Wednesday, October 10, 2018

Yogyakarta

Yogya

Akhir September lalu kami liburan ke Yogya. Ternyata terakhir kita ke Yogya itu tahun 2009, pantas rasanya lama sekali tidak ke Jogja.
Alhamdulillah liburan kali ini berjalan sangat baik, nggak ada drama berlebihan seperti biasanya. Kecuali kurangnya stok foto foto yang bagus. Selain karena kamera yang ketinggalan di Kanada, juga karena Altaf dan Arum sama sama enggan difoto. Adik kakak ini sama, kalau difoto gayanya nggak pernah serius.
3 minggu sebelumnya kami sudah mensurvey tempat tempat mana saja yang lagi hits di Yogya untuk dikunjungi. Kali ini kami melewatkan tempat tempat seperti candi Prambanan dan Borobudur, karena kayaknya nggak cocok sama Arum dan Altaf.
Kali ini kami menyewa mobil lepas kunci, jadi aku nyetir sendiri kemana mana dengan bantuan Google Maps. Kupikir aku masih hapal jalan jalan Jogja, ternyata Jogja sudah jauh berubah. Untungnya Google Maps sangat bisa diandalkan.
Kali ini kami ke Abhayagiri Restaurant, restoran yang menjual tempat yang indah, terutama saat sunset dan malam dengan latar belakang candi Prambanan, sekitar 1/2 jam dari Jogja, tapi harga makanannya mahal banget.
Kami juga ke Tempo Gellato, tempat makan gellato yang sedang hits juga di Jogja.
Ke Kopi Klothok, 2 kali malah. Makanan dan kopi nya enak enak, tapi sekarang rame banget, terutama saat weekend dan jam makan siang. Tempatnya enak, bagus dan Instagramable. Kalau pas penuh, antrian makannya panjang banget.
Bhumi Merapi Agro Tourism, tempat edukasi untuk anak anak, di sini ada binatang binatang, cocok buat anak anak. Di sini bisa memberi makan kelinci, rusa dan kambing/domba. Ini di daerah Kaliurang juga, jadi satu paket kalau ke Kopi Klothok.
Kami juga ke Jejamuran, tempat makan spesial Jamur. Cukup enak, tidak terlalu mahal, sekitar 1/2 jam-an juga dari kota.
Ke Bakmi Jawa mbah Gito, 2 kali juga karena memang bakmi nya enak banget. Sama juga, karena lagi hits banget, tempat ini rame banget pada jam jam tertentu
SGPC bu Wiryo, nasi pecel favorit kami dari dulu. Sayangnya di sini ternyata tidak tersedia peyek, teman favorit kami untuk pecel.
Sempat juga tadinya mau ke Kali Adem untuk melihat merapi dari dekat, ternyata untuk ke Kali Adem kita harus naik Jeep yang disewakan di sana, jadi kami putuskan nggak jadi. Tapi kami sudah cukup dekat dengan merapi dan kebetulan cuaca cerah, jadi bisa melihat merapi dengan cukup jelas.
Kami juga sempat ke hutan Pinus Asri di daerah Mangunan, jalannya agak menanjak, tempatnya banyak spot foto dan cukup adem. Mungkin lebih baik kesana agak sore, biar lebih terasa ademnya.
Sayangnya aku cuma sempat ketemu dengan Lely dan Fityan sekali saja, itu pun cuma sebentar.
Alhamdulillah, kali ini Altaf bisa melihat kereta api yang wira wiri di Stasiun Tugu Jogja, lengkap sama palang kereta api yang juga jadi obsesinya. Sayangnya rencana untuk naik kereta api ke Solo batal karena waktunya sempit. Tapi Altaf sempat naik kereta waktu kuajak ke Bandara SoeTa waktu menjemput kakaknya yang pulang dari Kanada.
Ternyata keputusan untuk menyewa mobil di Jogja sangat tepat. Kita bebas menentukan jadwal kita, dan mau kemana aja. Kadang kami malah keluar malam malam, untuk mengisi waktu sekalian mencari makan malam. Sayangnya beberapa tempat tidak sempat kami datangi, bahkan kami nggak makan gudeg sama sekali, karena istriku kurang suka makan gudeg. Untung nggak kepuhunan.
Pulangnya kami berpisah dengan Arum di bandara, Arum langsung ke Jakarta, kita ke Balikpapan.

No comments:

Post a Comment