Friday, October 28, 2011

Arumdapta



Waktu lahir dulu, Arum seukuran berat bayi pada umumnya, tidak terlalu besar dan tidak juga kecil. Rambutnya tipis, tengkorak kepalanya belum rata, agak putih dan matanya agak sipit seperti anak cina.
Sekarang, umur 9 tahun 5 bulan, tingginya sudah di bawah dagu mamanya, masih kurus walau kuat makan dan kakinya terlihat panjang. Rambutnya yang nggak pernah mau dia potong, agak kecoklatan, panjang dan agak bergelombang. Kalau sehari aja nggak pake shampo, pasti susah disisir. Rambutnya tidak setebal mamanya, tapi karena panjang, kalau jatuh ke depan membentuk wajahnya menjadi memanjang.
Wajahnya yang agak lonjong, sekarang agak kecoklatan karena matahari akibat aktifitasnya. Kalau dia pake seragam sekolah dan jilbabnya, wajahnya terlihat mungil dibanding teman-teman sekolahnya. Ada bekas luka di ujung alis kirinya. Giginya belum rata, jadi kalau tersenyum seperti ada gigi gingsul. Kalau dia tersenyum lebar, matanya menyipit.
Matanya indah sekali, dengan bulu mata yang lentik, bersinar cerah jika sedang semangat. Dari kecil, sinar matanya tampak selalu bersinar.
Badannya sekarang juga agak coklat karena sering berenang dan bersepeda. Karena badannya yang kurus, pake baju apapun dan warna apapun, kayaknya cocok. Tapi dia terlihat lebih cantik kalau pake baju dengan warna-warna yang terang dan menyolok. Yang entah mengapa, tidak terlihat norak kalau dia pake.
Seringkali, kalau kami lihat dia sekarang, kami terharu. Kami tidak menyangka, bayi mungil itu dulu, sekarang sudah besar dan mulai dewasa. Kami hanya bisa bersyukur dia bisa tumbuh dengan sehat.
Ya Allah, berikanlah dia selalu kesehatan dan keselamatan. Dan berikanlah kami kesehatan dan keselamatan, agar kami dapat melihatnya tumbuh dewasa. Dan berkahilah umur panjang kami dengan kasih sayang dan kerukunan. Amin.

Sunday, October 23, 2011

19 oktober 2011

19 oktober 2011
Janji temu dengan dokter Tengku lagi, pas istriku haid setelah dikuret dulu. Kali ini kami cuma disuruh tes lab lagi untuk mengecek apakah ada diantara kami yang terkena virus Tokso. Karena hasil lab atas sample yang diambil waktu kuret, dipastikan bahwa memang janin yang kemaren itu memang tidak berkembang.
Istriku juga cuma diberi obat yang dimakan 1 kali sehari.
Waktu kami tanya biaya lab-nya, aku sempat kaget, ternyata biayanya lebih dari 2 juta tiap orang. Katanya sih nanti awal bulan bakal ada diskon 20 persen, tapi mungkin aku belum pulang dari lokasi. Akhirnya kami putuskan aku duluan yang ambil darah, alhamdulillah ada diskon 8 persen, sedangkan istriku rencananya ambil darah awal bulan nanti biar bisa lebih murah.
Sempat aku merasa berat, tapi memang ini konsekuensinya. Mudah-mudahan semua ini ada hikmahnya. Insyaallah, apapun yang diberi Allah, akan kami terima.

Sunday, October 9, 2011

Temanku

Temanku ini, sahabat kental waktu kuliah. Mungkin karena kami sama-sama dari kalimantan, kami lebih cepat akrab, kami juga sering jalan bareng dan ngerjain tugas bareng. Dia salah teman baikku waktu kuliah.
Temanku itu, menikah dengan teman KKN-nya waktu hampir selesai kuliah. Karena itu juga dan karena kesibukan mengerjakan tugas akhir kami agak jarang bertemu waktu kelulusan. Hingga kemudian dia kembali ke kotanya dan aku kembali ke kotaku setelah kuliah, kami jarang berkirim kabar.
Temanku ini, akhirnya kutemukan kembali seiring dengan maraknya Facebook. Kami sering berkomunikasi lewat fesbuk, dan kadang sms-an cuma untuk menjaga silaturahmi.
Temanku itu, dari status-status fesbuknya, terlihat sering dirundung gelisah. Karena aku peduli, sering aku tanyakan kenapa. Sempat dia inbox aku, dia bilang dia khawatir suaminya nikah lagi. Sebagai teman, aku berusaha menghibur dan menyemangatinya.
Temanku ini, status-status fesbuknya sering menjadi perhatianku, karena dia sering sekali update status. Aku mengikuti dari fase kegelisahannya, kecemburuannya, kemarahannya, hingga sekarang memasuki fase kepasrahannya.
Temanku ini, selalu menjawab tidak apa-apa ketika kutanya kabarnya, ketika kulihat statusnya, atau ketika aku sudah lama tidak mendengar kabarnya. Temanku, aku tidak tau pasti apa yang terjadi padamu, aku hanya bisa menerka-nerka. Aku hanya berharap kamu memang baik-baik saja. Jika ada yang bisa kubantu, mungkin hanya dengan mendengar keluh kesahmu, jangan sungkan menghubungiku.

Friday, October 7, 2011

Arum dan Kegiatannya

Arum dan Kegiatannya

Waktu Arum masih TK dan istriku berhenti bekerja, Arum mulai kursus bahasa Inggris, mewarnai dan mengaji di dekat rumah. Karena waktu istriku kerja, tidak ada yang bisa mengantar Arum kursus dan mengaji kalau aku naik ke lokasi. Itu juga yang jadi salah satu alasan istriku berhenti bekerja.
Walau kursus mewarnai cuma setahun, tapi kursus bahasa Inggris tetap berlanjut hingga sekarang ini.
Di kelas 4 ini, jadwal Arum tambah padat. Senin sampai kamis pulang sekolah jam 2 siang, sampe rumah paling cepat jam 14.45. Senin, rabu, jumat dan sabtu kursus mata pelajaran di Artha dekat rumah. Selasa, kamis dan jumat kursus bahasa Inggris di Britton. Hari kamis les keilmuwan di sekolah, sabtu eskul bahasa Inggris.
Kadang aku kasihan liat dia dengan jadwalnya yang padat, tapi dia tetap semangat. Walau kadang dia kecapekan atau lagi malas aja, tapi aku selalu tekankan untuk tetap datang kursus.
Aku cuma bisa kasih semangat dan dukungan, selama aku masih membiayai, aku akan selalu mendukung apa aja kegiatan positif yang dia lakukan. Dan aku juga tetap memperhatikan kebutuhan dia untuk bermain.