Saturday, October 10, 2009

Rokok

Menurutku, nggak ada tindakan yang paling tidak toleran dan paling bodoh daripada merokok.
Karena, tidak ada satupun perokok yang tidak tahu bahaya merokok. Padahal sudah jelas-jelas tertulis di bungkus rokok dan tidak ada satupun penelitian yang membuktikan sebaliknya.
Yang lucu, Kenapa juga asapnya dibuang lagi habis dihisap, kan rugi. Lebih baik ditelan dong.
Kalau ada alasan bahwa ada orang tua yg bisa hidup lama padahal dia perokok berat, maka akan kutantang. Kutantang dia untuk merokok 20 bungkus sehari sampai 10 tahun kedepan, dan kita lihat 10 tahun lagi. Dan kita lihat, siapa yang lebih kuat dan cepat jogging 10 kilometer.
Kalau ada alasan yang bukan perokok yang harus toleran, maka akan kutantang juga. Aku akan toleran sama perokok kalau dia bersedia merokok di ruangan tertutup dengan anak istrinya selama 4 jam aja setiap harinya.
Kenapa mereka nggak peduli kesehatan orang yang nggak mereka? Paling nggak, peduli kesehatan mereka sendiri.
Ketika aku posting di fesbuk, betapa aku benci rokok, ada yang bilang, "kalau rokok nggak laku, emang mau nanggung janda-janda dan ibu-ibu dan 4 anaknya yang bekerja di pabrik rokok?". Tahukah dia, siapa yang kaya dari pembelian rokok?
Yang ironis, ketika MUI hendak mengharamkan rokok, banyak sekali yang menentang. Alasannya sangat jelas, karena masih banyak ulama sendiri yg masih merokok.
Untuk anakku tersayang, kalau nanti kamu mencari suami, selain akhlaknya harus baik, papa juga minta, jangan yang perokok. Karena kalau dia nggak bisa menyayangi dirinya sendiri, bagaimana dia akan menyayangi kamu dan anakmu.
Yang jelas, banyak orang bisa sukses tanpa rokok.
Yang lebih jelas lagi, monyet aja nggak merokok.

1 comment:

  1. Mudah-mudahan saya nanti dapat suami yang bukan perokok ya... :)

    ReplyDelete