Tuesday, September 11, 2012

15 juli

15 Jul Hari ini memang kami rencanakan untuk keliling mall dan beli oleh oleh. Pagi pagi kami langsung ke Bugis street. Karena Bugis Street belum buka, maka kami jalan jalan di sekitaran Bugis Street yang kalau hari minggu ternyata menjadi seperti pasar malam. Banyak macam barang yang dijual, dari baju, makanan hingga peralatan elektronik. Di sini kami membeli pembersih kaca dan plastik sealer yang kami anggap unik. Di Bugis Street kami membeli oleh oleh dan istriku mencari kaos kaos yang menurutnya nyaman dipakai. Sorenya kami ke Orchard Road, salah satu targetnya adalah membeli sandal FitFlop kesukaan Arum dan mamanya. Tapi ternyata harganya kalau dirupiahkan menjadi 1.3 jutaan, suatu harga yang terlalu mahal hanya untuk sebuah sandal saja bagiku. Akhirnya kubujuk Arum untuk beli yang lainnya, akhirnya Arum beli mobil remote control, dan mamanya beli food processor. Untuk ketigakalinya kami ke
Singapur, tidak pernah sekalipun kami menamatkan menjelajahi semua mall di orchard road.

14 juli

14 Jul
Hari ini kami habiskan waktu sepenuhnya di Universal Studio Singapore. Tidak seperti sebelumnya, kali ini kami membeli tiket langsung di tempat, dan ternyata masih ada walaupun weekend. Total harga tiket untuk kami bertiga adalah S$ 200. Ada beberapa wahana yang baru kita naiki kali ini, dan ada pula beberapa wahana yang memang baru, seperti Madagascar dan Transformer, The Ride. Untuk transformer, bagiku dan istriku, sangat menakjubkan. Di wahana ini, kita seolah diajak menaiki salah satu mobil autobots dan masuk ke tengah tengah arena pertempuran antara Decepticons dan Autobots. Sayangnya, semuanya bergerak terlalu cepat, jadi harusnya naik paling tidak 2 kali. Tapi antriannya yang sangat panjang bikin gempor kaki. Kami pulang setelah selesai pertunjukan terakhir, yaitu kembang api. Tapi, walaupun sampai malam, masih ada wahana yang belum kita coba, karena hari itu hujan dan istriku tidak kuat terus terusan jalan dan antri.

13 juli

13 jul Semenjak baru sampai Singapur, aku baru tahu kalau ada tempat wisata baru di Singapur yaitu Garden by The Bay. Ini adalah, sesuai namanya, taman di samping teluk Singapur. Areanya sangat luas, bagian bagian utamanya adalah super tree, flower dome dan tropical forest dome. Di super tree, ada pohon pohon buatan yang berukuran raksasa. Pohon buatan ini berupa struktur besi yang di dinding batang pohonnya diletakan berbagai macam tanaman. Uniknya pohon ini juga berfungsi sebagai penangkap air hujan dan pembangkit listrik tenaga matahari. Di sini juga ada sky walk, sejenis canopy bridge, yaitu jembatan yang menghubungkan antara pohon pohon tersebut. Selain sky walk itu, masuk ke area super tree ini tidak dikenakan biaya. Selain super tree, di sini juga ada flower dome, yang seperti namanya, adalah sebuah.kubah raksasa yang berisi bunga bunga tropis aneka warna. Di dalam ini indah banget, bayangkan aja ada kubah besar yang isinya adalah taman bunga raksasa dan beriklim sejuk. Ada juga tropical forest, yaitu sebuah kubah yang berisi gunung buatan yang dindingnya ditanam beragam tanaman tropis, dan dari atas gunung buatan ini mengalir air menjadi air terjun buatan. Di sini tak kalah indahnya daripada flower dome, sayangnya baterai kameraku habis waktu itu, jadi kami tidak banyak berfoto-foto kecuali pakai kamera handphone kami. Biaya masuk ke 2 dome S$ 28 (dewasa) dan S$ 15 (anak anak). Pulangnya kami sempat singgah di mall yang ada di bawah marina bay sands, sebelum kami kembali ke hotel. Setelah sempat istirahat selama sekitar 2 jam di hotel, kami pergi ke VivoCity Mall. Di mall ini ada tempat makan favorit kami, yaitu Banquet Food Court. Ini food court yang menyediakan hanya makanan asia, eropa, india yang halal. Kesukaan Arum dan mamanya adalah chiken rice, sedangkan kesukaanku adalah laksa Target kami berikutnya adalah menonton Dancing Crane di Resort World Sentosa yang ada setiap jam 9 malam. Dari Vivo City Mall ini, kami cuma hanya perlu menyeberang lewat Sentosa Board Walk selama 15 menit menuju tempat atraksi Dancing Crane ini. Pulangnya kami sempat beli oleh oleh coklat di toko permen yang ada di area RWS ini.

Saturday, August 11, 2012

12 Juli 2012

12-jul-2012
Sepulangnya aku dari job di Star Energy, aku mengajak istriku untuk ke liburan lagi dan pilihannya adalah ke Singapur lagi. Dari Jakarta kami berangkat naik Sriwijaya Air jam 09:20, tiketnya 1.8 jt untuk bertiga. Sesampainya di Singapur, karena belum booking hotel, kami minta tolong supir taksi yang kebetulan ramah banget, untuk mencarikan kami hotel yang murah. Patokannya kami cuma minta yang tidak jauh dari stasiun MRT. Dan akhirnya kami dapatkan Hotel Fragrance Lavender, dengan tarif S$118 weekdays dan S$ 148 untuk weekend, jadi total untuk 5 hari tarifnya S$ 620 (4.650 ribu rupiah). Sesampainya di hotel kami tidur dulu sampai sore, karena malam tadi pesawat istriku didelay dan baru nyampe jakarta jam 1-an. Sorenya kami ke Orchad road naik MRT, setelah sebelumnya kami membeli kartu MRT senilai S$12, termasuk isi 7 dollar satu tiket.

Pelukan

Minggu lalu pelan pelan aku mencoba untuk tidak menemani Arum tidur. Mulanya aku tidur di lantai dan Arum tidur tetap tidur di kasur. Tapi akhirnya malah dia ikut tidur di lantai. Besoknya, waktu dia tidur di kasur dia malah kesulitan tidur, akhirnya aku memeluknya sampe dia akhirnya tertidur. Mudah-mudahan waktu dia nanti sudah haid, dia bisa tidur sendiri. Walau mungkin masih takut tidur sendiri, paling nggak dia nggak perlu tidur dipeluk lagi. Aku juga nggak tau, kenapa dia suka banget kupeluk kalau mau tidur atau tidur menempel denganku yang tidak pake baju. Mungkin dia sudah terbiasa dengan bau badanku. Yang berat buatku sebenarnya, adalah tidak memeluknya ketika tidur. Karena sebenarnya aku juga hobi banget memeluknya erat sambil mencium rambut dan kulitnya yang malah tidak berbau sama sekali. Jadi dalam proses penyapihan ini aku juga merasa berat. Kukuatkan hatiku, ini semua demi kebaikannya juga.

Monday, July 23, 2012

Arum dan sifatnya

Arum, anakku sayang...
Mungkin kamu sudah menyadarinya, bahwa kamu memiliki sifat yang sangat mirip dengan mamamu. Banyak sifatmu yang sangat mirip dengan mamamu, bahkan lagu dan makanan pun kalian banyak kesamaan. Belum lagi kata-kata dan ekspresi kalian, banyak sekali kesamaan. Dan papa tahu, kamu sebenarnya sangat mengidolakan mamamu. Apapun yang mamamu lakukan, kamu sepertinya ingin menirunya, bahkan papa tahu kamu mau berjilbab ke sekolah karena kamu ingin seperti mamamu. Sebenarnya ini merupakan peringatan, bahwa mamamu seharusnya lebih berhati-hati dalam bertindak, karena kamu pasti akan menirunya. Papa sebenarnya tidak keberatan, karena memang banyak sifat mamamu yang patut ditiru, yaitu keteguhan hati dan kebersihan. Tapi memang ada beberapa sifat yang menurut papa kurang baik. Tapi manusia memang tidak ada yang sempurna kan? Cuma satu sifat papa yang sepertinya menurun ke kamu, yaitu selalu ingin on time, tidak terlambat. Papa sebenarnya bangga, tapi kadang kala kamu terlalu berlebihan takut untuk terlambat, baik untuk sekolah atau untuk kursus. Tapi kamu harus pertahankan, karena waktu adalah sangat berharga, bahkan waktu tidak bisa dibeli dengan uang. Waktu juga harus dihargai terutama jika berkaitan dengan janji untuk bertemu. Biarlah orang orang sekitarmu masih tidak malu untuk tidak on time, tapi kita jangan mengikutinya, karena di luar sana, orang yang tidak menghargai waktu akan dianggap tidak profesional. Jadi menghargai waktu adalah salah satu kunci kesuksesan.

Friday, April 27, 2012

Profesional

Waktu kemaren aku ketemu sama pak Kirman, salah satu operator senior kita, dia juga mengeluhkan kelakuan salah satu CO kita yang menolak naik kerja. Menurut dia, karena arogansi 1 orang yang mengakibatkan shut down, bukan hanya sesama CO saja yang rugi karena jadi sedikit days off-nya, tapi juga mengakibatkan kurangnya hari kerja operator-operator, crew kami. Kalau hari kerja kurang, berarti pendapatan juga berkurang. Astagfirullah, aku langsung tersadar bahwa efeknya cukup besar. Ternyata selama ini aku masih egois, aku kemaren berfikir bahwa cuma aku yang rugi karena susah off dan kurang istirahat. Harusnya aku lebih bersyukur karena masih sehat dan masih dipercaya untuk masih bisa kerja dan memimpin tim kerjaku. Untuk anakku tersayang, jika kelak kau besar nanti, bersungguh-sungguhlah dalam bekerja, bersikaplah profesional, sesungguhnya sikap profesional sesuai dengan tuntunan islam. Karena mungkin ada orang-orang yang tergantung pada hasil pekerjaan kita itu, secara langsung dan tak langsung. Maafkan juga papa kalau waktu papa dirasa kurang buat Arum, insyaallah akan papa cicil buat membayarnya.

Wednesday, April 25, 2012

job

Tanpa kita sadari, secara langsung atau tidak, apa yang kita lakukan berdampak pada orang di sekitar kita, kalau kita bekerja secara profesional, orang lain akan menerima imbas positifnya. Contohnya, cuma gara-gara 1 orang yang mangkir kerja, 1 unit shut down, banyak crew yang berkurang hari kerjanya yang mengakibatkan kurangnya pendapatan yang berimbas pada seluruh anggota keluarganya. Ternyata salah kalau selama ini aku berfikir cuma aku yang rugi karena kurang waktu off-nya, harusnya aku lebih bersyukur , bukannya mengeluh, masih diberi kepercayaan dan kesehatan untuk bekerja. Alhamdulillah.

Wednesday, April 18, 2012

cita-cita..

Salah satu cita-citaku adalah menjadi wali nikah untuk anakku Arumdapta. Aku tidak mau seperti kebanyakan orang yang malah menunjuk penghulu untuk menjadi wali nikah anaknya, aku ingin aku sendirilah yang jadi wali nikahnya. Karena itu salah satu tugas utama seorang ayah, menikahkan anaknya dan membekali ilmu dan akhlak untuk anaknya untuk mencari jodoh yang baik.
Untuk itu, aku harus tetap sehat sampai saatnya nanti dan aku harus menjaga anakku sampai saatnya nanti. Setelah itu, barulah aku bisa tenang.

Batal pulang..... lagi...

Tadi aku nelpon istriku dan anakku, Arum tadi bilang kangen. Aku juga kangen sama mereka, aku sudah jarang dapat waktu off yang cukup untuk melepas kangen. Apalagi semenjak salah satu temanku sudah tidak bisa bekerja lagi ke lapangan.
Kalau saja sesuai rencana, kemaren senin aku sudah pulang, atau paling tidak rabu besok. Tapi dengan alasan yang tidak masuk akal, penggantiku itu malah menolak naik. Aku yakin alasannya cuma satu, dia nggak mau naik ke barge ini, yang kerjaannya lebih ribet dan kompleks. Dari dulu dia memang begitu, nggak mau repot apalagi capek. Aku seringkali dongkol, tapi tetap saja nggak ada tindakan dari kantor.
Aaahhhh, capek kalau ngurusin dia itu.
Sabar sayang ya, doakan papa tetap sehat, biar papa bisa tetap kerja dan tetap bisa menemani Arum dan mama.

Thursday, March 15, 2012

:-(

Waktu bapakku meninggal kemaren, aku hampir tidak menangis. Waktu pertama dapat berita, akupun tidak spontan menangis, aku malah sibuk memikirkan gimana supaya pak Niti bisa menggantikanku agar aku bisa pulang. Waktu aku memberitahu Dwi, crewku, baru menetes air mataku walau cuma sebentar.
Sesampainya di rumah dan melihat jenazah beliau pun aku tidak menangis, aku malah bercanda dengan keponakanku yang sudah lama tidak bertemu.
Bahkan waktu diberi kesempatan untuk berpamitan sebelum kain kafan ditutup, aku tidak menangis. Aku berusaha menjaga agar ibu dan adik-adikku tidak meratapi dan menangis secara berlebihan. Waktu di dalam liang kubur dan tanah mulai menutupi, akupun tidak menangis.
Aku menahan tangis karena aku harus tegar dihadapan adik-adikku. Dalam sekejap, aku menjadi pemimpin keluarga besarku. Kepergian bapak yang tidak mendadak memudahkan aku tidak merasa kehilangan yang dalam.
Wajah bapak cuma terlihat seperti tidur dan bermimpi indah. Waktu aku mandikan bapak, wajahnya hampir tersenyum, sepertinya senang akhirnya anak sulungnya yang jarang datang akhirnya mengurusi dirinya di saat terakhirnya. Kadang aku masih berharap sebenarnya bapak cuma tidur, agar dapat perhatianku. Bahkan waktu di dalam liang lahat, wajahnya seperti masih muda, seperti jauh sebelum beliau sakit dulu.
Aku yakin, bapak memang berbahagia sekali, karena beliau akhirnya bertemu dengan Allah. Allah sudah terlalu baik mengurangi dosa beliau dengan sakit yang lama, dan memberikan waktu padanya untuk bertobat dan terus beribadah sampai akhir hidupnya. Terima kasih ya Allah, bimbing kami yang ditinggalkan, berilah tempat yang terbaik untuk bapakku.
Waktu pulang istri bertanya, "papa sedih kah?". Aku cuma bilang, "sedihnya sudah lewat", karena aku lebih sedih waktu beliau masih sakit.

Tuesday, March 13, 2012

29 Februari 2012

29 Februari 2012
Waktu aku datang ke rumah bapakku, sudah hampir maghrib, kulihat bapakku sudah terbujur kaku di ruang tamu kami, wajahnya tertutup kain putih tipis. Setelah aku menaruh tas dan jaket, aku menghampiri jenazah beliau. Kupegang tangan dan badannya, masih hangat, dadanya bahkan masih terasa panas. Sempat aku berharap bahwa beliau belum pergi, cuman tidur aja, tapi memang beliau sudah tidak bergerak lagi. Akupun pasrah, dan cuma bisa membaca Yasin disamping jenasahnya.
Sesudah membaca yasin, aku mengecek kesiapan penguburannya. Ternyata masih ada beberapa hal yang belum beres. Jadi aku membantu mencari tukang mandi jenasah, kain kafan dan perlengkapannya.
Jam 8-an, bersamaan dengan Arum, istriku dan mertuaku, crewnya chief Amir dan Andri datang melayat, mereka bahkan cukup lama ada dirumahku, I really appreciate it.
Besok paginya, jam 6-an aku dan adikku sudah mulai bergerak. Aku menjemput ketua rukun kematian, adikku membeli papan dan memotongnya. Air untuk mandi jenazah pun sudah siap. Kami ingin agar bapak segera dimakamkan, karena beliau meninggal sebelum ashar hari sebelumnya.
Aku dan adikku Daus mengikuti semua prosesi pengurusan jenazah, dari mempersiapkan kain kafan, memandikan, membungkus dengan kain kafan dan menyolatkan. Sebelum disholatkan, seluruh anggota keluarga mencium dan memeluk jenazah untuk terakhir kalinya, cuma aku yang tidak menangis, hanya pasti mataku berkaca-kaca. Aku harus kuat agar aku bisa p
Hingga akhirnya jenazah siap dimasukan ke mobil jenazah, sebelumnya aku disuruh menyampaikan kata sambutan untuk semua tamu yang melayat. Di sini air mataku sempat pecah, tapi hanya sebentar, aku mengucapkan terima kasih kepada semua tamu yang datang dan minta maaf atas nama mendiang dan keluarga.
Beliau dikuburkan di daerah sempaja, disini untuk kedua kalinya aku masuk ke lubang kuburan untuk menguburkan orang yang penting bagiku, yang pertama kali waktu aku menguburkan mertuaku. Di dalam liang kubur, aku, Daus dan Edi, adik iparku menyelesaikan prosesi penguburan. Yang masih melekat di ingatanku adalah waktu wajah bapakku diposisikan agar menempel ke dinding tanah. Hidungnya yang mancung memudahkan kita menempelkan wajahnya ke dinding. Itulah kali terakhir aku melihat wajahnya.
Ya Allah, berilah tempat terbaik baginya disisimu. Amin.

Thursday, March 8, 2012

Reksadana

Setelah lama tertunda-tunda, aku yang sudah teracuni oleh bukunya Ligwina Hartanto, akhirnya mulai investasi di reksadana. Itupun setelah agak ngotot dengan istri karena istriku masih belum terlalu percaya dengan reksadana. Dan setelah istriku pun mengajukan untuk investasi emas aku juga mengajukan investasi reksadana, aku cuma minta 1 juta sebulan saja untuk permulaan.
Setelah aku melakukan riset kecil-kecilan di internet, ternyata salah satu cara yang paling gampang untuk investasi reksadana adalah melalui bank Commonwealth. Kebetulan ada bank Commonwealth di Balikpapan, dan transfer antar bank pun makin mudah saat ini.
Kebetulan juga ada fasilitas AutoInvest di bank ini, jadi aku tidak perlu repot repot beli reksadana sendiri, cukup buka rekening di Commonwealth, pilih reksadana yang mau dibeli dan daftar AutoInvest, selesai deh.
Sayangnya aku belum sempat riset mendalam tentang reksadana mana yang bagus, jadi aku hanya memilih reksadana berdasarkan rekomendasi dari CS-nya Commonwealth yang ramah dan memiliki alis mata yang bagus sekali. Aku memilih Schroder dana mantap plus II (pendapatan tetap) dan Schroder 90 plus equity fund (saham). Sengaja aku beli 2 macam dengan tipe yang berbeda, yang satu memiliki resiko rendah dan yang satunya resiko sedang, masing-masing 500 ribu sebulan.
Tujuanku investasi reksadana ini adalah sebagai tabungan jangka panjang untuk keluargaku kelak. Rencanaku, kalau dalam setahun kelihatan untungnya, aku mau menambah nilai investasi tersebut. Mungkin kelihatan terburu-buru dalam memilih jenis reksadana ini, tapi paling tidak aku harus memulainya, karena makin cepat kita memulai makin besar keuntungan yang kita dapatkan. Dan aku juga yakin bahwa pertumbuhan ekonomi negara kita akan membaik. Aku tidak terlalu mengharapkan keuntungan yang berlebihan, aku cuma ingin paling tidak nilai uang yang kita miliki sekarang tidak berubah.
Semua ini kulakukan untuk anakku yang tercinta, mudah-mudahan bermanfaat untuk biaya pendidikannya kelak.

Wednesday, February 29, 2012

mbah Imam


Sudah setahun lebih bapakku sakit. Beliau terserang stroke untuk kedua kalinya. Beberapa tahun yang lalu beliau juga terkena stroke, tapi waktu itu cepat pulih. Serangan stroke kAli ini, beliau tak kunjung pulih meski telah mengikuti beberapa macam terapi. Mungkin karena merasa lambat pulih, beliau jadi gampang frustasi. Banyak sekali terapi yang diikuti, tapi baru beberapa kali terapi dan tidak merasakan perubahan beliau ngambek dan berhenti ikut terapi. Begitu juga kalau mendapat info tentang pengobatan, beliau selalu minta diantar. Ibuku dan adik-adikku sering mengeluh karenanya, mereka berharap bapakku itu lebih sabar dan lebih tekun untuk berobat.
Aku yang jarang bisa menjenguk beliau cuman bisa menasehati untuk lebih bersabar, malah aku sering terpaksa harus menolak mengantar beliau berobat ke tempat-tempat yang kadang nggak jelas.
Beberapa bulan terakhir sebenarnya kondisi beliau sudah lumayan, ada beberapa obat yang rutin dia minum. Menurutku, beliau sebenarnya hanya butuh untuk berlatih dan berpikir positif. Sayangnya, kondisi ibuku yang juga stress dan kondisi keluarga adikku yang kurang baik juga mempengaruhi kondisi bapakku. Beliau jadi ikut stress dan hilang semangat. Tapi alhamdulillah, bagaimanapun kondisi beliau, beliau nggak pernah meninggalkan sholat 5 waktu.
Pagi ini, aku mendapat berita kalau kondisi beliau sedang menurun. Beliau sudah tidak mau makan dan sudah tidak bisa berdiri sendiri. Adikku wiwi dan Daus segera ke Samarinda untuk langsung menjenguk bapakku. Mudah-mudahan semua baik-baik saja, mudah-mudahan yang terbaik yang Allah berikan buat beliau.
Baru aja aku dapat berita kalau beliau telah meninggal dunia. Aku berusaha kuat, tapi tetap mengalir juga air mata ini. Terima kasih pak, selamat jalan.
Ya Allah, terimalah dia di sisimu, di tempat yang terbaik.

Sunday, February 26, 2012

Arum dan Mamanya


Arum dan Mamanya

Hubungan Arum dan Mamanya sebenarnya sangat dekat. Walaupun kelihatannya sering bertengkar, tapi aku tau sebenarnya sangat saling menyayangi. Sebagai mamanya, istriku hapal betul gelagatnya Arum, sampai dia tau tanda-tanda kalau Arum mau buang air besar. Mamanya juga hapal apa saja kesukaan Arum. Sampai sampai dia mau belajar masak soto banjar yang kayaknya susah hingga bisa masak soto banjar hampir setara dengan soto banjar langganan kami.
Sebenarnya, kalau kuamati, sebenarnya Arum itu fotocopy dari mamanya, kecuali wajahnya yang kata orang lebih mirip aku. Dari sifatnya yang teguh dan keras kepala, sampai cerewet dan hobi ngomelnya. Belum lagi hobi mereka yang sama sama suka makan soto banjar dan minum kopi. Kadang kadang istriku sendiri kewalahan menghadapi omelannya si Arum, tapi aku ingatkan dia bahwa seperti itulah mungkin nenek, ibunya istriku, kewalahan menghadapi kecerewetan dia dulu waktu kecil.
Waktu aku off kemaren, Arum sangat suka membelikan pisang molen dari sekolahnya untuk mamanya, katanya mama suka banget sama pisang molen itu. Yang lucu juga, waktu disuruh mengisi data siswa dari sekolah, dia menulis nama mamanya di kolom nama orangtua, bukannya aku, papanya.
Walau aku sering khawatir kalau mereka sedang bertengkar, tapi aku yakin sebenarnya mereka sangat saling menyayangi. Dan tiap hari mereka tampak lebih saling mengerti. Dan aku sering berpikir bahwa, jarangnya kehadiranku di rumah membantu mereka untuk lebih saling dekat satu sama lain. Dan aku sedih tidak bisa lebih sering bersama mereka, mudah-mudahan kalian mengerti dan bisa lebih dewasa menghadapinya. Karena mungkin aku tak selamanya sering bersama kalian. I love you both, more and more everyday.

Sunday, February 12, 2012

Pilihan Pilihan Arum

"Arum, kenapa besok nggak mau masuk sekolah?"
"Arum malas Pa, besok itu acaranya Isra' Mi'raj, kita disuruh bawa makanan, pake baju muslim bebas, paling cuman main-main di aula, terus makan, baru pulang, gitu aja. Arum nggak mau Pa"
"Ya sudah, tapi di rumah istirahat ya."

"Arum, kenapa nggak mau ikut acara di tempat kursus bahasa Inggris-mu?"
"Itu tuh acara telur paskah Pa, itu kan acaranya orang kristen."

"Arum, kalau istirahat ngapain aja sayang?"
"Paling makan di kantin, trus baca buku di kelas aja"
"Nggak main sama temen-temenmu kah?"
"Malas Pa"

"Ma, sekali-sekali Arum nggak kursus Artha ya?"
"Kenapa?"
"Arum mau ngaji dari jam setengah empat, soalnya kalau dari jam setengah empat kita sholat ashar sama-sama dulu."

Itulah sebagian pilihan-pilihan yang diambil Arum. Pilihan-pilihan yang kadang aku sendiri kaget, karena pertimbangannya yang nampak dewasa. Dia memang terbiasa tidak menyia-nyiakan waktu terbuang percuma.
Terus berusaha dan belajar sampai kapan pun ya Arum, anak papa yang paling papa banggakan.

Saturday, February 4, 2012

Raport Arum

Nilai raport Arum semester ini anjlok, turun dari semester sebelumnya. Waktu aku ambil raportnya awalnya aku juga kaget. Aku, gurunya Arum dan istriku mencoba menduga-duga penyebabnya, dan aku hanya menerimanya. Sebenarnya nilainya cukup lumayan, yaitu 875, tapi karena persaingan di kelasnya yang ketat maka dia cuma rangking 30. Padahal untuk seluruh kelas 4, Arum itu rangking 38.
Kelasnya sekarang ini, yaitu kelas CiMiPA, memang kelas khusus jadi persaingannya ketat.
Waktu Arum pulang, aku sempatkan bicara dengan pelan sama dia. Aku tanyakan apa kesulitannya, walau dia sendiri kurang mengerti penyebabnya. Aku pesankan sama dia, untuk jangan malu bertanya sama guru kalau nggak mengerti. Kalau masih kurang mengerti juga, minta guru kursusnya di Artha yang menjelaskan. Dan kebetulan, Artha yang memonitor hasil raportnya pun menyuruh Arum untuk masuk tiap hari agar lebih intensif. Jadi sekarang jadwalnya Arum itu setiap hari dari jam setengah empat sore sampai jam enam penuh dengan kursus, ngaji dan bahasa Inggris.
Aku merasa sedikit bersalah, karena seharusnya aku bisa lebih mengajarinya matematika. Kalau pas off, aku usahakan semaksimal mungkin memonitor dan mengajarinya.
Jangan menyerah sayang, terus berusaha.

Wednesday, January 11, 2012

Kursus dan mengaji-nya Arum


Barusan aku nelpon istriku, dia cerita kalau Arum tadi baru aja mulai ngaji di mesjid Namirah yang di dekat rumah. Kata istriku, Arum keliatan bersemangat untuk ngaji, karena dari dulu dia suka mengaji. Malahan dia tidak mau ditunggui mamanya, dia mau pulang sendiri katanya, pake sepeda.
Dan karena raport semester ganjilnya menurun, jadi dia harus kursus di Artha setiap hari. Jadi jadwalnya Arum sekarang, kursus bhs Inggris, kursus Artha dan mengaji di mesjid.
Meski keliatannya jadwalnya padat, aku harap Arum kuat dan sanggup. Karena aku mau membiasakan Arum untuk kerja keras dari sejak dini. Karena kerja keras hanya akan menjadikan kita orang yang sukses atau orang yang tangguh.

Monday, January 9, 2012

Arum pulang liburan

Kemaren Arum akhirnya pulang dari liburannya dengan ibu Nila sekeluarga. Betapa leganya aku ngeliat dia nongol di ruang kedatangan bandara sepinggan, langsung kami berpelukan dan terus nempel sesudahnya.
Dia nampaknya sangat kangen sama mamanya, karena dia jarang terpisah dari mamanya. Karena kalau terpisah dengan aku sudah terbiasa.
Kuperhatikan Arum sudah banyak perubahan. Dia lebih mandiri dan dewasa. Mungkin karena terbiasa mandiri sewaktu liburan. Malam itu juga kami sempatkan untuk berjalan-jalan ke mall karena kebetulan dia juga mau potong rambut.
Sayangnya, aku cuman bisa semalam sama Arum. Karena aku harus naik kerja lagi hari ini. Nggak papa, yang penting Arum sudah pulang dengan sehat dan selamat. Alhamdulillah.