Tuesday, January 16, 2018

Singapore, Akhir 2017

Singapore, Akhir 2017

Akhir tahun 2017 ini kami berlibur ke Singapur lagi. Sebenarnya agak bosen sih ke Singapur terus sih. Tapi pilihan liburan yg pas setelah ambil raport Arum selama 5 hari yah cuma di sana kayaknya.
Dari awal kita memang sudah berniat liburan kali ini kami mencoba tempat tempat yang belum pernah kita datangi. Kami merencanakan cuma datang ke tempat yang gratis gratis aja. Bahkan ke Merlion pun tidak. Karena dana kita juga agak ngepas, jadi tempat tempat seperti Universal Studio, SEA Aquarium, Garden by The Bay kami lewatkan. Tapi kompensasinya kami malah lebih banyak ke mall. ;-(
Sebenarnya alasan lainnya juga karena untuk masuk ke tempat tempat itu cukup mahal, sedangkan Altaf belum bisa maksimal menikmatinya. Mungkin 2-3 tahun lagi kalau Altaf sudah bisa naik wahana wahana yang ada disana.
Liburan kali ini ada beberapa hal yang baru. Kali ini kami nginep di MI Hotel, di jalan Bencoolen. Hotelnya lumayan bagus, masih baru, dan cukup murah, mungkin karena masih masa promo. Trus hotel ini dekat kemana mana. Ke Orchard road dan Bugis sekitar 15-an menit aja. Pintu masuk MRT Bencoolen pun tidak sampai 100 meter dari hotel. Di samping hotel malah ada mesjid dan rumah makan masakan Indonesia. Disini juga ada tersedia handphone yang gratis data dan nelpon sepanjang hari, dan ini membantu banget. Kalau tahun lalu aku harus beli SIM card untuk turis, 30 dolar untuk 5 hari, kali ini tidak perlu. Handphone ini membantu banget. Kita tinggal buka google maps, cari lokasi yang dituju, trus pencet aja Direction. Disini ditunjukan rute dan jarak kalau jalan kaki atau pake mobil, dan kalau kita pilih angkutan umum, detail banget info naik bis nomer berapa atau MRT jalur mana. Kalau tahun lalu aku musti install aplikasi Bus dan MRT Singapur, dengan Google maps sudah lengkap. Mungkin sudah lama, tapi aku kurang perhatiin fitur Google Maps ini.
Kali ini kami tidak terlalu banyak naik MRT, kami coba lebih banyak naik bis. Dan kalau tidak teralu jauh, kami memilih naik taksi. Karena sebenarnya, untuk beberapa tujuan, naik taksi lebih praktis. Untuk jarak 10 km-an, ongkosnya sekitar 20 dolar-an, atau sekitar 200 ribu-an rupiah. Cukup murah kalau melihat kepraktisannya. Selain itu, kalau naik taksi atau bus, kita bisa lebih banyak melihat suasana Singapur.
Yang agak baru kali ini, kami mendatangi Marina Bay Carnival. Ini semacam pasar malam ala barat. Disini banyak mainan dan wahana, banyak juga permainan ketangkasan seperti lempar bola basket, lempar balok, masukin gelang ke botol dan semacamnya. Hadiahnya bagus, kalau bisa 2 kali masuk lempar bola basket, bisa dapat boneka minion gede setinggi hampir 70 cm. Aku penasaran dan beberapa kali mencoba, tapi nggak ada yang berhasil. Tampaknya permainan permainan ini gampang, tapi ternyata sulit juga. Disini aku baru tau, ternyata Altaf mulai berani naik wahana wahana. Kalau tidak terlalu seram, seperti naik kereta api, dia berani naik sendiri. Tapi kalau naik roler coaster mini, dia mau aku temenin. Di roller coaster mini ini malah aku yang heboh, dia sih anteng aja.
Di hari terakhir kami ke Sentosa Island. Dari Vivo City Mall kami naik Sentosa Express, semacam LRT dengan membayar 4 dollar. Sentosa Express ini stop di Resort World Sentosa dan 2 stop di Sentosa Island. Kami stop di Imbiah Station, di sini tepat di bawahnya patung Merlion besar yang ada di Sentosa. Padahal kalau malam ada pertunjukan laser di patung ini, sayangnya kami datang agak siang. Dari Imbiah station kami jalan menuju beach station dan menuju Palawan beach. Pantainya bersih, bagus tenang dan tidak bergelombang. Yang menarik, di pantai ini ada wahana permainan air seperti water boom, tapi gratis. Bayangin, ada tempat kayak water boom yang gratis. Syaratnya cuma kita harus pakai baju renang yang proper. Kalau di Indonesia, water boom gini masuknya paling nggak 100 ribu per-orang. Altaf senang banget main disini, dan lebih dari 1 jam kami disini.
Tapi sebenarnya tujuan utama kita ke Singapur kali ini adalah untuk menonton kembang api Tahun baru yang kabarnya spektakuler, tapi sayangnya pas malam itu hujan, jadi agak gagal rencana kami.
Next post: Malam Tahun Baru 2018 di Singapur

No comments:

Post a Comment