Wednesday, June 18, 2025

Haji 2025

Alhamdulillah, tahun ini aku dan istri berangkat haji. Ini adalah salah satu cita cita terbesar kami. Bagi kami, ini adalah salah satu puncak perjuangan ibadah dan usaha kami, karena banyak sekali pengorbanan harta, jiwa dan emosi dalam perjalanan ini.
Bagiku, tujuan utama, selain perjalanan ibadah wajib ini bagi kami, adalah untuk memanjatkan doa di tempat dan waktu yang paling makbul menurut banyak ulama.
Satu doa yang kupanjatkan, yang kami minta pada Allah adalah dikukuhkannya kami sekeluarga dalam islam dan iman, dan dilimpahkannya hidayah dan syafaat untuk anak kami Arumdapta. 
Hanya doa ini yang membuatku berderai derai air mata. Hanya permintaan ini yang hanya Allah mampu mengabulkan. Tidak satupun manusia bisa memberikannya, bahkan nabi pun tidak akan mampu. Malahan, sebenarnya, hanya Allah lah yang mampu mengabulkan dan mengijabah segala doa manusia.
Aku tidak habis habisnya berderai derai airmata saat lempar jumrah terakhir, karena aku baru sadar, ini adalah kesempatan terakhir untuk memanjatkan doa yang akan dikabulkan Allah. Aku tidak akan pernah tau, kapan lagi aku akan bisa kembali ke tempat dan momen ini. Tempat dan momen dimana doa doa dikabulkan. Aku tidak akan tahu, apakah aku sudah layak untuk dikabulkan doa doanya. Aku masih takut, kami dipisahkan di akhirat nanti, tidak bersama sama di surgaMu. 
Waktu itu juga aku baru sadar, dengan segala kesulitan dan rintangan saat haji, bahwa aku rela menempuh perjalanan yang lebih berat hanya agar doa doa kami dikabulkan agar anak anak kami dilindungi dari api neraka. 
Tidak pernah lepas kami berdoa untuk anak anak kami, Altaf Malik Amma dan terutama Arumdapta Shabira Amma. Agar selalu dijauhkan dari api neraka dan dikumpulkan di surga Nya. Amin.
Di akhir perjalanan haji ini, kami berdoa, semoga kami diberi kesempatan untuk bisa kembali ke rumah Allah. Kami hanya berharap pada Allah, serta janji janji Nya bahwa doa kami, sebagai orang tua, untuk anak anak kami akan pasti dikabulkan Nya.


Monday, May 12, 2025

Ulang Tahun Mama

"Selamat ulang tahun dan selamat hari ibu ya mama. Arum sayang mama"
Itu pesan yang Arum kirim ke mama ketika mama ulang tahun hari ini.
Papa belum tau reaksi mama, tapi papa yang melihatnya menjadi terharu. Bagi papa, pesan ini sangat berarti. Papa berharap Arum sudah bisa mulai berdamai dengan mama. Bagaimanapun juga, mama adalah mama Arum. Papa ingat banget bagaimana Arum sangat tergila gila sama nenen mama.
Insyaallah, papa mama selalu berdoa, kita semua, papa  mama Arum dan Altaf dikumpulkan di surganya Allah.


Tuesday, April 15, 2025

Liburan April 2025

Awal April kemarin, kami berempat, Papa, Mama, Arum & Altaf, liburan bersama selama hampir 10 hari.
Sudah sejak lama sekali kami berempat, hanya kami berempat liburan bersama sama. Sebelumnya pernah liburan bersama, tapi juga bersama sama keluarga tante Santi dan Bu Nila.
Hari lebaran ke 2 kami dari Balikpapan ke Jogja, dan Arum dari Jakarta juga ke Jogja. Di Jogja 2 hari, lalu kami ke Malang, Jember, Surabaya dan balik kembali ke Jogja.
Sebenarnya, tidak banyak tempat wisata yang kami datangi, selain karena sudah banyak tempat yang pernah kami datangi, juga karena liburan kali ini kami ingin jalan jalan agak jauh pake mobil yang kami sewa dari Jogja. Dan juga misi ke Jember adalah menemui keluarga kami dari mbah Imam yang sudah lebih dari 20 tahun tidak ketemu. Alhamdulillah di Jember banyak sodara dan sepupu yang kami temui. Semoga bisa menyambung kembali tali silaturahmi.
Yang paling membahagiakan liburan ini adalah, Arum juga terlihat sangat bahagia walau nggak banyak tempat dikunjungi. Arum seperti sangat menikmati dekat dengan adeknya selama 24 jam selama 9 hari. Dia juga terlihat senang karena banyak dibelikan barang barang oleh papa mama nya. Dan Alhamdulillah,  mama juga lebih terlihat lunak dengan Arum. Bahkan kami sempat melakukan sesi foto keluarga di Studio foto di Jogja. Dan Arum sangat menikmati momen ini. Malah Altaf yang agak susah untuk diarahkan bergaya.
Semoga Arum bisa melihat bahwa papa mamanya masih sayang banget sama dia. Bahkan mama menawarkan untuk jalan jalan bareng lagi ke Korea untuk kesempatan berikutnya. 


Saturday, February 8, 2025

Sebelum tidur

Malam terakhir sebelum Papa berangkat kerja, sebelum tertidur, Papa berbicara setengah berbisik sama Altaf. "Maaf Papa kalau kali ini papa off nya sebentar aja ya..."
Altaf cuma mengeluh, "iya, kenapa sebentar aja".
Altaf mengeluh karena masih belum puas main game di hape papa. Tapi Altaf nggak pernah bilang, kalau dia lebih suka kalau ada Papa di rumah. Papa juga tidak pernah tau pasti, seberapa senang dia ada papa di rumah, dibanding kalau tidak ada papa. Altaf sangat anti menunjukan rasa sayang nya ke papa. Mungkin karena factor sama sama laki laki.
Tapi kalau sama mamanya, dia keliatan sayang banget. Dan Altaf juga merupakan kesayangan dan hiburan untuk mamanya, dengan celoteh celotehnya yang spontan dan lucu.
Papa sangat menikmati waktu off dengan Altaf. Papa sangat menanti nanti saat saat pergi ke mesjid bersama Altaf dan saat menemani Altaf berlatih futsal. 
Papa harap, papa bisa menjadi orangtua yang ditunggu tunggu kehadirannya oleh anak anaknya. Dan bahwa anak anak papa bisa bahagia dengan kehadiran papa.
Semoga papa dan mama dikumpulkan dengan Altaf dan Arum di surga Allah kelak.
Amin ya robbal alamin.

Saturday, January 25, 2025

Market Day

Di sekolah nya Altaf, sering sekali diadakan market day. Acara dimana murid murid berjualan dan murid, guru dan kadang orang tua lain membeli.
Di market day terakhir, Altaf jualan Cookies dan Coklat Kurma yang papa bawa dari Qatar.
Altaf semangat sekali berjualan. Katanya emang dia bercita Cita nanti kalau sudah besar mau berjualan. Waktu market day dibuka, Altaf semangat sekali menawarkan barang barang dagangannya. Sampai habis waktu berjualan dan waktunya acara penampilan dari anak anak kelas lain, masih banyak cookies dan coklat kurma yang tersisa. Tapi Altaf tidak parah semangat, dia membawa jualannya ke tempat penonton dan menawarkan ke guru guru dengan harga diskon. Alhamdulillah, banyak yang terjual. 
Papa kagum sama semangatmu, kamu bahkan tidak malu.
Tetaplah jadi anak yang selalu bersemangat dan pantang menyerah, semoga Allah selalu memberkahi kehidupanmu nanti dan selamanya.

Thursday, September 19, 2024

12 September

Hari ini Papa ketemu Arum lagi di bandara. Kalau biasanya ketemu Arum waktu papa pulang dari Qatar, tapi kali ini ketemu Arum waktu Papa mau berangkat ke Qatar.
Seperti biasa, Arum beli makan, dan Papa cuma minum aja.
Seperti biasa juga, nggak terlalu banyak yang diomongin.
Sempat Papa perhatikan alismu yang tipis,  Papa Tanya apa alismu itu dilukis juga, dan kamu bilang tidak. Dan Papa tanya juga apa Arum pake bulu mata palsu, dan Arum juga bilang tidak. Ada sedikit kebanggan dalam hati Papa, karena itu salah satu kelebihan yang bisa Papa wariskan ke Arum. Arum tetap anak papa yang paling cantik.
Papa Sempat ambil fotomu untuk mamamu. Karena mama sudah lama tidak ketemu Arum.
Banyak foto Arum yang Papa simpan. Tapi yang jadi wallpaper hape Papa tetap foto Arum dan Altaf waktu Arum Pake jilbab dan masker sama adekmu di mobil. 
Papa terus berdoa semoga Arum pake jilbab lagi, Seperti dulu.

Thursday, September 12, 2024

Coklat

Sekitar akhir Juli kemarin, Arum tiba tiba nelpon, lewat tengah malam waktu Qatar. Arum nangis sambil ngomong. Dia bilang, skripsinya tidak akan bisa selesai tepat waktu untuk bisa wisuda bulan Agustus ini. 
Karena materinya agak susah, kalaupun bisa selesai, tapi tidak akan bisa dijamin kualitas nya bagus. Kalau nggak bisa wisuda Agustus ini, Harus wisuda semester depan, jadi harus bayar kuliah satu semester lagi.
Sepertinya Arum enggan membebani Papa Mama satu semester lagi.
Tapi bagi papa mama sebenarnya nggak papa. Papa juga tau kendala kendala dalam membuat skripsi.
Papa waktu itu cuma bisa bilang "nggak papa". "Selesaikan aja baik baik, ambil waktu untuk riset lebih banyak".
Sementara Arum masih nangis sesegukan, papa bilang lagi "sudah, nggak usah nangis, nggak papa. Nanti papa belikan coklat dari sini". Seperti papa mbujuk Arum waktu kecil dengan menjanjikan coklat.
Arum nggak usah terlalu khawatir, insyaallah papa masih bisa membayar uang kuliahmu. Selesaikan aja tugas Arum untuk kuliah dengan baik. Setelah itu, Arum usahakan cari beasiswa untuk lanjut kuliah ya.