Friday, June 12, 2009

Olok

Ada 1 orang temenku yang sering aku olok-olok. Ada satu kebiasaannya yg sering jadi bahan olokan kami. Yang membuat seru, dìa selalu berusaha mengelaknya, walau terang-terangan dia selalu menceritakannya.
Sebenarnya, olok-olokan seperti ini sudah menjadi hal lumrah di antara kami. Alasan awalnya adalah untuk mencairkan suasana dan meredakan tekanan kerja.
Tapi, tetap aja, selalu saja ada kata-kata yang ternyata lebih dari sekedar bercanda. Yang menyinggung hal-hal yg lebih sensitif.
Ternyata, menurut dia, kata-kataku pedas. Satu hal yang buat aku merenunginya. Yang buat aku menyesalinya. Yang kadang seperti bumerang, menyerangku kembali.
Harapanku, jika suatu saat sifat buruknya itu datang menulariku, dia bersedia mengolok-olokku. Agar aku malu dibuatnya, dan agar aku menghindari melakukannya.
But, anyway, forgive me for what I have said that may hurt you.

No comments:

Post a Comment