Saturday, October 24, 2009

What Dreams May Come

Novel "What Dreams May Come"

Chriss, seorang ayah dari 4 anak, meninggal dalam suatu kecelakaan. Bagian awal novel ini, dari sudut pandang Chriss, menceritakan proses dan pengalaman Chriss yang melalui saat-saat dia baru meninggal, saat dia menghadiri pemakamannya hingga saat dia bisa menerima bahwa dia sudah meninggal. Menarik juga bagaimana penggambaran pengalaman dan sensasi saat-saat baru meninggal hingga saatnya dia pergi ke tahap berikutnya. Termasuk pergolakan batin yang hancur melihat kesedihan keluarga yang ditinggalkannya. Kita akan terbawa, merasa, bahwa memang beginilah yang akan terjadi jika kita meninggal.
Bagian berikutnya, kita akan dibawa pada perkenalan Chriss dengan Albert di Summerland, seorang kerabatnya yang lebih dulu meninggal untuk memperkenalkannya dengan tempat barunya itu. Tempat yang dinamakan "Summerland". Sebuah tempat sempurna dimana semua orang baik akan pergi setelah meninggal. Albert inilah yang menjadi semacam malaikat pelindung bagi Chriss yang menjelaskan semua hal di Summerland, termasuk aktifitas-aktifitas yang terjadi di sana. Menariknya, novel ini menggambarkan tempat ini, tanpa ada pretensi yang menunjukan, agama mana yang lebih benar. Sebenarnya, hampir tak sekalipun disebutkan, bahwa "Summerland" adalah surga yang kita kenal selama ini.
Digambarkan bahwa Summerland adalah tempat yang indah, damai dan tenang. Semua penghuninya bisa melakukan apapun yang dia inginkan hampir tanpa ada batasan. Di Summerland inilah dia akan berada hingga pada saatnya nanti dia bergabung dengan orang yang dicintainya untuk selamanya.
Hingga tidak lama kemudian, dia mendapat berita bahwa istrinya tercinta, meninggal karena kelebihan dosis obat tidur. Karena dianggap sebagai bunuh diri, maka istrinya harus tinggal di "Underworld" lebih dulu. Hingga waktunya dia ke Summerland tiba.
Chriss merasa ada yang salah, dia menganggap, istrinya melakukan itu karena depresi berat setelah Chriss meninggal. Hal ini dikarenakan ikatan dan cinta yang sangat kuat diantara mereka. Chriss menganggap istrinya tidak pantas berada di Underworld, dan dia bertekad menyebrang ke Underworld untuk menjemput istrinya tersebut.
Bagian berikutnya, kita akan dibawa mengikuti perjuangan Chriss menyeberang ke Underworld. Underworld digambarkan sebagai kebalikan dari Summerland. Bukan seperti neraka yang kita bayangkan selama ini. Tapi memang tidak pernah disebutkan di novel ini bahwa itu neraka.
Membaca novel ini membuka pikiran kita bahwa kehidupan setelah kematian itu memang ada. Penulisan novel ini memang disertai dengan riset yang panjang, ditunjukan dengan banyaknya daftar pustaka acuan di akhir buku. Sesuatu yang jarang sekali ada pada sebuah novel fiksi.
Satu kalimat penutup yang sangat menyentuh; "jika memang semua yang ada di cerita ini nyata, maka kita harus mulai memperhatikan semua tindakan kita, dari sekarang".

No comments:

Post a Comment