Monday, September 22, 2014

Jika kau besar nanti

Untuk Altaf anakku tersayang, waktu akhirnya Mamamu hamil kamu, Mamamu sempat khawatir, apakah Mama tidak ketuaan hamil di umur 42 tahun. Dari segi kesehatan memang beresiko, tapi bukan berarti tidak mungkin. Jadi selama kehamilanmu, kami selalu khawatir, tapi kekhawatiran kami imbangi dengan menjaga kesehatan, mengikuti kata kata dokter dan terutama berdoa. Alhamdulillah fase itu bisa dilewati dengan aman dengan lahirmu yang alhamdulillah sehat.
Satu lagi kekhawatiran kami, dengan usia papa yang 39 tahun saat kamu lahir, berarti di usia pensiun papa nanti, sekitar 55 tahun, kamu baru berumur 16 tahun. Saat itu papa perkirakan kamu baru mau kuliah, saat saat dimana akan banyak dibutuhkan banyak dana. Tapi seperti kekhawatiran sebelumnya, akan Papa imbangi dengan bekerja sebaik-baiknya. Ada memang asset yang sudah papa persiapkan buat kamu dan kakakmu Arumdapta, tapi papa tetap akan menjaga supaya aset itu nanti bisa aman hingga kamu besar nanti. Mungkin jika nanti asset yang papa persiapkan tidak cukup, semoga kamu dan kakakmu bisa saling membantu agar kamu bisa tetap sekolah sebaik-baiknya. Tapi jangan terlalu banyak membebani kakakmu, pada saatnya nanti kakakmu pun akan punya tanggung jawab sendiri dengan keluarganya kelak. Papa harap, paling tidak kalian tetap rukun sebagaimana seharusnya saudara.
Semua yang papa usahakan sekarang semata-mata untuk kalian berdua. Mudah-mudahan bisa lebih untuk bisa membantu saudara saudara sepupumu yang lain juga.
Tapi satu hal yang paling papa jaga sekarang adalah kesehatan papa dan mama, papa berharap kami bisa tetap hidup sehat hingga kamu dewasa dan punya anak nanti. Dan jika nanti umur kami tidak sampai melihat kalian besar nanti, papa harap kalian tetap rukun dan saling menyayangi sampai kapanpun, seperti yang selalu papa panjatkan doa kepada Allah. Semoga Allah memanjangkan umur kita dalam kesehatan dan kasing sayang.

No comments:

Post a Comment