Thursday, August 9, 2018

Pesawat

Dulu waktu Arumdapta masih kecil, waktu berumur sekitar 3-4 tahun. Aku mengajak Arum mengantar salah satu anggota keluarga ke bandara yang akan pergi naik pesawat. Waktu itu di bandara masih ada anjungan untuk orang orang bisa melihat para penumpang untuk naik pesawat. Waktu itu Arum belum pernah naik pesawat, waktu itu aku masih baru merintis karir di pekerjaanku sekarang. Seperti anak anak pada umumnya, Arum juga waktu itu pengen banget merasakan naik pesawat, tapi hingga saat itu aku masih belum sanggup membawa Arum naik pesawat. Padahal waktu itu kakak Devy, sepupunya sudah pernah naik pesawat. Aku selalu menjelaskan bahwa, mereka yang bisa naik pesawat adalah mereka yang kaya, yang banyak duitnya, yang mampu untuk membeli tiket pesawat. Di sebelah kami waktu itu ada seorang anak dan ibunya yang rupanya sedang mengantar ayah mereka untuk naik pesawat. Tiba tiba Arum bertanya kepadaku, "Papa, papanya kakak itu banyak duitnya ya, bisa naik pesawat..?". Aku sempat tertegun, aku merasakan dari kata katamu bahwa kamu juga pengen naik pesawat. Aku cuma bisa mengiyakan, dan waktu itu aku berjanji nanti kalau Papa ada duit, papa akan mengajak kamu untuk naik pesawat dan jalan jalan bersama mamamu.
Sekarang, mungkin kamu lebih sering naik pesawat naik daripada selama hidup papa. Bahkan besok kamu akan pergi ke Kanada dalam rangka program Over Seas dari sekolahmu. Itu jauh lebih jauh daripada yang Papa pernah jalani.
Mamamu memang selalu bertekad agar kamu bisa pergi dan menuntut ilmu sejauh mungkin untuk memperluas wawasanmu. Mamamu berharap kamu memiliki pengalaman dan wawasan yang mendunia. Sedangkan Papa, Papa cuma berharap kamu selalu melakukan yang terbaik, berusaha yang terbaik dan jangan pernah menyerah. Hadapi semua kesulitan, jangan lari dari masalah, karena jika kamu bisa menghadapi suatu masalah, akan bisa menjadikan dirimu orang yang tangguh.
Pergilah sejauh mungkin, jelajahi bumi Allah ini, hingga kamu bisa menyadari kebesaran Allah, menjadikanmu orang yang lebih beriman. Semoga kamu bisa termotivasi untuk berusaha selalu menjelajahi bumi Allah ini, menuntut ilmu setinggi mungkin. Papa akan berusaha mendukungmu, tapi bila nanti papa sudah tidak mampu, Papa harap kalian jangan menyerah, papa harap kalian berusaha sendiri. Kuatkan tekad, berdoa dan berusaha, insyaallah diberi jalan sama Allah.
Papa tetap akan selalu rindu kalian, Arum dan Altaf. Tapi papa lebihbahagia kalau kalian bisa bertualang mencari ilmu sejauh-jauhnya.
Pesan Papa, selama nanti kamu di sana, lebih banyak berinteraksi dengan orang, dengan keluarga tempat kamu tinggal dan dengan teman temanmu. Kurangi interaksi dengan gadgetmu, apalagi saat bersama orang orang, berusahalah berinteraksi, berbicara dan mengobrol, itulah cara terbaik untuk menghargai mereka.

Wednesday, August 8, 2018

Mamamu

Kadang kadang Papa heran, keliatannya Papalah yang suka memanjakan kamu. tapi anehnya kalau Arum minta barang barang yang mahal, Mamamu lah yang selalu menyetujuinya. Padahal sebenarnya Papa tidak selalu setuju 100 persen dengan keputusan Mamamu itu. Seperti waktu kamu beli sepatu mahal, beli laptop mahal, dan beli hape yang harganya 4 kali lipat harganya hape Papa. Bahkan mamamu lah yang sebenarnya dari awal mendorong kamu untuk lebih sering naik Garuda. Kalau Papa lebih suka cari yang lebih murah, yang cukup saja. Tapi mamamu berprinsip lebih mahal sedikit tidak apa-apa tapi lebih awet dan lebih berkualitas.
Maka dari itu, kamu harus lebih banyak berterima kasih sama mamamu. Nggak perlu terlalu berlebihan, cukup bantu mamamu sebisa mungkin, dan jaga perkataanmu selalu. Dan sayangilah selalu mamamu. Karena papa tau mamamu cuma mau Yang terbaik buat kalian berdua.