Wednesday, October 7, 2009

Sederhana

Aku tak punya baju selemari.
Jika aku beli baju baru, harus ada satu baju lama yang kuberikan.
Baju lebaranku tiap tahun, adalah baju yang kupakai waktu nikah 8 tahun lalu.
Sepatu yang kupunya, kubeli dengan diskon hampir setengahnya.
Jam tanganku, kubeli waktu kepepet 8 tahun lalu.
Handphoneku bukan yang termahal yang bisa kubeli.
Mobilku, malah sebenarnya bukan milikku.
Aku berusaha, berpakaian sesederhana mungkin. Berjalan dengan menurunkan dagu. Mengayunkan tangan sedekat mungkin dengan badanku.
Apakah aku sudah tampil sederhana? Seperti Nabi Muhammad, yang mencontohkan hidup sederhana.
Kurasa belum......
Aku masih tidur di kasur empuk, di kamar ber-AC dan rumah berdinding beton. Tidak seperti nabi, yang tidur di dipan keras dan rumah gubuk.
Aku masih lebih sering kenyang daripada lapar.
Aku masih belum bisa memberi milikku yang baru daripada milikku yang lama.
Dan aku masih sering menyombongkan yang kumiliki dan yang kumampu lakukan.
Ya nabi, betapa kami rindu bertemu denganmu.

No comments:

Post a Comment