di Bandung, kita bisa sewa lepas kunci. Tujuan pertama kami adalah Orchid Forest Cikole. Sebuah areal hutan pinus yang ditata dengan baik sekali. Banyak spot foto foto bagus, ada juga kebun anggreknya. Aku dan Altaf sempat memcoba flying fox tandem, karena Altaf belum berani sendirian. Ada juga taman kelinci dimana kita bisa memberi makan kelinci.
Setelah itu Kami menuju Floating Market Lembang, tujuan utamanya sih mau melihat miniatur kereta api. Dimana di satu areal dibuat area jalur kereta api mini, lengkap dengan jalan, jembatan dan danau. Altaf terlihat senang sekali.
Besoknya pas hari minggu pagi, Kami ke pasar kaget yang buka hanya pas hari minggu pagi, membeli mukena untuk kakak Rifa dan cari makanan makanan khas Bandung.
Alhamdulillah Altaf bisa mendapatkan pengalaman pengalaman baru.

Monday, April 1, 2019

Jejak Digital

Marilah kita berkeyakinan bahwa, 5 tahun lagi kita akan mencalonkan diri menjadi Presiden atau anggota DPR. Apa yang harus kita lakukan? Kita harus mulai menjaga omongan, postingan atau komentar kita di medsos atau di dunia nyata. Karena mungkin saja, komentar buruk kita sekarang, bisa menjadi bumerang dan hambatan untuk menjadi Presiden 5 tahun lagi. Karena mungkin saja orang orang atau golongan yang kita fitnah sekarang, menjadi orang mengajak kita menjadi wakil Presiden nya 5 tahun kedepan. Atau mungkin saja, 5 tahun kedepan, orang orang yang kita hujat sekarang, berhasil melakukan tugasnya dengan baik, tanpa terbukti korupsi, kolusi atau nepotisme. Karena di jaman milenial ini, ada namanya jejak digital, yang bisa menjadi bukti yang valid untuk menghakimi atau menghukum kita di masa depan.
Kalaupun kita tidak memiliki keyakinan, kemampuan atau keinginan untuk menjadi Presiden atau Anggota DPR 5 tahun lagi. Karena tidak ada yang bisa memastikan kita bisa nyalon 5 tahun lagi. Bagaimana kalau kita berkeyakinan bahwa kita akan meninggal besok. Apa yang harus kita lakukan?, selain ibadah yang maksimal. Kita harus mulai menjaga omongan, postingan atau komentar kita di medsos atau di dunia nyata. Karena pasti, komentar buruk kita sekarang, diminta pertanggung jawabannya di akhirat. Karena pasti tuduhan tuduhan terhadap orang orang atau golongan yang kita fitnah sekarang, diminta pertanggung jawabannya di akhirat nanti. Karena kalau ternyata tuduhan itu salah, maka akan menjadi fitnah, dan kalau ternyata benar, tuduhan menjadi dosa ghibah. Kalau kita meninggal besok, yakinkah kita sempat meminta maaf kepada orang yang telah kita fitnah agar dosa kita terhapus? Karena di akhirat nanti, Allah tidak memerlukan Yang namanya jejak digital, untuk menjadi bukti yang valid untuk menghakimi atau menghukum kita di akhirat. Ada malaikat yang selalu siap sedia mencatat amal amal kita.
Jadi anda lebih yakin mana? Jadi calon presiden 5 tahun lagi, atau meninggal besok?

Altaf dan Teman Temannya

2 bulan terakhir ini Altaf mulai bermain keluar rumah bersama teman teman barunya. Semenjak dibelikan sepeda Altaf sering kuajak ke taman dekat rumah. Dan waktu kuajak ke taman, ada anak anak cowok yang lebih besar yang main bermain dengan Altaf, walau Altaf suka sedih karena kecepatan bersepedanya jauh dibandingkan dengan kakak kakak tersebut. Kadang kalau kakak kakak tersebut enggan bermain dengan Altaf, Altaf menjadi sedih. Kalau sudah begitu, aku berusaha keras menghiburnya.
Di taman yang satunya lagi, di komplek kami juga, ada teman temannya yang berbeda. Disini mereka tidak terlalu banyak bersepeda, tapi lebih banyak bermain di taman.
Kalau aku sedang bekerja, Altaf tidak bisa bermain keluar, karena Mamanya tidak sanggup untuk mengawasi keluar. Walaupun sering teman temannya memanggil untuk bermain, dan Altaf pun pengen bermain, tapi Altaf tidak diperbolehkan bermain.
Papa berjanji, saat Papa off nanti, papa akan mengajak Altaf bermain bersama teman teman sesering mungkin. Karena memang Altaf senang banget bermain. Dan sebagai anak cowok, sudah seharusnya Altaf lebih banyak beraktifitas di luar rumah.

Arumdapta

Kuambil foto ini, screenshot dari stories-nya Instagram Arum, ku crop wajahnya saja, dan kujadikan wallpaper hapeku. Dia terlihat cantik sekali. Setiap hidup hapeku, timbul rasa kangen, membangkitkan kenangan betapa dulu dia anak Yang paling kusayangi.
Sebenarnya, sampai sekarang pun dia masih sangat kusayangi. Walau kadang  sulitnya yang dia berikan atau katakan kepada kami Papa dan Mamanya.
Papa dan mama cuma ingin yang terbaik untuk kamu. Walau kami sering tidak bisa memberikan yang terbaik menurut mu. Tapi percayalah, itulah yang terbaik yang bisa kami berikan untuk kamu.
Arum harus lebih bersabar dan bersyukur. Mungkin saat saat yang susah, mengajari kita untuk bisa bersabar dan bersyukur.
Untuk Altaf, kamu juga anak yang paling papa sayangi selalu.

Friday, January 25, 2019

Altaf

Altaf di umur 4.5 tahun menjadi anak yang manis untuk mama, kakak dan tante tantenya. Dia selalu mencium mamanya, kakak Tia dan Adis ketika pergi. Dia paling suka mencium mamanya, kalau disuruh cium mamanya, langsung dicium. Altaf juga selalu baik sama teman teman ceweknya. Semua wanita bagi dia cantik, jadi kalau disuruh memilih siapa yang paling cantik, pasti dia bilang semua cantik. Semua anak cewek selalu dia panggil kakak cantik. Mamanya mencium gelagat, bisa bisa jadi playboy nanti kalau sudah besar.
Pesan papa, kalau nanti Altaf sudah besar, tetap berlaku baik dan hormat sama  semua wanita. Semua wanita itu cantik, cuma kadang kadang letak kecantikannya berbeda beda.
Ada saatnya nanti sikap baikmu itu membuat patah hati wanita wanita yang mungkin berharap lebih dari sikapmu yang baik itu.  Tapi jangan berhenti bersikap hormat pada wanita, hanya jika kamu telah memutuskan untuk serius memilih pasangan maka lebih berhati hati dalam bersikap. Jangan sampai kamu melukai wanita yang kamu pilih.