Tuesday, July 27, 2010

Berlari kecil

Setiap kali, sejak Arum masuk TK, melihat dia berlari-lari kecil masuk ke gerbang sekolah dan tempat kursus, ada keharuan dan kebanggaan dalam hatiku. Terharu karena dia tumbuh jadi anak yang sehat dan pintar, bangga karena dia begitu bersemangat bersekolah dan menuntut ilmu.
Aku cuma bisa mengucapkan, alhamdulillah dan allahuakbar.

Tuesday, July 20, 2010

Jilbab

Mulai kemaren, awal Arum masuk kelas 3, Arum sekolah memakai baju lengan panjang, rok panjang dan jilbab.
Semua itu atas kemauannya sendiri. Tanpa ada himbauan apalagi paksaan sama sekali dari aku dan istriku.
Memang sudah lama dia pengen pake jilbab. Bahkan di luar sekolah pun dia selalu merasa risih jika memakai celana atau rok yang terlalu pendek, atau baju dengan bahu terbuka.
Mudah-mudahan dia bisa selalu menjaga pakaiannya hingga dia dewasa nanti.

Monday, July 19, 2010

Sakit perut

"Pa, perut Arum sakit"
"Sini papa kasih minyak tawon" aku usapkan minyak tawon, andalan keluarga kami, ke perut anakku.
"Sini peluk papa" aku peluk Arum, dan dia memelukku erat.
"Masih sakit, Pa, perut Arum" katanya tak lama kemudian.
Mendengar itu aku sedih. Aku berharap, dengan pelukanku, sakitnya bisa hilang. Rupanya dia pun berfikir yang sama.
Aku ingin dia tidak pernah sakit atau terluka. Aku ingin selalu menjaganya.

Sunday, July 18, 2010

NG Club


Pertengahan 1999, waktu aku baru lulus kuliah dan masih nganggur di Samarinda, Faisal, temen karibku sejak SMP mengajakku untuk ikut klub NG.

Klub NG, singkatan dari Next Generation ini adalah klub bahasa Inggris yang beranggotakan orang-orang, sebagian besar anak muda, yang menggemari bahasa Inggris dan berkomitmen untuk bersama-sama mengembangkan kemampuan bahasa Inggris.

Pendiri klub ini adalah beberapa mahasiswa Universitas Mulawarman yang kebetulan bersahabat dan memiliki kesamaan ingin mengembangkan kemampuan bahasa Inggris. Di antara dedengkotnya antara lain Adi, Dini, Lina dan Yeni. Mereka jugalah yang memiliki kemampuan bahasa Inggris paling baik di antara anggota yang lain, sehingga mereka yang biasanya memimpin acara setiap minggunya, dan Adi secara aklamasi diangkat sebagai ketuanya.

Acara rutinnya, setiap hari minggu berkumpul, berdiskusi, main game, berdebat kadang-kadang, menggunakan bahasa Inggris. Intinya, melakukan kegiatan bersama untuk mengembangkan kemampuan bahasa Inggris.

Biasanya ada salah satu senior yang menentukan dan memimpin kegiatan dengan topik atau tema tertentu. Biasanya berupa diskusi, menyampaikan pendapat atau berdebat tentang suatu topik yang lagi hangat. Setelah itu, ada permainan/game yang ringan sebagai penutup. Semuanya dilakukan dengan menggunakan bahasa Inggris.

klub NG ini begitu bebas dan terbuka, siapapun bisa datang tanpa ikatan sama sekali. Tidak perlu bayar apapun. Sayangnya, karena keterbukaannya ini, tidak ada komitmen yang memikat anggota, kecuali komitmen pada diri masing-masing untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris. Sehingga, sering terjadi, ada orang baru yang datang sekali, minggu depannya tidak datang lagi. Yang kutangkap, rata-rata mereka tidak kembali lagi karena mereka minder melihat anggota yang lain yang sepertinya lebih bagus bahasa Inggrisnya. Padahal, kami tidak pernah membeda-bedakan kemampuan, apalagi merendahkan. Prinsip kami, kita belajar sama-sama, saling mengisi, saling berbagi.

Ada seorang anggota yang nekat walau kemampuannya kurang, tapi dia rajin ikut kegiatan di NG. Terbukti sekarang bahasa Inggrisnya lumayan, karena dia bertekad kuat untuk belajar, berani malu dan nggak takut salah. Aku terus terang salut dia, dia sekarang menjadi orang yang cukup sukses.

Yang menarik, anggotanya sangat beragam, ada yang masih SMA, karyawan, pengangguran, dan mahasiswa (sebagian besar). Keuntungannya, kita bisa mendapatkan wawasan dari latar belakang yang berbeda-beda. Sebagian besar anggota yang rutin datang biasanya juga menjadi sahabat di luar klub.

Aku sempat hampir setahun ikut klub ini, dan terus terang aku akui, klub ini telah memberikan banyak pengalaman dan pelajaran yang berharga, hingga aku akhirnya diterima bekerja di sebuah perusahaan multi nasional di Balikpapan. Dan sayangnya, semenjak aku kerja, aku mulai jarang datang, karena agak berat musti bolak-balik Samarinda - Balikpapan setiap minggunya. Dan setelah aku menikah, aku tidak pernah ikut kegiatan NG lagi. Dan aku dengar sekarang, dari temen-temen NG yang jadi sahabatku hingga sekarang, NG sudah vakum. Maklum juga, sebagian besar anggota, terutama yang senior, sudah bekerja dan menikah.

Prestasi terbesar NG adalah, waktu kami berhasil mengadakan lomba pidato dalam bahasa Inggris untuk tingkat SMA di Samarinda yang diadakan di Mall Mesra Indah. Walau dengan dana dan sponsor yang kurang memadai, kami berhasil menyelenggarakannya dengan sukses. Tapi bagiku, dalam lomba itu, bisa membangkitkan keberanian untuk berlomba, kebanggaan guru dan orangtua adik-adik peserta, adalah kesuksesan yang sebenarnya. It's priceless.

Sayang, klub NG ini nggak aktif lagi. Beberapa kali aku berfikir untuk membentuk klub seperti ini lagi. Aku yakin, banyak pemuda-pemudi kita yang memiliki potensi yang bagus. Aku ingin memberikan kontribusi, walau sedikit, untuk kemajuan bangsa ini.

Kepada semua senior dan anggota NG, dengan tulus, aku mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua yang telah kalian beri dan bagikan kepada aku. Baik itu pelajaran maupun persahabatan.

Tuesday, July 13, 2010

Arum's First Day at School

Arum's First Days at School
Kemaren adalah hari pertama anak-anak masuk sekolah. Di tivi, banyak berita tentang anak-anak yang menangis di hari pertama sekolah mereka, biasanya karena takut dan tidak mau ditinggal ibunya.
Aku jadi teringat waktu Arum pertama kali sekolah TK, tanpa aku duga sebelumnya, Arum ternyata tidak cerewet sama sekali. Waktu guru TK yang belum dikenalnya menjemput di gerbang sekolah, dia langsung nurut.
Padahal Arum biasanya tidak mau ikut sama orang yang tidak dikenalnya. Tapi mungkin karena dia tau itu guru, dan mungkin karena dia sangat bersemangat untuk bersekolah maka dia jadi berani. Malah aku yang khawatir, di hari pertama itu, aku menungguinya sampai dia pulang. Waktu itu aku liat, banyak anak-anak yang menangis di hari pertama sekolah itu. Aku jadi sangat bangga dengan Arum hari itu.
Begitupun waktu masuk SD, walau hampir tidak ada teman yang dikenalnya, tapi dia tidak takut, bahkan bersemangat di hari pertamanya itu. Malahan, dia pesan sama mamanya untuk tidak ditunggui. Aku tambah bangga dengan Arum.
Mudah-mudahan, dia selalu bersemangat dan tidak takut untuk belajar dan menghadapi tantangan-tantangan baru.