Sunday, February 26, 2012

Arum dan Mamanya


Arum dan Mamanya

Hubungan Arum dan Mamanya sebenarnya sangat dekat. Walaupun kelihatannya sering bertengkar, tapi aku tau sebenarnya sangat saling menyayangi. Sebagai mamanya, istriku hapal betul gelagatnya Arum, sampai dia tau tanda-tanda kalau Arum mau buang air besar. Mamanya juga hapal apa saja kesukaan Arum. Sampai sampai dia mau belajar masak soto banjar yang kayaknya susah hingga bisa masak soto banjar hampir setara dengan soto banjar langganan kami.
Sebenarnya, kalau kuamati, sebenarnya Arum itu fotocopy dari mamanya, kecuali wajahnya yang kata orang lebih mirip aku. Dari sifatnya yang teguh dan keras kepala, sampai cerewet dan hobi ngomelnya. Belum lagi hobi mereka yang sama sama suka makan soto banjar dan minum kopi. Kadang kadang istriku sendiri kewalahan menghadapi omelannya si Arum, tapi aku ingatkan dia bahwa seperti itulah mungkin nenek, ibunya istriku, kewalahan menghadapi kecerewetan dia dulu waktu kecil.
Waktu aku off kemaren, Arum sangat suka membelikan pisang molen dari sekolahnya untuk mamanya, katanya mama suka banget sama pisang molen itu. Yang lucu juga, waktu disuruh mengisi data siswa dari sekolah, dia menulis nama mamanya di kolom nama orangtua, bukannya aku, papanya.
Walau aku sering khawatir kalau mereka sedang bertengkar, tapi aku yakin sebenarnya mereka sangat saling menyayangi. Dan tiap hari mereka tampak lebih saling mengerti. Dan aku sering berpikir bahwa, jarangnya kehadiranku di rumah membantu mereka untuk lebih saling dekat satu sama lain. Dan aku sedih tidak bisa lebih sering bersama mereka, mudah-mudahan kalian mengerti dan bisa lebih dewasa menghadapinya. Karena mungkin aku tak selamanya sering bersama kalian. I love you both, more and more everyday.

No comments:

Post a Comment