Thursday, December 29, 2016

Number 1 Girl

Bagi papa, Arum itu tetap cewek nomer 1 di hati papa. Arum tetap anak nomer 1 papa. Cuman Arum yang papa panggil sayang di dunia ini, bahkan mamamu dan adikmu Altaf tidak papa panggil sayang, walaupun sayang papa ke mamamu dan adikmu tidak kalah besarnya.
Suatu saat nanti, kamu akan mengerti kenapa papa kadang marah sama kamu. Suatu saat nanti, kamu akan mengerti kenapa papa ngasih kamu batasan dan larangan laranganmu. Mungkin nanti kalau kamu punya anak, baru kamu mengerti mengapa papa marah dan larang larang kamu. Karena papa pun begitu, banyak hal yang mbah lakukan atau larang ke papa, baru papa mengerti maksudnya setelah papa punya anak kamu dan Altaf.
Sampai kapan pun, papa tetap sayang kamu. Bahkan jika nanti ada laki laki yang mencintai dan menikahimu, yakinlah sayang papa masih lebih besar. Sampai kapan pun, selama papa masih hidup, kamu bisa mengandalkan papa. Jangan takut minta apapun sama papa.
Makanya papa sempat heran waktu kamu sakit, kamu papa tawarin tidur di kasur, dan papa tidur di lantai kamu tanya "nggak papa kah?". Anakku Arumdapta, bahkan jiwa papa pun rela papa korbankan untukmu.
Dan ingat juga Papa tetap akan selalu kangen sama kamu.

Singapore, again

Tanggal 17 desember kemarin kami me Singapur lagi. Kali ini agak beda, karena kami bersama keluarga dari istriku, total jumlahnya ada 11 orang. 5 dewasa, 3 ABG dan 3 Anak Anak. Kali ini juga kami nginep Di sebuah apartemen di Wilkie road, dekat selegie. Apartemennya cukup kecil, cuma 1 kamar Utama dan 1 kamar semi permanen, tapi dilengkapi dapur dan mesin cuci. Disediakan juga rice cooker oleh apartemennya, jadi lumayan bisa menghilangkan biaya sarapan selama di sana. Total biaya sewa apartemennya 18 juta rupiah untuk 6 malam.
Untuk jalan jalan, standard lah, ke Universal Studio, Singapore Flyer, Merlion, Bugis dan Orchard. Nggak terlalu banyak sih, soalnya agak repot dengan bawa banyak anak kecil, persiapan aja bisa sampe 2 jam, belum lagi stamina 2 anak bu Nila yang gampang capek, jadi banyak tempat yang terlewatkan. Termasuk juga harus kompromi dengan yang lain mau kemana aja.
Kali ini aku membeli kartu telepon Singtel selama disana. Lumayan dengan harga Sing $ 15, bisa dapat 5 hari telpon, SMS dan terutama data Internet sebesar 4 GB. Ini penting juga untuk komunikasi kalau kami terpisah dan internet untuk buka Map dan mengecek jalur bus. Dengan adanya internet, kita bisa mencari jalur bus ketempat tempat yang kita tuju. Dengan bus bisa lebih nyaman bisa liat liat suasana kota, apalagi kebetulan apartemen kita tidak terlalu dekat dengan MRT.
Satu tips lagi jika kita memerlukan transport untuk maksimal 13 orang, kita bisa menggunakan mobil besar yang mereka sebut combo. Harganya bisa lebih murah daripada harus pake 3 taksi biasa.

Thursday, December 8, 2016

Instagram

Sekarang papa sering banget buka Instagram, selain sebagai media sosial papa, papa juga selalu menunggu posting-anmu Arumdapta. Dengan makin dekatnya kamu dengan media sosial dan internet, kamu terasa  makin jauh dari keluargamu sendiri. Di Instagram papa juga bisa memonitor kegiatan kamu, walau mungkin nggak bisa sepenuhnya terpantau. Paling tidak, dari posting-anmu dan kondisi yang papa liat langsung, papa bisa menebak moodmu.
Papa juga follow akun Instagram teman teman dekatmu, dan cukup terhibur kalau fotomu muncul di akun temanmu. Karena wajahmuu sendiri malah jarang nampak di akun Instagrammu. Yang paling bikin papa tersenyum waktu kamu posting video dimana adikmu Altaf juga muncul. Tapi papa juga sedih waktu kamu posting kemarahanmu sama Papa karena adikmu merusak mobil remote-mu. Kamu mempertanyakan jawaban papa yang menganggap itu nggak papa karena kamu baru saja beli sepatu lagi dengan harga yang mahal. Padahal mobil itu sudah lama rusak, dan kamu pun nggak pernah memainkannya lagi. Harusnya kamu bisa merelakannya, biar adikmu bisa main. Entah apa alasannya sampai gara gara mobil itu kamu sampai marah besar.
Mungkin nanti waktu kamu sudah jauh dari rumah, Papa cuman bisa mengintip akun Instagrammu, berharap wajahmu muncul supaya papa bisa terhibur.
Saat ini sepertinya kamu lagi gandrung sama salah satu boy band korea. Papa masih bisa mentolerirnya, masih lebih baik daripada kamu keluyuran di luar rumah dengan orang orang belum tentu berniat baik sama kamu. Tapi sayang, kamu masih sulit disuruh sholat, itu yang paling papa sedihkan sekarang. Dengan kamu bersekolah di IIHS, papa harap kamu bisa rajin sholat dan jadi anak yang bertakwa.
Saat ini sudah hampir 2 minggu kamu marahan sama mamamu. Padahal cuma karena komentar mamamu mengenai pemilihan baju hitam untuk photo year book dengan teman temanmu. Kamu jadi nggak pernah makan siang di rumah. Dan papa jadi sedih melihatnya. Kamu harus lebih bersabar dan memaklumi mamamu, papa tau kadang mamamu berlebihan kalau cerewet atau berkomentar, tapi papa lebih memilih untuk diam dan memakluminya aja.

Thursday, December 1, 2016

IIHS

Semenjak beberapa bulan lalu Arum meminta untuk sekolah di IIHS di Jakarta. Sekolah ini setingkat SMA dengan dasar Islam dan sistem boarding. Sebelumnya kita memang menyarankan dia untuk sekolah islam dengan sistem boarding di luar Kalimantan. Dengan harapan supaya Arum bisa lebih belajar tentang Islam dan bisa rajin sholat dan jadi anak yang sholehah. Pilihan pertama yaitu SMA Dwi Warna di daerah jawa barat ditolaknya, begitu juga sekolah pesantren islam di Malang. Setelah dia liat IIHS, dimana ada kakak kelasnya yang juga bersekolah di sana, dia meminta untuk sekolah di sana.
Minggu lalu akhirnya Arum dan mamanya pergi tes ke Jakarta dan senin kemaren alhamdulilah, kami diberitahu bahwa Arum keterima di IIHS. Dan setelah itu kami membayar uang awalnya total 69 juta rupiah. Itu sudah termasuk uang masuk, seragam, kesehatan dan uang bulanan 4 bulan pertama. Untuk perkiraan biaya total selama sekolah disana sampai 270-an juta. Itu belum termasuk biaya program ke luar negeri yang bisa mencapai 1500 US Dollar.
Sebenarnya biayanya cukup berat bagi kami, apalagi dengan kondisi perminyakan sekarang. Bahkan beberapa bulan ini ada penurunan pendapatanku. Ditambah adanya pengumuman dari perusahaan minggu lalu mengenai penghapusan beberapa tunjangan untuk kami.
Tapi istriku tidak terlalu khawatir, alasannya, inilah investasi kami yang sebenarnya. Inilah yang kami bayar dari hasil tabungan kami selama bertahun tahun. Untuk anak kami jadi anak yang sholehah itulah sebenarnya investasi kami di akhirat nanti. Kami sudah merencanakan, rumah akan kami jual untuk sekolahnya nanti. Lagian memang 1 rumah itu kami rencanakan untuk biaya sekolah anak kami nanti.
Sebenarnya, mungkin inilah jawaban Allah atas doa kami agar anak kami bisa jadi anak yang sholeh dan sholehah. Karena selama ini kalau di rumah, Arum susah sekali untuk disuruh sholat. Sekarang Arum malah sering ribut sama mamanya. Mungkin lebih baik kalau Arum mulai belajar mandiri.
Harapan kami, Arum bisa belajar sebaik baiknya. Rajin sholat dan beribadah, supaya kami orang tuanya bisa masuk surga, amin.

Just the two of us (2)

Tanggal 18 sampai 20 November kemaren mamamu dan kakakmu jadi ke Jakarta untuk kakakmu ikut tes di IIHS. Kamu sama Papa di rumah aja.
Waktu mamamu berangkat, kamu papa ajak jalan, ke bank dan cuci mobil. Maksudnya supaya kamu tidak melihat mamamu berangkat, karena kalau kamu melihat mamamu berangkat, kamu pasti nangis. Kamu memang biasa meninggalkan mama pergi sama papa, tapi kamu pasti nangis kalau mama yang pergi meninggalkan kamu, walau cuma sebentar. Waktu akhirnya kita pulang, seperti yang sudah diduga, kamu berteriak mencari mamamu. Supaya kamu nggak nangis, papa ajak kamu jalan. Tapi setiap pulang, kamu pasti tetap cari mamamu kalau kamu tidak sibuk bermain. Malamnya, waktu papa coba menidurkanmu, kamu ngamuk, kamu minta keluar mencari mamamu. Akhirnya papa ajak kamu jalan pake mobil, putar putar kota, sambil nonton filmmu di mobil, sampai akhirnya kamu tertidur di mobil hampir jam 1 malam.
Paginya kamu terbangun, nempel ke papa, pegang pegang nenen, trus kamu sadar bukan nenen mamamu, lalu kamu nangis lagi mencari mamamu.
Pagi itu kamu papa ajak ke taman supaya kamu nggak nangis, sampai kamu lupa. Trus kita pulang, kamu asyik main sampe siang. Siangnya kita cari makan, tapi kamu nggak mau, hingga akhirnya tertidur di gendongan papa. Kali ini kamu tertidur hampir 3 jam, mungkin karena malamnya kamu kurang tidur.
Bangun tidur kamu asyik main lagi sampai sore. Setelah mandi sore, main lagi sampai sesudah isya baru papa ajak kamu keluar. Kita jalan jalan ke mall biar kamu senang, dan ketika sudah keliatan ngantuk, papa ajak kamu mutar mutar sampai kamu tertidur di mobil sekitar jam 11 baru kita pulang dan kamu tidur sampai subuh.
Minggu pagi kamu bangun lebih pagi, seperti kemaren nya, kamu mencari mamamu lagi. Setelah terang, papa ajak kamu jalan jalan ke lapangan mereka, karena minggu sebelumnya kamu suka main pancing pancingan di lapangan merdeka, dan kamu bisa main hingga satu jam lebih. Tapi baru sebentar putar putar di lapangan merdeka, kamu malah tertidur. Akhirnya kita pulang dan kamu tidur lagi. Siangnya, papa ajak kamu lagi ke lapangan merdeka sebentar, trus ke mall liat cat show dan pulang lagi. Siangnya kamu sempat tertidur lagi.
Sore setelah mandi, kita jalan jalan ke taman 3 generasi, trus ke Dome. Papa usahankan mengisi waktu supaya kamu tidak terlalu mencari cari mamamu. Rencananya mamamu pulang setelah maghrib. Setelah sholat maghrib, kita ke bandara untuk menjemput mama. Agak delay sedikit, dan akhirnya mamamu sampai dan kamu bisa ketemu mamamu dan kakakmu. Nampaknya kakakmu kangen juga sama kamu.
Papa rasa memang berat mengurusmu, tapi papa nggak mengeluh, papa mensyukuri semua waktu yang diberikan bersamamu. Alhamdulillah selama sama papa kamu tidak sakit, walau mungkin kamu sedikit kurang tidur dan makanmu tidak teratur. Dan papa juga sedih banget liat kamu nangis mencari mamamu.